13 - Hantu Kiki Lagi (3)

Matahari tengah memfotokopi di ruangannya. Laki-laki itu memfotokopi menggunakan printer karena jumlah fotokopiannya yang tidak terlalu banyak.

Tiba-tiba saja laki-laki itu menoleh ke belakang saat ia merasakan tengkuknya dingin. Ia menatap datar pada sosok makhluk perempuan yang tengah menyeringai lebar ke arahnya.

Sosok itu adalah Kiki.

"Kamu mau jadi temanku, kan?" tanya Kiki dengan bibir yang tertutup rapat.

"Nggak!" sahut Matahari tegas. Laki-laki itu lalu mengabaikan Kiki, ia kembali fokus pada pekerjaannya.

Di ruangan itu hanya ada ia sendiri. Teman-temannya sedang pergi entah ke mana, sepertinya ada yang ke kantin dan juga ke ruangan tetangga untuk bergosip ria.

Merasa diabaikan, Kiki menjatuhkan kursi yang ada di meja ujung ruangan. Dan hal itu berhasil memancing perhatian Matahari. Laki-laki itu menoleh dan menatap datar ke arah Kiki.

"Aku hanya ingin punya teman. Kamu tau? Aku sangat kesepian. Orang yang kucintai, selalu menangisiku, tapi aku tidak bisa menghiburnya. Aku penuh tekanan, aku butuh teman yang bisa mendengarkan isi hatiku," lirih Kiki dengan tatapan mata yang sayu.

Matahari menggeleng pelan, ia sempat terbawa suasana. Merasa kasihan pada Kiki. Tapi ia tidak boleh terjebak.

Kiki melayang ke dekat Matahari, hantu perempuan itu duduk di atas meja kerja Matahari.

"Aku sangat mencintainya, dan ia juga sangat mencintaiku. Tapi mengapa kami berpisah secepat ini? Takdir memang kejam," lirih Kiki sambil menunduk.

"Dia itu siapa?" tanya Matahari.

Kiki diam seribu bahasa. Hantu perempuan itu malah memilih pergi. Ia melayang ke arah jendela, dan lantas merosot turun dari lantai tiga ruangan tersebut.

Matahari menggelang pelan. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya. Pekerjaannya lebih menarik daripada Kiki.

Ini bukan pertama kalinya Matahari diganggu makhluk halus. Sebelumnya juga ada yang datang meminta tolong, ada juga yang ingin menjadi teman, dan ada juga yang hanya ingin mengganggu. Tapi Matahari bisa menangkal semua hantu-hantu tersebut. Ia bisa membentengi dirinya dengan kuat. Tapi tidak tahu dengan Kiki ini. Kita lihat saja nanti.

🍁🍁🍁

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top