Aku mengambil napas dalam-dalam, berusaha agar tidak terlalu gugup. Sudah lama aku tidak merasakan ini.

Keheningan diantara ratusan pasang mata yang memperhatikan dari bangku penontong. Paling menakutkan dan sangat menekan adalah barisan paling bawah, mereka yang mengenakan ID Card sebagai orang yang menilai.

Tak lama lampu ruangan mulai redup, menyalakan sorot perhatiannya hanya pada diriku yang duduk di depan piano hitam. Hitungan mundur sudah berjalan, tepat ketika salah satu jemariku menyentuh tuts putih.

Waktu terus berjalan, aku sama sekali tidak memikirkan hal lain lagi kecuali fokus dan terus fokus. Jari-jari yang menari di atas tuts putih dan hitam ini tidak mau berhenti, sangat senang mengikuti simfoni dari partitur yang ditaruh di sana.

Lantunan-lantunan melodi yang indah, menyenangkan, aku sama sekali tidak bisa berhenti dan merasa sangat bebas. Memainkan Nocturne Op. 9, No. 2 yang ditulis oleh Chopin benar-benar membuatku hidup, seperti melihat langit malam nan indah. Musik memang harus bebas seperti aku!

Permainanku sudah berada dipuncaknya, dan entah kenapa kilasan balik tentang dirinya kembali muncul. Seorang gadis yang mengajariku tentang indahnya musik, mengajariku kebebasan berekspresi, dan mengajariku bagaimana menikmati hidup.

Mataku terpejam, membayangkan kalau saat ini aku sedang bermain di rerumputan luas dengan semilir angin nan sejuk. Sambil memandangi sosok gadis yang membantuku menjadi manusia. Melihatnya tersenyum sudah sangat membahagiakan.

"Terima kasih, Tera."

*

Memandang dari jauh di antara ratusan pasang mata yang menyorakan namanya saja sudah membuatku bahagia. Aku berharap bahwa kau akan terus bersinar tanpa atau pun dengan adanya aku. Tak menampik kenyataan bahwa aku juga merindukannya. Namun, ada hal lain yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Meski aku harus mengorbankan rasa ini.

"Jaka, kau akan selalu ada di sini, dan menungguku, 'kan? Aku merindukanmu," bisikku lirih dengan isak pilu.

Dengan berat, kulangkahkan kakiku meninggalkan riuhnya studio. Membawa harap keindahan kan menjumput dengan kisah yang lebih indah.