Perjodohan
Sekali lagi ibu menampar arzu, sepertinya tamparan yg pertama tadi belum berhasil memuaskan ibu yg mulai mabuk, padahal mereka belum makan malam tapi ibu sudah banyak minum alcohol.
Arzu masih diam berdiri, pipi arzu berubah merah dan ujung bibirnya berdarah. Tapi arzu tak menangis atau bahkan meringis. Wajahnya masih kaku seperti topeng yg tak pernah punya perasaan.
Bik mar lah yg justru menangis melihat arzu diperlakukan seperti itu. Kasihan anak ini pikirnua, dari mula dia datang kerumah ini dia sudah dilayani dengan buruk oleh nyonya tari dan tuan chandra belum lagi nona akila. Bahkan Bik mar masih ingat dengan jelas pertama kalinya arzu datang kerumah ini sepuluh tahun yg lalu. jangankan mencium nyonya tari bahkan tak mau memberi pelukan selamat datang padanya. Seakan anak itu kotor dan bau nyonya tari malah menyuruh bik mar membersihkan dan memandikan arzu tampa melirik sekalipun pada arzu.
Ibu arzu, tari dan ayah kandung arzu berpisah sejak arzu masih berumur dua tahun. tari lari dari anak dan suaminya yg miskin. tak lama kemudian dia menikah dengan tuan chandra yg kaya raya, duda satu anak. Selama lebih dari sepuluh tahun tari tak pernah mencari tahu kabar arzu. Justru kepolisianlah yg mencari tahu keberadaan tari dan mengantarkan arzu padanya.
Ayah kandung arzu ditabrak mobil yg sedang ngebut waktu sedang memulung dan meninggal di tempat. Meski ibunya tak pernah menghubungi tapi arzu dan ayahnya tau nama keluarga baru ibunya. Jadi ketika polisi menanyakan ibunya dengan lugu arzu mengatakanya. Berpikir dia akan diterima dengan suka cita oleh ibunya. Arzu bahkan tidak menyangka sama sekali, bahwa dia baru saja masuk keneraka dunia.!!!
Jika ibunya terang-terangan membenci arzu dan tak pernah menyembunyikan kebenciannya maka ayah tirinya yg dipanggilnya ayah chandra cendrung mengacuhkan dan menjaga jarak dari arzu dan bagi arzu hal itu lebih terasa menghina. Tidak pernah selama sepuluh tahun ini ayah tirinya berbicara langsung pada arzu. Karna itulah arzu tidak pernah makan bersama mereka, dia selalu makan didapur bersama bik mar. Arzu adalah pembantu kedua dirumah ini.
Agar tak menjadi gunjingan dan menjaga nama baik keluarga, begitu masuk smp arzu di sekolahkan disekolah yg sama dengan adik tirinya, anak dari ayah tirinya yg bernama akila. Umur Arzu lebih tua setaun dari akila karna arzu pernah tak naik kelas jadilah mereka seangkatan.
Sayangnya akila juga sangat membenci arzu bahkan sampai kesumsum tulang. Akila mengancam tak mau sekolah jika masih satu sekolah dengan arzu, dia malu katanya.
Segala cara digunakan akila untuk mempermalukan dan menyiksa arzu. Jika arzu berani membalas atau menjawab satu kata saja maka bukan hal yg aneh jika arzu akan mendapat hukuman fisik. Akhirnya arzu dipindahkan dan bersekolah di sekolah negri yg akrebitasinya hanya B.
Lama kelamaan karna selalu diperlakukan buruk jiwa arzu mulai layu didalam. Tidak ada lagi arzu yg senang tertawa dan berwajah ceria yg selalu memandang dunia dengan positive. Sekarang diumurnya yg kedua puluh tiga tahun arzu sudah berubah total menjadi gadis lemah yg penurut dan memandang dunia dengan pesimis, tidak ada yg pernah melihat senyum arzu lagi selama beberapa tahun belakangan ini.
Bahkan arzu tak diizinkan kuliah begitu tamat sma, alasanya bik mar sudah tua dan tak ada orang lain yg bisa membantunya. Arzu lagi-lagi menurut, kalau dia bersikeraspun dia toh memang tidak punya uang sendiri jadi hasilnya akan sama saja. Sementara itu akila kuliah di singapore dan pulang setiap minggunya akhirnya setelah empat tahun lebih akila mulai terlihat sibuk menyusun skripsi. Sebetulnya untuk apa dia pulang setiap minggu, Kadang arzu pikir tujuan akila pulang hanya untuk menyiksa arzu.
Dan sekarang setau arzu perjodohan akila sedang diatur, itulah yg memicu kemarahan ibu tadi. Ibu mau arzu juga cepat menikah agar segera keluar dari rumah ini. Setiap melihat arzu ibunya selalu teringat asal usulnya yg miskin dan berasal dari tempat kumuh, hal yg paling dibenci ibunya. Syukurlah ibunya cantik dan memukau sehingga ada pria kaya seperti ayah tirinya yg mau menikahinya. Sayangnya arzu lebih mirip ayah kandungnya yg berwajah sendu, hal yg juga dibenci oleh ibunya.
Yg paling melukai arzu, ibunya selalu menyanjung akila setinggi langit dan merendahkan arzu seperti memandang cacing. Setiap hari ibunya akan memuji betapa pintarnya akila karna bisa kuliah diluar negri, betapa luasnya pergaulan akila, betapa pandainya akila bersosialisasi dan menyesuaikan diri dalam pesta yg mereka hadiri dan jangan lupa betapa cantiknya akila karna sebentar lagi akan dijodohkan dengan putra orang terkaya dikelas sosial mereka, betapa baik dan beruntungnya nasib akila.
Sedangkan arzu bodoh tapi memang arzu akui kemampuan otaknya pas-pasan, lalu bagaimana arzu mau bergaul jika keluar rumah saja dilarang, gimana arzu mau bersosialisasi jika tidak pernah diajak kepesta yg mereka hadiri, gimana arzu mau secantik akila yg pintar dandan jika untuk pakai lipstick pun arzu tak diizinkan, pakaiannya pun dibeli dipasar tradisional bukan butik berkelas seperti akila. gimana arzu mau dapat suami jika baru bicara sama tukang kebonpun arzu sudah dibilang gatal. Dan jika kebetulan ada pria yg tertarik padanya maka akila akan membuat para pria tersebuy berpaling padanya. Mungkin arzu akan mati jadi perawan tua.
Meski ibu dan ayah chandra mengetahui kebiasaan akila yg sering pulang malam dan dalam keadaan mabuk dengan make up dan pakaian yg berantakan, belum lagi bau seks yg menguar dari tubuh akila. mereka tetap memilih memberinya kebebasan karna mereka yakin dengan kecantikan dan kepintarannya akila bisa memilih suami manapun yg dia mau.
Sayangnya Dalam Beberapa tahun ini perusahaan ayah chandra mengalami masalah, menurut arzu itu karna kebiasaan berjudi dan main perempuan ayah chandra dan jangan bilang kalau arzu tak tau kalau ayah chandra dan ibunya juga memakai shabu. Kebiasaan buruk pasti akan membawa akibat buruk.
Karna Perusahaan yg akan diambil alih maka untuk bisa mempertahankan jabatannya ayah chandra terpaksa menerima usulan pemilik perusahaan yg baru agar anak mereka di jodohkan. Jadilah rencana pertemuan antara akila dan calon suaminya diadakan saat kepulangan akila.
Dan malam ini akila akan pulang, jadi pertemuan bisa diadakan besok malam. Semua sibuk menyiapkan keperluan untuk besok. Arzu juga sedang sibuk membantu bik mar membersihkan rumah. Karna begitu seriusnya mepel lantai sambil mundur kebelakang tampa sengaja arzu menyenggol ibunya yg sedang sempoyongan, membuat ibunya seketika terduduk dilantai. Itulah awal mula tamparan yg diterimanya.
Begitu arzu menolong ibunya yg kepayahan untuk berdiri malah tamparan yg didapatnya, dan satu tamparan lagi untuk bisa memuaskan ibunya.
"anak jahanam, kenapa kamu itu yg harus aku lahirin, selalu buat jengkel saja"
setelah menyemburkan bisa yg melukai hati arzu ibunya berlalu pergi. Meninggalkan arzu yg kembali mepel lantai dengan wajah bagai topengnya.
Sebelumnya ibunya juga sudah mewanti-wanti arzu agar tidak muncul dan tetap berada didapur sepanjang acara, untuk bantu-bantu bik mar jika keluarga calon suami akila datang besok malam.
Arzu juga tidak berniat menampakan diri. Untuk apa? jika penampilannya yg nyaris sebagai pembantu akan menjadi bahan hinaan. Bukankah orang kaya semuanya seperti itu, suka menghina dan mempermainkan orang miskin.
Malamnya akila sampai setelah pak jul menjemputnya dari bandara, seperti biasa akila terlihat bersinar dan cantik. Akila sepertinya juga tidak keberatan dengan perjodohan ini, meski berita yg arzu dengar kalau anak keluarga omer yg akan dijodohkan dengan akila itu, orang yg kaku yg serius dan cenderung kejam. Akila cuek aja Malah akila sibuk memamerkan gaun rancangan yg dibelinya disingapore pada arzu,untuk dipakai besok malam. Tapi tidak ada siapa yg tau jalan pikiran akila..
Buktinya keesokan malamnya meski ditelpon terus-terusan akila tak menjawab telponnya. Padahal setengah jam lagi keluarga omer akan datang untuk berjumpa akila dan langsung melakukan proses lamaran.
Ayah chandra terlihat pucat pasi seperti nyaris akan terkena serangan jantung dan ibunya seakan tak tahan untuk tak minum, dia jalan mondar mandir sambil tak berhenti berusaha menelpon akila. Arzu masih sibuk menata meja dan menyusun hidangan dan minum.
"bagaimana ini sebentar lagi mereka sampai, kenapa akila belum sampai juga"
"kamu tenang dulu dong, ini aku juga lagi berusaha hubungi dia" ibu menjawab sewot
"pak omer bisa membatalkan semua perjanjian kalau dia sampai berpikir aku mempermainkannya"
"masih ada waktu 20 menit lagi jadi kita berharap aja akila sampai sebelum keluarga omer "
Arzu kembali kedapur tidak ingin mendengar perdebatan mereka lagian pekerjaanya juga udah selesai. Setengah jam kemudian arzu mendengar bunyi mobil dan suara yg mulai ramai diruang tamu, arzujuga tidak tahu apa akila sudah sampai. Sepuluh menit kemudian ibunya kedapur dan dengan kasar menyeret arzu masuk kekamar dan menyuruh arzu agar segera berganti pakaian.
Itupun ibunya masih menghina baju yg dipakai arzu. .Mungkin karna tubuh arzu yg tinggi dan berdaging semua yg dipakainya jadi tidak ada yg terlihat bagus. sementara akila mungil dan langsing belum lagi kulitnya yg putih bersih dan rajin perawatan kalau Kulit arzu kuning langsat dan cendrung kusam.
Dengan kasar ibunya membedaki dan membubuhi bibir arzu dengan lipstick berwarna merah norak.
"cukup segini" adalah ucapan ibunya pada diri sendiri. Setelahnya arzu kembali diseret kali ini kearah ruang tamu. Dengan cengkramannya jari-jarinya ditangan arzu, ibunya memberi kode supaya arzu diam dan menurutinya.
"ini anaknya, malah ngumpet. masih malu-malu kayaknya" suara dan senyum ibunya yg dibuat-buat membuat arzu merinding. Ibunya mendorong dan menekan bahu arzu agar ikut duduk setelahnya ibu menyusul duduk disebelahnya, sedang ayah chandra disisi satunya. Sekarang Semua mata fokus melihatnya. Ada sejumlah orang yg arzu tidak kenal disini, pasti keluarga calon suami akila. Arzu kembali menunduk, Kebiasaan memang sukar dihilangkan.
"si kakak ah, jangan gitu. Ayo disapa om omernya " ayah chandra bahkan berakting lebih hebat dari ibunya, sampai arzu melongo. Arzu tau dia harus ikut permainan mereka. Tapi dia tak tau yg mana om omer, Arzu memandang satu persatu satu. Matanya berhenti pada yg paling tua dari mereka semua.
"malam om, apakabar om" sapa arzu diiringi senyum kikuk.
Semua yg dimeja tertawa begitu juga ayah chandra dan ibu arzu, tapi jari ibunya yg berkuku tajam mencubit pinggang arzu kuat sekali. Sedikitpun arzu tak bereaksi, menahan sakit sekuat tenaganya.
"arzu kamu itu salah orang sayang" arzu mengerjapakan matanya menghalau air mata yg diakibatkan rasa sakit di pingganganya.
"yg barusan kamu sapa bukan om omer tapi pak mahmud supir nya om omer" suara ibunya yg terdengar penuh dengan ketulusan kembali memancing tawa semua orang. Arzu kembali menunduk menarik nafas lega saat ibunya melepaskan pinggang arzu.
"sudah nggak apa-apa kok. Kan arzunya juga belum pernah ketemu om ya" arzu menganggkat kepalanya memukan siapa yg bicara. Om omer ternyata masih dalam 50an terlihat tampan untuk orang seusianya dan sangat ramah karna senyum tak lepas dari bibirnya saat menatap arzu.
"arzunya sih sibuk baca buku cerita terus jadi nggak pernah baca atau nonton berita padahal wajah om omer sering ada disana" kapan arzu diizinin buat baca atau nonton?
"maaf kan arzu om" gumam arzu sambil menunduk. Dia makin berasa risih.
"kan om udah bilang nggak papa" suara om omer dipenuhi kelembuatan.
"arzu duduk sini, sebelah om" arzu tersentak menatap om omer dan ibunya bergantian.
"sudah sayang kamu duduk sebelah om omer aja" suara ayah chandra yg penuh kasih sayang membuat orang tak menyadari sinar benci yg tersorot dimatanya.
Arzu bertukar duduk dengan dengan pak mahmud. Begitu arzu duduk disebelahnya om omer tersenyum dan mengajak arzu selfie. Lalu mengetik sesuatu dibawah foto dan mengirimkan entah pada siapa. Semua orang diam memperhatikan tingkah om omer. Sekian detik kemudian terdengar bunyi biip menandakan pesan masuk. Om omer membuka pesan dan tersenyum sambil memamerkan pesan barusan yg ditrimanya yg berupa tanda jempol yg hampir memenuhi seluruh layar hpnya. Apa an tu??
Semua tertawa lepas bahkan ada yg bertepuk tangan kecuali ibu dan ayah chandra yg ikut tersenyum karna terpaksa. Ada apa ini, arzu saja yg kayaknya tak mengerti situasi ini.
Om omer merangkul bahu arzu dan mencium puncak kepala arzu. MEmbuat ayah chandra dan ibunya pucat.
"cincinnya mana" om omer melepaskan arzu dan menoleh ke arah pria di sebelah kirinya. Begitu cincinnya sudah berpindah ketanganya om omer menyuruh pria itu memotonya yg sedang memasangkan cincin kejari arzu yg sudah berwajah pucat pasi seputih kertas. Setelahnya foto itu kembali dikirim lewat chat.
Sementara disebuah club malam akila sedang merayu pria tampan yg mendekatinya saat dia berniat untuk pulang sore tadi. Tiba -tiba saja Pria itu sudah berdiri didepannya dan menghalangi akila keluar bahkan membujuk akila agar menemaninya minum. Karna wajah dan tubuh pria itu yg diidamkan semua wanita normal maka akila bahkan tak berpikir sedikitpun untuk menolak. Sekarang setelah agak larut pria itu malah sibuk dengan hpnya tidak mengacuhkan akila yg malah berbalik, sibuk merayunya. Dia bahkan senyum-senyum sendiri melihat pesan yg masuk membuat akila jengkel. Sepertinya pesan yg diterimanya lebih penting dari akila.
Setengah jam setelahnya pria itu mencari alasan untuk meninggalkan akila sendirian. Jengkel akila turun kelantai dansa menari dan minum sepuasnya, berlanjut dengan berhubungan seks gila-gilaan dengan salah satu pria yg menari denganya. Melupakan apa yg sedang terjadi dirumah.
Sementara arzu yg pucat pasi, mengenggam cincin yg tersemat dijari manisnya dengan menggigil. Dia mulai takut untuk tau apa yg sebenarnya terjadi sekarang.
"cincinnya jangan dilepas ya arzu, nanti ilhan marahnya sama om loh " arzu makin bingung, siapa ilhan. Arzu tidak kenal orang bernama ilhan.
" maaf pak omer sebetulnya kalau pak omer keberatan dengan arzu, seperti yg saya katakan tadi masih ada akila" ayah chandraterlihat begitu gugup ditatap oleh semua orang. Ibu masih memamerkan senyum cemerlangnya.
"maksudnya"
"sayang akilanya sedang sibuk nggak bisa ninggalin kuliahnya disana. Kalau nggak pasti dia ada disini sekarang. Pak omer bisa lihat perbandingannya langsung"
"langsung pada intinya jangan bertele-tele" suara om omer terdengar tajam dan mematikan. Ayah chandra merah padam.
"maksudnya, saya dan istri saya sepakat bahwa Rasanya akila lebih pantas untuk dipilih. dia cantik dan pintar, Akila akan menjadi menantu yg bisa membanggakan pak omer sekeluarga. Minggu depan akila akan pulang dan saat itu pak omer masih bisa memilih"
Jantung arzu seakan berhenti berdetak, menantu apa?? Otak arzu seakan lumpuh tak mampu mencerna semua ini.
"sudah terlambat untuk memilih, ilhan sudah setuju, dan cincin sudah terpasang dijari manis arzu. Rasanya sepuluh hari cukup untuk menyiapkan segala tetek bengek pernikahan, saat itu ilhan akan menikahi arzu. Sekarang mari kita mulai makan malamnya"
ibu dan ayah chandra makin pucat pasi. Arzu tau setelah semua tamu ini berlalu pergi maka dia akan menjadi tempat pelampiasan kemarahan mereka. Karna sekarang mereka sedang memandangnya seakan siap memakannya hidup-hidup. Tapi bukan hal itu menjadi beban pikiran arzu.
Menikah.. Dia akan menikah dengan pria bernama ilhan.. Apa semua ini.?? Kenapa dia yg harus menikah, bukankah perjodohan ini diatur untuk akila.
Mana akila kenapa tidak ada disini.
dimana dia??
😀😬😁😂😃😄😅😆😇😉😊😜😚😙😗😘😍😌😋☺😏😶😐
(04022017) pyk.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top