Suami istri

Mungkin iring-iringan keluarga omer masih belum sampai di belokokan ujung jalan tapi pipi arzu sudah merah dan berdenyut menerima tamparan ibu. Bahkan satu gelas yg dilempar ibu padanya pecah dan melukai lipatan sikunya.

Seharusnya luka ini segera dijahit pikir arzu, tapi arzu malah tetap disini seakan luka yg ditekannya tidak terasa menyakitkan.
Nanti jika kemarahan ibu dan ayah candra usai mungkin arzu bisa memasangkan perban dilukanya.
Tapi kapan ya agaknya kemarahan mereka reda, tunggu darah arzu habis dulu mungkin.

"puas kamu udah hancurin semua rencana kami"

kapan ya arzu sejahat itu?

"sekarang mau tak mau, kami terpaksa menikahkanmu dengan anak tuan omer, seharusnya itu tempat akila dan justru kamu ambil"

arzu juga nggak mau ambil tempat akila, dia malah dipaksa mengambil tempat akila!!

Ibu tak henti-hentinya memberi selingan makian dan pukulan pada arzu yg masih bertahan seakan dia samsak tinju.
Saat pukulan ibu akhirnya membuat arzu tersungkur maka saat itu juga pintu depan terbuka dan akila masuk dengan sempoyongan.
Baju dan dandanannya awut-awutan.
Bekas ciuman berserakan dileher dan tulang selangka akila yg putih mulus.

Akila mengangkat alisnya dramatis melihat bibir arzu yg lebam dan berdarah.
"ngapain lagi silacur ni, kok dipukul ma?" dihempaskannya tubuhnya ke sofa disebelah ayahnya. bau alcohol memenuhi ruangan.
"kamu dari mana saja?"
ayah chandra menahan sabar pada putrinya.
"cari hiburan pa, dirumah suntuk. Ada dia"
akila menunjuk arzu dengan mata mengantuk dan jari yg tak lurus.
"bagusnya kamu naik keatas dan tidur akila, besok pagi kita bisa membahas masalah ini" akila membuka matanya yg nyaris terpejam
"iya ma" sempoyongan akila naik tangga menuju kamarnya dilantai atas.

Kenapa pikir arzu, bukankah dia anak kandung tapi kenapa dia justru yg dibenci.
Arzu menangis dalam diam saat ibu dan ayah chandra juga berlalu meninggalkannya.
Tubuh arzu terguncang oleh isakan. dadanya terasa begitu sesak.
Lelah karna menangis sendirian, akhirnya arzu berdiri kembali ke kamar yg dibaginya bersama bik mar.

Bik mar terkejut dan panik melihat kondisi arzu. Dipeluknya arzu yg sudah dianggapnya seperti anak sendiri, malang nian nasib anak ini pikirnya. Arzu tertidur saat bik mar mengompres pipi dan bibirnya. Gantian bik marlah yg menangis memandang arzu yg terlihat begitu sedih dalam tidurnya.
Semoga saja pernikahan yg ditetapkan untuk arzu membawa kebahagian untuknya kelak, doa bik mar sepenuh hati.

Begitu selesai sarapan keesokan harinya, keluarga chandra dikejutkan dengan kedatangan satu rombongan desainer baju pengantin yg namanya sering arzu dengar ditv dan majalah mode yg disimpan dikamar akila.

Katanya Mereka diutus paman omer untuk mengukur tubuh arzu dan menunjukan rancangan yg akan arzu pilih untuk proses ijab kabul dan pestanya. Kata mereka juga ilhan calon suami arzu, sudah diukur sebelum keberangkatannya ke jerman pagi ini.
Semua perlengkapan untuk digunakan arzu akan diantar padanya hingga arzu tidak kerepotan kesana kemari. Arzu manggut-manggut mendengar penjelasan mereka.
Mulut ibu nyaris menyentuh meja makan dan ayah chandra nyaris meledak saking merahnya.

Mereka semua sempah kaget melihat wajah arzu yg lebam, membuat ibu dan ayah chandra membeei kode agar arzu menjawab. Arzu beralasan bahwa dia jatuh dan wajahnya membentur lantai.

Si desainer dan asistennya yg seorang laki-laki gemulai tak putus memuji arzu dan nasib baik yg menyertainya karna akan menjadi menantu keluarga omer orang nomor wahid se....,(isi sendiri deh, nanti aku dibilang lebay: author)

Pemilihan model dan pengukuran selesai dalam dua jam, terakhir jari arzu di ukur oleh pria dari toko perhiasan, tapi yg ini arzu tak dibiarkan memilih sendiri modelnya karna katanya lagi, om omer sudah memilihkan untuk anak dan menantunya biar jadi kejutan rencananya.

Begitu pintu tertutup dibelakngnya, ibu langsung menarik rambut arzu dan menyeretnya keruang makan dimana ayah chandra sedang menyapu hidangan diatas meja dengan tanganya. Bunyi kaca pecah memekakan telinganya dan membuat jantung arzu pemompa darah lebih cepat

Akila berlarian turun, sepertinya dia bangun karna suara yg dihasilkan ayah chandra. Akila memandang marah pada arzu yg masih menahan tangan ibunya yg berada dirambutnya.

"apa lagi sekarang sich ma" bibir akila manyun dengan cantiknya.
"kenapa kamu nggak pulang tepat waktu semalam, papa sudah pesan bukan dan sekarang lihat hasilnya"
Akila tersentak mendengar suara ayahnya yg besar dan membentaknya.
"maaf pa akila lupa"
"maaf kamu itu percuma, semua udah nggak bisa diperbaiki lagi"
"maksud papa apa"

Akila melangkahi tangan bik mar yg terjulur memungut pecahan piring dan gelas, lalu duduk disalah satu kursi dihadapan ayahnya.
"semalam tuan omer sudah memilih orang ini sebagai menantunya"
Akila terperanjat menatap arzu dan ayah chandra bergantian.
"kok bisa pa"
"kamu nggak ada, papa nggak mau tuan omer berpikir papa mempermainkanya, jadi terpaksa dia dipakai sebagai tameng, tapi justru dia yg nusuk kita"

Ibunya melepas rambut arzu, duduk disebelah ayah chandra sambil mengusap bahu ayahnya.
"sudahlah pa, akila pasti bisa dapat yg lebih dari keluarga omer"
Dukungan ibunya pada akila sangat kuat. arzu terharu sekali melihatnya, kok arzu jadi sinis ya.

"betul pa, toh akila dengar anaknya keluarga omer itu terkenal kejam dan dingin bahkan dikatakan tak punya perasaan. Lagipun dia juga belum pernah muncul kepublik. Mungkin saja malu karna wajahnya jelek kan"
Akila menyeringai pada arzu yg memandangnya hampa.

"nggak,, papa dah ketemu, anaknya nggak jelek kok tapi memang kelewat serius dan dingin" arzu tetap menjadi pendengar yg baik. Jika berani melangkah bisa dipastikan dia akan jadi bola bagi mereka bertiga.

Hp ayah chandra berbunyi, sepertinya yg menelpon orang hebat karna sikap tubuh ayah chandra langsung berubah segan dan hormat. Begitu selesai bicara ayah chandra langsung menoleh pada arzu.

"tuan omer menepatkan tanggal sembilan november ini kau akan menikah dengan putranya. Semua persiapan diurus oleh mereka. Kau cukup melakukan apa yg mereka minta kau lakukan"
"malang benar keluarga omer dapat pembantu sebagai menantu" akila tertawa dwngan leluconya sendiri.

Sembilan november pas hari ultahnya, kok bisa bertepatan seperti ini ya. Arzu cuma menganggukan kepalanya patuh, bagai mengusir nyamuk ayah chandra mengibaskan tanganya menyuruh arzu pergi. Lega rasanya menjauh dari ketiga orang yg menusuk punggunggya dengan tatapan tajam mereka.

Arzu kembali kekamar mengikat rambutnya yg tebal dan ikal sepinggang menjadi ekor kuda. Sempat terpikir oleh arzu untuk memotong rambutnya karna begitu seringnya ibu menarik rambutnya. Sayangnya rambutnya adalah yg paling disukai arzu jadi diurungkanya niatnya.

Siangnya akila berangkat kebandara, dia akan kembali kesingapore. Waktu wisudanya yg berdekatan dengan hari pernikahan arzu membuat akila memutuskan bahwa dia tidak harus hadir dipernikahan arzu. Dan akila bilang dia senang karna itu.

Waktu berjalan begitu cepat, setiap Harinya arzu sibuk menerima tamu yg diutus tuan omer untuk mempersiapkan pernikahanya. Ibu dan ayah jadi sering berlakon sebagai orang tua yg baik jadinya, tentu saja hal tersebut membuat mereka tak senang. Biasanya setelah tamu-tamunya keluar, ibu akan langsung memaki dan tak jarang memukul arzu. Hatinya sakit melihat semua perlakuan istimewa yg didapat

Tampa terasa besok sudah menjadi hari pernikahan arzu, Lucunya lagi tak ada satu orangpun yg mau repot-repot dan pernah menunjukan foto calon suaminya pada arzu termasuk calon mertuanya yg sudah dua kali mengajak arzu yg tentu saja harus ditemani ayah chandra dan ibu untuk makan malam bersamanya disalah satu hotel miliknya.

Segala kebaikan dan perhatian tuan omer padanya tentu saja membuat arzu senang, seumur hidupnya belum pernah dia diperlakukan sebaik dan sesopan ini. Untuk pertama kalinya Arzu merasa dihargai sebagai manusia.

Tentu saja kedua orang tuanya tak senang, Seakaan memanfaatkan detik-detik terakhir arzu sebagai pembantu mereka, ayah candra dan ibu tak berhenti memerintahkan arzu melakukan kerja dan sedikit saja kesalahan maka hukuman menanti arzu.

Sore tadi ibu bahkan berhasil mematahkan gagang sapu yg dipukulkannya kepinggang arzu karna kuatnya pukulan itu.
Arzu menjerit kesakitan dan meminta ampun tapi justru itu malah makin memancing amarah ibu yg mabuk, setelah kembali dari pertemuan mereka dengan keluarga omer tampa mengikut sertakan arzu. Ibu kesal karna keluarga menganggap keluarga omer terlalu mengagungkan arzu.

Meski mabuk ibu masih pintar, dia tak sedikitpun melukai wajah arzu yg akan menjadi pusat perhatian seluruh tamu besok. Menahan sakit dipinggang arzu harus tetap bekerja membersihkan rumah, yg pasti ayah dan ibunya akan mengadakan pesta kecil-kecilan sekembalinya mereka dari hotel tempat resepsi, demi gengsi pastinya.

Bagaimanapun ayah chandra harus bisa menunjukan pada rekan bisnisnya bahwa dia sekarang adalah besan seorang omer. Seandainya mereka tahu bahwa penganten perempuanlah yg mempersiapkan keperluan pesta sampai menjelang subuh, apa tanggapan mereka pikir arzu.

Tidur jam empat dan sudah bangun jam enam pagi, hasilnya arzu pusing dan kembali tertidur dimobil mewah yg menjemputnya. Dia akan bersiap dan di hias dihotel, tepatnya dalam kamar pengantennya. begitu arzu masuk kedalam dan melihat sekelilingnya mata arzu melotot.

Belum pernah dia melihat kamar semewah ini, seperti kamar putri dan raja saja. Hebatnya lagi hotel ini adalah milik calon mertuanya, woow pikir arzu.

Arzu duduk dan mulai dirias, sementara dimesjid raya yg tak begitu jauh dari tempatnya sekarang proses ijab kabul antara suami dan walinya sedang berlangsung dengan hikmat dan meresmikan status arzu sebagai seorang istri.

Dua jam setelahnya pintu kamar arzu terbuka, ayah dan ibu chandra berdiri disana. Dengan wajah dan akting yg sempurna mereka mengantar arzu naik kepelaminan, meski begitu tak satupun dari mereka yg membimbing tangan arzu, membiarkan arzu berjalan dengan susah payah karna rok kebayanya yg pas badan, panjang, dan berat arzu nyaris terjengkang beberapa kali.

Dengan kepala yg menunduk dan perut yg terasa mulas arzu naik kepelaminan dimana suaminya berdiri menunggu, arzu bahkan tak berani menggangkat kepalanya untuk menatap rupa suaminya ketika suaminya memasangkan cincin berlian berkilau dijari manisnya yg bisa digunakan arzu untuk mencolok mata akila. Saat dia mencium tangan suaminya dan dibalas dengan kecupan dikeningnya, arzu nyaris pingsan. Belum lagi blizt yg menyilaukanya makin membuat Kegugupan arzu naik seribu persen.

Jantung arzu berdetak cepat dan keringat dingin mulai keluar.
Arzu bahkan tak menyadari bagaimana wajah suaminya yg sedang menatapnya , bagaimana suaminya terlihat begitu bahagia dan senang. suaminya tersenyum geli melihat betapa malu dan gugupnya arzu hingga Para tamu yg menyalami mereka pun tak bisa memperhatikan wajah istrinya, itu karna arzu menunduk dalam sekali.

Ketika tak ada tamu yg sedang menyalami mereka ilhan memanfaatkan kesempatan itu, diraihnya tapak tangan arzu dan digenggamnya kuat. Berhasil, arzu tersentak dan langsung mengangkat kepala yg dari tadi kelihatannya lebih berat dari gajah.

Mata arzu yg ketakutan terkunci dengan mata suaminya yg dilapisi kacamata.
Darah arzu berdesir cepat, rasanya dulu arzu tak pernah membayangkan kalau wajah calon suaminya akan setampan ini.

Ya tuhan, mata itu berwarna abu abu pekat dengan dikelilingi lingkaran hitam membuat siapapun pasti terpana melihatnya. dari mana suaminya mendapat warna mata seperti itu, om omer yg duduk disebelah arzu berbola mata coklat.

Hidung dan bibirnya terukir sempurna disokong rahang yg tegas dengan dagu yg terbelah menambah kesan jantan dan kulit yg terlihat seputih susu segar, akila kalah pikir arzu. Apalagi dipadukan dengan rambut tebal segelap malam yg berjatuhan satu-satu ke pelipisnya yg licin mengkilat.
Tubuh lebar dan berotot dibungkus baju yg senada dengan kebaya yg arzu pakai.
Arzu bahkan terlihat cebol jika berdampingan seperti ini, padahal dia bukanlah perempuan mungil. Arzu tinggi tanpa tulang yg bertonjolan meski dia juga tak gemuk dia hanya sedikit sintal.

Suaminya tersenyum dengan bibir merah pucat yg tanpa dilapisi lipstick. Jantung arzu akankah mampu bertahan jika selalu diberi senyum seperti itu. Lampu dan bunyi kamera yg ditekan tak pernah bosan bekerja dari tadi memotret momen apapun antara arzu dan suaminya.

Setiap ada tamu yg ingin memberi selamat maka suaminya akan melepas tangan arzu dan begitu tak ada akan langsung digapainya, arzu malu sekali jika memikirkan betapa kasar telapak tangannya yg sudah biasa bekerja tanpa henti.
"kau lapar" suara suaminya yg serak mengirim gelenyar ketulang punggung arzu.
Arzu menggeleng. Dia tak lapar hanya sedikit lelah dan mengantuk.

Ilhan tersenyum melihat muka arzu yg bersemu.
"jika lapar kau harus mengatakannya" arzu mengangguk dengan muka merah, lagi-lagi ilhan tersenyum.

Seandainya istrinya yg pemalu ini tau pikiran apa yg sedang berkecamuk diotak ilhan dari tadi mungkin istrinya ini akan pingsan karna syock, ilhan tertawa sendiri dalam hatinya. Arzu, dibisikannya nama istrinya dilidahnya dan mencecap rasanya.
Akhirnya segala cara yg dilakukanya dan sedikit bantuan dari ayahnya bisa membawa arzu menjadi miliknya, kepuasaan memenuhi dada ilhan.

Pukul enam arzu dan suaminya berganti pakaian. Butuh waktu satu jam untuk merias ulang arzu. Begitu selesai arzu dipaksa makan, perintah ilhan katanya.
Arzu makan tapi hanya sedikit yg bisa ditelannya dan setelah suapan keempat arzu menyerah.

Kembali duduk dipelaminan disamping suaminya yg memakai setelan jas, jantung arzu yg dari tadi berdebar saat berada didekat ilhan sekarang malah bergemuruh melihat betapa tampan dan mempesonanya ilhan dengan pakaian seperti ini dan kacamata yg dipakainya membuat tampilannya makin elegan. Suamiku, bisik hati arzu yg membuncah.

Tamu yg datang selepas pukul tujuh membuat ruangan penuh sesak, arzu bahkan tak sempat duduk dari tadi, kepalanya pusing dan pandanganya mulai mengabur.
"arzu, apa kau lelah" ilhan bertanya cemas melihat wajah arzu yg pucat dan berkeringat.

Arzu menoleh, tapi belum sempat arzu menjawab kegelapan menguasainya.
arzu melayang, tak melihat, mendengar atau merasakan apapun.

Ilhan langsung menangkap tubuh arzu yg tumbang kedadanya, mendekap arzu. Dengan wajah yg tak kalah pucatnya. Keributan terjadi melihat pengantin wanita yg pingsan dalam gendongan penganten pria.

Tuan omer yg tak kalah risaunya langsung mendekat begitu juga orang tua arzu.
"kenapa dengan arzu ilhan"
"nggak tau pa, mungkin kecapek an, tolong pa suruh orang telpon dokter"
Tuan omer langsung memberi kode pada asistennya sementara ilhan membawa arzu menuju kamar diikuti orang tua arzu.

Dengan perlahan dan penuh kelembutan direbahkannya arzu diranjang. Tuan omer masuk bersama seorang pria yg ilhan tau seorang dokter yg menjadi tamu pestanya.
Ilhan mundur membiarkan si dokter memeriksa kondisi arzu.
Seorang dokter tetaplah seorang dokter, mau kau memakai jas lap atau memakai taksido.

"hanya kelelahan dan darah rendah karna kecapek an. Tak ada yg perlu dikhawatirkan. Biarkan dia istirahat, setelah dirasa cukup dia akan kembali sehat seperti semula"
si dokter keluar setelah menyerahkan resep obat pada ilhan, yg langsung diambil alih papanya yg segera keluar setelah menepuk bahu ilhan diikuti kedua orang tua arzu yg dari tadi bahkan tak bersuara sekalipun.

Ilhan menutup pintu kamar dan menguncinya.
Didekatinya arzu dan perlahan diurainya rambut arzu yg disanggul dengan cara yg rumit. Begitu rambut hitam tebal arzu terurai diranjang, ilhan membawa kewajahnya dan dihirupnya aroma rambut arzu dengan mata terpejam lembut.
"apa kau begitu lelahnya sampai memilih berada dikamar daripada mendampingiku, apa semalam kau tidak menyimpan tenaga untuk hari ini"
Bisikan ilhan terdengar penuh ironi.

Dengan begitu lembut hingga arzu tak terganggu ilhan membuka gaun yg melekat di tubuh arzu, menyisakan pakaian dalamnya saja. pinggul arzu yg terdapat lebam memanjangpun tak lepas dari perhatiannya. Meski wajahnya tak berubah tapi mata ilhan terlihat menakutkan, dirabanya lebam itu dengan jari gemetar menahan marah.

ilhan turun dan mencopot sepatu yg dipakai arzu. Ditariknya selimut menutupi tubuh arzu agar udara dingin tak mengganggu arzu dan membuatnya demam.

Ilhan mengecup kening istrinya dengan syahdu.
" aku bersumpah mulai sekarang takan kubiarkan satu orangpun menyakitimu lagi arzu" dibelainya pipi arzu dengan punggung tangannya.
"Sekarang istirahatlah dulu, nanti aku kembali lagi" kembali dibelainya pipi arzu yg terlihat pucat dibalik riasanya. Meski dengan berat hati Ilhan keluar dari kamar dan melihat seorang perempuan yg disuruh papanya menjaga arzu sepeninggal ilhan sudah berdiri didepan pintu bersiap mengetuk.

Ilhan kembali ditempat resepsi berlangsung, bagaimana pun dia harus menghargai mereka yg sudah datang menghadiri pesta pernikahannya.
Papanya dan kedua orang tua arzu lah yg dari tadi mewakilinya menerima selamat.

"bagaimana arzu" tanya tuan omer pada ilhan, begitu putranya berdiri dipelaminan.
"sedang istirahat pa" tuan omer mengangguk dan mengalihkan perhatiannya pada temannya mengucap selamat padanya.
Ilhan melihat pada chandra dan tari, tapi keduanya sama sekali tak menanyakan keadaan arzu mereka malah sibuk berbincang dan berbasa basi dengan kenalannya. Contoh Orang tua yg sempurna, batin ilhan.

Jam sebelas malam tamu terakhir akhirnya pergi meninggalkan tuan rumah dengan segala rasa lelah. Setelah berbincang sebentar dengan papanya, orang tua arzu tak kelihatan dimanapun. ilhan permisi dan berjalan menuju kamar sambil menanggalkan jas dan dasinya menyisakan kemeja putih yg lenganya digulung sampai siku.
Membuat setiap perempuan pemalu yg berpapasan dengannya menoleh dua kali dan perempuan genit mengedipkan mata, terang- terangan menggodanya.

Perlahan ilhan membuka pintu kamar, perempuan yg menjaga arzu terlonjak berdiri melihat ilhan masuk.
"bagaimana dia" ilhan berdiri disebelah arzu merapikan rambut dikening arzu.
"tadi udah bangun tuan, lepas saya kasih minum nona langsung tidur lagi. Sepertinya benar-benar kelelahan"
"nyonya"
"ya, tuan??"
"tadi kau memanggilnya nona, dia istriku berarti nyonya"
"maafkan saya tuan " wajah siwanita merah padam
"sudah, kau boleh pergi" jawab ilhan datar.

Begitu pintu tertutup dibelakangnya, ilhan melepas semua kain yg melekat ditubuhnya.
Dengan telanjang dia naik keatas ranjang disebelah arzu.
Ilhan biasa tidur telanjang, sebagai istrinya arzu sebaiknya mengetahui kebiasaan ilhan yg satu ini.

Sambil tersenyum diciumnya sekilas bibir arzu dan ilhan kembali tersenyum geli karna malam penganten membara yg ada dikhayalannya harus ditunda dulu.
Nanti, nanti dia akan menebusnya. Sekarang dia harus membiarkan kondisi arzu pulih dulu dan setelahnya akan dia pastikan dihidup arzu selanjutnya hanya akan ada kebahagian.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

(28022017) pyk.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top