Dia yang Harus Dikejar
Judul: Dia yang Harus DikejarPenulis: AldiPartner: Nisa
"Bukannya, hari ini udah cukup?" pertanyaan itu terucap dari mulutku yang masih terengah-engah menahan rasa lelah, akibat berlari beberapa putaran bersama perempuan yang masih terlihat semangat di depan sana.
"Kenapa? Bukannya, kamu sendiri yang pengen latihan fisik?" dirinya balik bertanya, rambut yang terikat ke belakang seperti kuncir kuda itu bergoyang ketika berbalik ke arahku.
Tidak! Aku tidak mau latihan fisik, itu sangat melelahkan dan berat! Aku melakukan ini juga hanya karena ingin lebih dekat dengannya. Gadis cantik itu mengabaikanku dan masih lari dari tempat itu.
"Tapi, kita baru lari sekitar lima menit lho ...." Dia tiba-tiba berhenti menggerakan kakinya, berdiri tegap menatapku dengan ekspresinya yang sangat datar tersebut.
Matanya yang menatap sayu itu terlihat cantik, seperti permata yang paling indah di dunia. Eh, apa yang baru saja aku pikirkan? Ah, sial. Fokus. Sekarang, aku harus mencari alasan bagus agar bisa terbebas dari siksaan yang dibuat oleh diriku sendiri.
Aku memang mengajaknya untuk lari pagi bersama hari ini. Ya, alasannya sudah jelas, untuk semakin dekat dengannya. Maksudku, siapa yang tidak mau dekat dengan gadis idaman dari SMA 4? Sosok dewasa dan juga berkharisma. Karina, namanya.
Dia adalah kakak kelasku. Lebih tepatnya, sebentar lagi dirinya akan meninggalkan sekolah, setelah selesai ujian akhir. Sebelum itu, aku harus bisa mendapatkan hatinya, atau paling tidak semakin dekat dengannya.
"Aku sudah lelah," ungkapku sambil mengembuskan napas berat, hanya sedikit tenagaku yang tersisa.
"Kamu payah banget ternyata," celetuk Karina dengan wajah kecewa.
Tunggu, bukankah itu artinya kesanku padanya menjadi minus? Ini tidak boleh terjadi, aku harus bisa mengubah alur pembicaraan agar kesanku bisa naik di depannya.
"Ahaha, maaf, aku emang jarang olahraga."
Kenapa aku malah mengakui hal yang seperti itu!?
"Yah, itu kelihatan banget, sih. Kamu kurus banget soalnya," ejek Karina tanpa ekspresi. Itu malah tambah menyakitkan jika diperhatikan, sial.
"Ahaha, ngomong-ngomong, Kak Rina bakalan masuk universitas mana?"Dia terdiam sebentar, tampak sedikit bingung dan mulai berpikir. Telunjuknya dia taruh di bawah dagu, menambah kesan manis pada diri gadis tersebut.
"Mungkin, aku bakalan ke Universitas A. Kalau enggak, palingan di Universitas B."
"Bukannya, itu universitas yang terkenal sulit masuknya, ya?"Karina hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan tadi. Dia lalu berbalik dan melanjutkan lari paginya.
"Kalau kamu mau istirahat, istirahat aja. Aku mau lanjut."
Dia langsung pergi begitu saja, meninggalkanku yang masih terlihat menyedihkan ini. Tidak, ini tidak boleh terjadi, aku akan membuat kesan baik padanya, masih ada waktu. Meski harus mengarungi jalan yang melelahkan, akan tetap kukejar. Dengan tekad yang membara, aku mengikuti langkah kakinya. Demi mengejar sang pesona, kakak kelas yang aku idamkan.
#dreamlights
#tugasdreamlights
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top