Bab 9

"Maaf, Bos ... kenapa tiba-tiba ada di rumah Clara?" tanya Angga setelah mobil yang dikemudikannya mulai berjalan meninggalkan area tempat tinggal Clara.

"Aku rasa karena alamat yang kamu berikan kemarin sore, sopir taksi membawaku ke sana. Atau mungkin secara tidak sadar aku yang memintanya. Entahlah, aku juga nggak terlalu ingat."

"Padahal saya sudah meminta sopir taksi itu—"

"Bukan masalah. Aku rasa ini kesalahanku yang mabuk berat," potong Revan. "Hmm, tapi Ariana nggak tahu hal ini, kan? Dia memang nggak kenal siapa Clara, tapi dia pasti makin marah kalau tahu aku bermalam di rumah wanita lain. Aku mabuk aja udah bikin dia marah, apalagi kalau tahu hal ini. Bisa-bisa semakin ngamuk. Ditambah dia lagi datang bulan."

"Saya rasa dia nggak tahu, Bos."

Revan mengembuskan napas lega. Ia hanya tidak ingin wanita yang dicintainya salah paham. Revan hanya ingin menjaga perasaan Ariana. Terlebih semalam Ariana marah padanya.

Angga kemudian teringat sesuatu. "Oh ya, itu berkas tentang Clara, Bos."

Tanpa menjawab, Revan kemudian menoleh pada map cokelat di sampingnya. Angga tadi memang sengaja meletakkannya di kursi belakang agar Revan bisa segera memeriksanya. Revan pun mengambil berkas itu.

"Bagus, kalian memang nggak pernah mengecewakan," puji Revan seraya mulai membuka berkas di tangannya.

Sejujurnya, Angga penasaran apa yang sudah dilakukan bosnya semalaman. Terlepas betapa dekatnya Angga dengan Revan, tetap saja ia merasa tidak sopan jika harus menanyakannya. Akhirnya ia hanya bisa bertanya, "Bos sudah berhasil bersepakat dengan Clara?"

Revan yang sedang membaca berkas tentang Clara otomatis terhenti. Ia tidak mungkin mengatakan berhasil disandera oleh wanita itu. Memalukan sekali.

"Aku rasa dia bukan wanita yang mudah dikontrol, terlebih dia punya foto mesum Ben sama selingkuhannya."

Tentu saja Angga terkejut. "Dia benar-benar punya fotonya?"

"Ya, apa kamu pikir dia akan mengancam tanpa punya pegangan apa-apa?"

Angga mulai mengerti. "Lalu, kita harus bagaimana, Bos?"

"Tenang, aku punya cara jitu untuk menaklukkannya." Revan lalu tertawa.

"Cara jitu?"

"Jika dia punya sesuatu untuk mengontrol kita, tentu kita juga harus memiliki sesuatu yang bisa mengendalikannya. Tinggal tunggu tanggal mainnya saja. Dia akan menyesal sudah sok berani."

Belum sempat Angga menjawab, Revan kembali berbicara, "Pastinya kamu harus membantuku."

"Tentu saja, Bos."

"Mari mulai saat Ariana syuting ke New York. Ah, harusnya dia syuting di sana bulan ini, kan?"

"Tepatnya Minggu depan, Bos."

"Bagus. Kita harus bergerak secepatnya. Sebelum Ariana kembali pulang, dan sebelum Clara menyebarkan foto-foto itu."

Meskipun Angga belum tahu secara detail apa yang bosnya rencanakan. Namun, ia bisa melihat tatapan penuh semangat bosnya itu melalui spion tengah. Ya, tatapan Revan sangat mencerminkan kalau rencananya sangatlah bagus dan tingkat keberhasilannya cukup tinggi.

"Apa saya perlu memberi tahu Ben tentang rencana ini, Bos?"

"Tidak perlu. Dia menyerahkan masalah ini sepenuhnya padaku. Selain itu, dia juga harus fokus pada syuting-nya bersama Ariana."

Ya, jika Ariana berangkat ke New York, sudah pasti Benny juga karena mereka adalah pemeran utama dalam film yang akan tayang pada akhir tahun ini.

"Ngomong-ngomong tentang Ben ... Bos tidak melupakan acara malam ini, kan?"

"Hampir lupa. Dia ulang tahun, ya. Bagaimana persiapannya?"

"Sudah hampir seratus persen, Bos."

Seperti biasa, ulang tahun Benny memang akan dirayakan oleh seluruh keluarga WE di salah satu hotel bintang lima. Begitulah cara Revan memperlakukan anak emasnya.

"Sepertinya aku benar-benar harus memberikan bonus untukmu, Angga."

Masih sambil fokus menyetir, Angga tersenyum. "Terima kasih, Bos."

***

Malam ini, Clara menonton siaran langsung akun Instagram Benny. Sebenarnya ia tidak ingin melakukannya. Sialnya, jiwa ingin tahunya meronta-ronta. Alhasil, sudah sekitar setengah jam ini ia menyaksikan gemerlapnya pesta meriah yang dibuat oleh WE untuk Benny. Tentunya Clara menggunakan akun lain, akun yang biasa ia gunakan untuk stalking apa pun. Bahaya jika ia menonton live Benny menggunakan akun aslinya. Bisa heboh.

Selama menonton, Clara sangat berharap Benny terpeleset dan wajahnya mendarat di cake. Lalu rambutnya terbakar lantaran terkena lilin yang menyala. Namun, sayangnya itu sekadar harapan Clara karena sampai detik ini acaranya berjalan lancar tanpa hambatan apa pun.

"Hai semuanya ... saya Roy, manajer Ben. Maaf terlambat menyapa. Kalian baru aja lihat Ben tiup lilin, kan? Wait, kamera bakal saya arahkan ke Ben lagi, oke? Ben juga mau bicara sama kalian semua."

Sejujurnya Clara kesal melihat kebahagian Benny yang tanpa beban. Pria itu tersenyum dan mengucapkan beberapa kalimat pada penonton siaran langsungnya. Setiap tahun memang ulang tahun Benny dirayakan seperti itu dan Clara tidak pernah hadir dengan dalih itu tertutup hanya untuk WE family. Itu sebabnya, biasanya Clara menunggu Benny di apartemen dan akan membuat kejutan spesial untuknya. Clara akan menunggu Benny meskipun sampai tengah malam.

Sekarang? Semua itu tidak akan ada lagi. Clara tidak akan menjadi wanita bodoh lagi yang rela menunggu pengkhianat sampai berjam-jam.

Penyesalan memang ada di akhir. Clara benar-benar menyesal sudah melakukan hal yang sia-sia selama ini.

"Sok imut sialan!" umpat Clara seraya melihat jutaan love yang muncul bergantian. Terlebih melihat beberapa komentar hampir semuanya berisi ucapan selamat dan doa-doa terbaik. "Bajingan yang beruntung," sambungnya.

Sungguh, hal itu jadi membuat Clara ingin cepat-cepat menyebarkan foto dan video yang akan membuat segala pujian itu berubah menjadi kritik bahkan bully. Sayangnya ia kembali teringat pada rencana awalnya, bahwa ia sudah memutuskan akan menyebarkannya seminggu sebelum film Benny dan Ariana rilis.

Ya, Clara tahu mereka berdua akan dipasangkan menjadi pemeran utama dalam sebuah film yang akhir tahun ini tayang. Bukankah akan sangat seru? Benny dan Ariana akan hancur bersama. Dasar pengkhianat dan penggoda!

Daripada makin kesal, Clara akhirnya berhenti menonton live Benny dan memilih tidur.

BERSAMBUNG....

Dobel update. Bab 10 udah resmi meluncur 😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top