Chapter 17

Di Rumah Sakit Tokyo...

Terlihat beberapa remaja keluar dari ruang rawat inap. Mereka baru saja menjenguk seorang teman yang tengah di rawat. Kondisi teman sekelas mereka mulai stabil, tetapi masih harus beberapa hari menjalani perawatan.

"Semoga cepat sembuh, Lullin," ucap Yurina lembut.

"Te-terima ka-kasih," balas Lullin kikuk.

Yurina membalas dengan tersenyum. Ia memaklumi sikap Lullin yang malu-malu.  Itu malah membuatnya terlihat gemas, seakan ingin mencubit kedua pipinya.

"Kalau begitu, kami pulang dulunya," pay pamit Lev mewakili yang lain.

"I-iya," balas Lullin tersenyum senang. Ia bahagia masih ada yang peduli dengannya. Walau luka-luka ini di buat oleh dirinya sendiri.

Satu persatu mulai meninggalkan ruang inap Lullin. Kini hanya tersisa tiga orang saja.

"Kau sebaiknya istirahat saja," ucap Ota. Ia menepuk pundak Shuu.

"Ah iya. Aku pamit dulu, besok pagi aku ke sini lagi," balas Shuu. Wajahnya terlihat pucat dari biasanya. Mungkin efek kelelahan menunggu Lullin dari kemarin di rumah sakit.

"Aku juga dia. Kalau ada sesuatu hal, tolong hubungi aku," pesan Shuu. Ia beranjak pergi, tetapi sebelumnya mengacak gemas rambut Lullin dan memberikan sebuah kecupan kecil di kening.

Wajah Lullin berubah merah seperti tomat. Lagi-lagi Ia diperlakukan manis oleh lelaki yang sudah dianggap sendiri sebagai Kakak.

"Hati-hati," ucap Lullin malu. Ia menambah senyum tipis.

"Oke. Aku titip Lullin sebentar, kawan," ujar Shuu.

Shuu menutup pintu kamar pelan. Ia tak mau mengundang kegaduhan di rumah sakit.

Ota yang daritadi hanya diam memperhatikan tersenyum miris. Ia merasa dirinya seperti orang ketiha di antara mereka.

"O-Ota," panggil Lullin.

Ia heran dengan pemuda tampan di sebelahnya. Ia merasa ada hal yang aneh.

"I-iya. Ada apa Lullin?" tanya Ota tersadar dari lamunan. Ternyata pemuda itu memikirkan sesuatu hal.

"Ti-tidak kok," jawab Lullin kikuk.

Ota hanya tersenyum kecil. Ia memilih mengubah posisi menghadap jendela. Saat ini ia perlu menenangkan diri dari rasa 'cemburu'.

Lullin tidak tahu harus berbuat apa. Ia pun menyamakan posisinya untuk tidur. Efek obatnya sudah mulai bekerja. Semakin lama pandangannya menjadi gelap.
.
.
.
.

Hide baru saja menutup komik One Piece keluaran terbaru. Ia meregangkan seluruh tubuh. Rasanya begitu kaku membaca komik hampir 3 jam lamanya.

"Aku sepertinya butuh minuman yang menyegarkan," ucap Hide. Ia beranjak menuju kulkas yang berada di lantai bawah.

Glekk!!

"Segarnya," gumam Hide. Ia baru saja meminum soda yang berbentuk kaleng hingga tak tersisa.

Hide memilih untuk duduk di ruang santai. Ia mengambil sebuah remot, lalu menekan tombol open.

Sebuah tayangan membuat Hide tubuhnya kaku. Ia menatap tak percaya berita yang sedang di tayangkan di salah satu channel televisi favoritnya.

"Ditemukan seorang gadis berinisal E dalam keadaan mengenaskan. Saat ini pihak polisi sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Jasad korban langsung di bawah ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Di perkirakan korban meninggal dunia tepat pukul 10 malam. Ia ditemukan di lokasi pinggir jalan, tepatnya di Jalan Sakura menuju ke arah sekolah SMA Subarashii. Di perkirakan korban salah satu murid di sana. Sekian laporan terkini dari saya Felicita, sampai jumpa,"

Tuns!!

Hide langsung mematikan televisi. Ia beranjak dari ruang santai menuju ke lantai atas.

Setelah sampai tepatnya di kamar. Ia segera mengambil ponsel, dompet serta jaket. Raut wajahnya terlihat gelisah dan sedih.

"Semoga bukan dia," gumam Hide lirih.
.
.
.
.

#Grup Class 2F (19)#

Roman: Guys!!!

Akemi: Ada apa Roman?

Lev: (2)

Gen: (3)

Nana: (4)

Erza: (5)

Yurina: (6)

Ota: (7)

Shuu: (8)

Hashimoto: 9,10,11,12 dst...

Roman: Kalian sedang belajar hitung?

Lev: Oii! Cepat beritahu ada apa?

Gen: 😤😤😤

Roman: Sorry. Ada berita gawat!

Yurina: Berita gawat apa?

Erza: Coba jelaskan dengan benar!

Akemi: Kau membuat kami penasaran...

Nana: Ahh! Nana jadi kepo...

Gen: Kau kan memang selalu kepo, pendek! 😏

Nana: Hmmpph!

Shuu: Jangan berpacaran di sini!

Ota: (2)

Lev: (3)

Hashimoto: 4,5,10 dst....

Erza: Kau tidak pandai menghitung!

Akemi: Kemana perginya @Roman??

Lev: Oii @Roman kampret!!

Hide: Berisik! 😡😡😡

Roman: Gawat! Kensel sejak 2 hari yang lalu tidak pulang ke rumahnya

Yurina: E-eh? Kok bisa?

Shuu: BTW, dimana @Lullin?

Ota: Dia sedang istirahat...

Akemi: Back to topic!

Hashimoto: Apa jangan-jangan dia...?

Lev: Jangan berpikiran negatif!

Hashimoto: Tetapi...

Gen: Seperti nasip Keiko, Rock, Sera, Hoshi. Mereka tidak pulang ke rumah, lalu ditemukan dalam keadaan tewas.

Nana: Huahh 😭😭😭

Shuu: Kita harus berpikiran positif

Ota: Walau hanya 30% saja

Yurina: Lalu bagaimana kabar Emili yang keluar dari grup?

Erza: Eh iya! Aku baru sadar!

Hide left the group...

Gen: Siapa yang keluar?

Lev: Hide

Roman: Aku memiliki firasat buruk...

Akemi: Semoga tidak terjadi hal yang tak diinginkan...

Nana: Aku rindu dengan mereka semua...

Nana: Giana-chan, Sera-chan, Keiko-chan, Shino-chan, Hoshi, Rock...

Nana: 😭😭😭😭

Yurina: 😭😭😭😭

Lev: Semoga mereka tenang di sana...

Roman: Kita harus mencari kabar Kensel, Emili dan... Hide...

Erza: Nomorku di block oleh Hide

Gen: Hmmm... Mencurigakan

Akemi: Bagaimana dengan Lullin?

Ota: Dia sudah mulai membaik kok

Akemi: Syukurlah...

Shuu: Aku besok pagi akan ke situ...

Ota: Oke!

Hashimoto : Teman-teman... Selamat tinggal 😊

Hashimoto left the group...

Roman: Kenapa kau Hashimoto keluar?

Lev: Aku akan ke rumah Hashimoto!

Akemi: Aku ikut denganmu!

Lev: Oke, kita ketemu di taman dekat sekolah...

Akemi: Iya...

Gen: Aku ikut juga

Nana: (2)

Lev: Oke. Mohon bantuannya...

Roman: Aku akan ke rumah Hide dan Emili

Yurina: Aku ikut denganmu...

Erza: Aku juga

Shuu: Maaf aku tidak bisa...

Roman: Tidak apa-apa...

Ota: Aku akan mencari Kensel

Roman: Oke, kita harus saling memberi kabar...

All: Siap, Ketua!
.....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top