MAYAT MISTERIUS

Selamat siang untuk reader yang masih mau menunggu cerita indie saya. Itupun jika masih ada yang menunggu. 

Beberapa tulisan di bab sebelumnya saya menulis bahwa kepergian Jasmine hampir setahun, jadi di sini saya edit, bahwa kepergiannya sudah beberapa bulan. Mohon dimengerti kesalahan setting saya.

Seperti di bab PROLOG, bersama ini saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, karena sejak awal memang saya berniat MEMBUKUKAN novel ini. Yang tak suka dengan keputusan saya, anda boleh mencaci apapun kepada saya. Tapi saya tetap pada niat awal saya di prolog. Karena saya hanya ingin memperkaya dunia literasi saja.

MAYAT MISTERIUS adalah bab terakhir yang akan saya update. Untuk beberapa bab selanjutnya, saya hanya akan update beberapa alinea ( cuplikan ) saja.

Sekali lagi, saya mohon maklumnya.

Terima kasih anda sudah berkenan singgah, dan kali ini ( benar-benar ) CACILAH !!!


**********


Beberapa bulan kepergian Jasmine, Jose semakin uring-uringan tak jelas karena belum menemukan titik terang keberadaan perempuan itu. Beberapa detektif swasta yang disewanya seakan tak memberinya harapan. Laporan yang dia lakukan pada polisi, setelah mendapat dorongan bertubi-tubi dari Clara juga telah dilakukannya. Namun sampai saat ini tak ada keterangan apapun dari pihak kepolisian.

"Belum ada perkembangan lagi?" tanya Clara pada Jose melalui telepon genggam. Gadis itu menghubungi Jose dari apartemennya.

Bukan jawaban, tapi hanya lenguhan pasrah yang terdengar di telinga Clara. "Mungkin dia sudah tak mencintai Kakak lagi."

Clara tersenyum di apartemennya.

"Semoga kesimpulan Kakak tidak benar." Clara mengucapkan jawabannya dengan lirih.

"Ya. Semoga saja. Bahkan proyek sebulan lagi final, dan aku masih belum juga menemukan jalan dan jawaban jika nanti Pak Affandy menanyakan putri kesayangannya."

"Setidaknya kita sudah mengambil langkah tepat dengan melaporkannya pada polisi."

"Tapi sampai saat ini juga tak ada titik terang dari polisi, Cla."

"Jadi kita tetap harus mencarinya. Bagaimanapun dia istri Kakak. Dan bersamanya ada calon anak kalian."

Hati Jose mendadak berdenyar setiap kali obrolan mereka menyinggung Jasmine dan anak dalam kandungannya. Jose selalu mengkhawatirkan kleadaan mereka akhir-akhir ini. Bagaimana keadaannya. Jika mereka masih sehat, dimana mereka berdua. Dari mana mereka mendapatkan makanannya? Bagaimana jika Jasmine bahkan ngidam yang aneh-aneh?

"Kak?" Clara memanggil karena Jose terdiam.

"Aku masih di sini, Cla."

"Aku akan membantu Kakak bicara pada Oom Affandy jika memang diperlukan."

"Tidak, Clara. Aku akan menghadapinya sendiri. Ini masalahku dan tanggung jawabku. Jadi aku tetap harus menghadapinya."

Clara mengangguk meskipun Jose tak mengetahui jika dia mengangguk. Sambungan telepon diputus. Clara termenung sendiri. Langkahnya mondar-mandir di ruang tengah apartemennya. Hatinya bimbang, hendak menyerah ataukah terus dengan rencananya.

Tapi Clara akhirnya memutuskan bahwa dia harus menghubungi seseorang. Maka dengan cepat dia mencari nomor yang ada di teleponnya dan mendialnya.

* * * * *

Halo, Pembaca ...

Sebelumnya mohon maaf, guna kepentingan orbit online, kana hanya beberapa paragraf yang saya unggah.

Jika anda ingin versi lengkapnya, silahkan berkunjung ke DREAME ke akun saya Yantie Wahazz, dengan judul novel TERJEBAK CINTA PERTAMA, untuk melihat dan membaca kelanjutan kisah Jose dan Jasmine.

Jangan lupa tinggalkan like dan komentar di DREAME ya. Lebih seneng lagi kalau kalian berkenan untuk follow saya.

Selamat menikmati ...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top