BAB 19
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh, Teman-teman yang dirahmati oleh Allah SWT. Semoga selalu dalam keadaan sehat dan dalam lindungan-Nya. Tetap semangat untuk hari ini, esok, dan seterusnya, ya. Perjalanan masih panjang.
Jangan lupa vote, comment, dan share cerita ini ke teman-teman yang lainnya yaa;)
Happy Reading:)
***
Dia membuatku kagum pada Sang Pencipta yang telah Menciptakannya. Cintanya pada anak-anak yatim membuat kagum itu semakin menjadi. Jika saja mampu, ingin sekali meraihnya. Dengan cara yang Allah Ridai.
***
"Hasan sudah solat isya, belum?"
Hasan menggelengkan kepalanya.
"Mau Bu Aini temenin? Setelah itu kita bersalam-salaman dulu sama semua temen-temen panti, ya," ucap Aini.
Hasan mengangguk mengiyakan sambil tersenyum tipis.
Aini merasa bersyukur, ini pertama kalinya dia melihat Hasan tersenyum.
Mereka berdua keluar dari kamar tidur. Hasan pergi ke tempat wudu, sedangkan Aini menyiapkan sarung dan sejadah untuk Hasan.
Selama Hasan solat, Aini duduk di sampingnya sambil membaca Al-Quran di dalam hati. Seperti yang diucapkannya pada Hasan tadi, bahwa Allah Maha Baik. Berada di lingkungan yang baik seperti ini adalah hal yang ada di luar dugaannya. Perjuangannya sejauh ini bukanlah hal yang mudah, tapi nikmat-Nya begitu indah dirasa.
"Saya berharap, anda berkenan untuk memaafkan saya," ucap Manaf pada Aini yang saat itu sedang bersama Hasan untuk menemui anak-anak panti lain di ruang keluarga.
Aini terdiam sejenak. Jujur, dia sendiri paham tentang kondisi Manaf yang mungkin saja sedang sibuk dan lelah. Dia tidak membutuhkan maaf itu, tapi dia butuh Manaf untuk mengembalikan semangat anak-anak panti.
"Buatlah semua anak-anak panti mampu memaafkan anda. Jika mereka memaafkan anda, maka saya telah memaafkan anda," ucap Aini yang lantas berlalu sambil mengajak Hasan untuk bertemu dengan anak-anak yang lainnya.
Di ruang keluarga, sebagian anak-anak panti tengah sibuk menonton tayangan edukasi. Dan sebagian yang lainnya justru sibuk dengan mainannya masing-masing. Di sana ada para pengurus panti juga yang mendampingi mereka.
Aini mengarahkan Hasan untuk bersalaman pada semua anak-anak panti. Bagaimanapun juga, sebelumnya Hasan pernah berbuat kurang baik pada anak-anak panti yang lain.
Setelah itu, Manaf kemudian datang menemui mereka semua. Anak-anak yang biasanya senang dengan kedatangan Manaf, kali ini justru mengabaikan kedatangannya. Manaf sudah menduga, tapi itu tidak membuatnya putus asa. Ia tetap menyampaikan maafnya pada semua anak-anak panti.
Selain anak-anak itu makhluk yang mudah memaafkan, mereka juga mengetahui sendiri bahwa kebaikan-kebaikan yang Manaf berikan selama ini begitu banyak dan tidak mungkin bisa terbalaskan.
"Ustadz minta maaf ya, Hasan," ucap Manaf kali ini dikhususkan kepada Hasan yang sebelumnya pernah ia bentak.
Untuk yang pertama kalinya, Hasan tersenyum kepada Manaf. Dia kemudian memeluk Manaf dengan erat. Penerimaan Aini yang begitu hangat kepadanya membuat dirinya merasa sangat dihargai. Begitupun dengan Manaf, selama ini Manaf sudah menjadi Ustadz sekaligus ayah yang baik bagi Hasan. Hanya saja seringkali Hasan masih belum menerima. Seandainya ia masih memiliki keluarga utuh, mungkin saja bukan hanya terpancar wajah bahagia, tetapi hati kecilnya pun ikut bahagia.
"Saya begitu berharap, anda mampu menjadi ibu bagi anak-anak panti," ucap Manaf pada Aini.
***
Hari ini adalah hari dilaksanakannya acara Milad Yayasan. Sedari shubuh, para panitia sudah sibuk dengan jobnya masing-masing di acara. Tak sedikit juga para santri membantu keperluan-keperluan yang dibutuhkan saat acara.
Kemarin malam, Aini mengusulkan salah satu santri untuk memandu acara Milad dan disetujui langsung oleh Manaf. Tujuannya tidak lain adalah untuk melatih public speaking dan keberanian santri yang ada di sana. Itu memang sangat mendadak, tapi mereka tetap bersyukur sebab santri tersebut bersedia dan siap.
Aini membantu Ibu-ibu pengurus panti untuk menyiapkan anak-anak panti yang akan tampil di acara puncak Milad ini. kini, sedang berlangsung parade Tasmi', dimana beberapa santri dengan hafalan Al-Quran terbanyak maju ke depan untuk membaca ayat Al-Quran secara bergantian.
Tidak hanya santri dan seluruh pengajar yang hadir pada acara tersebut, tetapi juga orang tua santri hadir pada saat itu. Sebab selain acara Milad, juga sekaligus acara penjengukan santri sebelum dilaksanakan Ujian Akhir Semester.
Kini tiba saatnya penampilan drama islami dari anak-anak panti. Penampilan ini adalah penampilan yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang di Yayasan Al-Hafidz. Meskipun anak-anak itu tidak sempat berlatih kembali setelah geladi kemarin, tapi di awal penampilan saja mereka sudah membuat banyak orang terpukau.
Inti dari drama islami yang mereka tampilkan berhasil membuat sebagian besar penonton meneteskan air mata. Hasna, yang saat itu menjadi pemeran utama sangat menjiwai perannya sebagai anak yatim piatu. Drama itu berkisah tentang kehidupan nyata yang terjadi pada anak-anak yatim itu. Dimana, kehidupan mereka yang semula baik-baik saja dan bahagia, seketika harus berubah atas kehendak Allah. Bahkan, tak sedikit yang ditinggal orang tua ketika mereka masih bayi. Sungguh, untuk melihat sosok ibu kandungpun sepertinya tidak pernah. Mereka hanya mampu melihatnya di foto yang sudah usang, atau bahkan ada yang tidak memiliki fotonya sama sekali.
Ada sebagian anak-anak panti lainnya, yang justru ditelantarkan oleh kedua orang tua mereka. Begitu buruk sosok orang tua di mata mereka. Padahal, keinginan mereka tidaklah selalu mengingikan harta, cukup bagi mereka sebuah kebersamaan dan kasih sayang dari yang bernama orang tua.
Drama islami itu dikemas sedemikian rupa agar mampu memunculkan emosi para penontonnya. Penampilan itu dirancang dan disusun dengan rapi oleh Aini agar berjalan dengan sukses. Dan Aini berhasil, ada banyak penonton yang larut dalam penampilan itu. Bahkan, tak sedikit pula orang tua santri yang tergerak hatinya untuk memberikan bantuannya untuk anak-anak yatim yang ada di sana.
Di akhir penampilan, anak-anak panti itu berjajar rapi di atas panggung. Harapan Aini untuk melihat seluruh anak-anak yatim dengan formasi lengkap terkabulkan. Di dalam barisan itu ada Hasan yang sangat dia harapkan kehadirannya.
Hasan, sebagai perwakilan dari anak-anak yatim menyampaikan pesan dan kesan di akhir penampilan. Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya yang sudah berkenan untuk mengurusi anak-anak yatim.
"Kami mau mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pengurus panti yang sudah mengurusi kami. Khususnya kepada Ummi Hawa, Bu Aini, dan Ustadz Manaf. Kami merasa punya orang tua baru di sini. Meskipun kehadiran kalian tidak bisa menggatikan posisi orang tua kami, tapi kami tetap mendapatkan kasih sayang itu.
Di sini, kami ingin menyampaikan isi hati kami yang sesungguhnya. Bahwa setiap harinya kami bersedih. Kami kehilangan dua orang yang sangat berharga di kehidupan kami. Bukan hanya ditinggal karena kematian, tapi di antara kami juga ada yang ditelantarkan bahkan dibuang. Sungguh, sakit sekali hati kami. Terlebih, tidak ada kerabat yang peduli kepada kami.
Kami merasa dibuang, seperti sampah. Sungguh, kami benar-benar merasa hancur. Seharusnya kami mendapatkan kasih sayang dan didikan dari orang tua kami. Begitu perih kami rasakan saat melihat orang lain bisa memeluk ibu dan ayahnya. Sedangkan kami, kami hanya bisa terdiam."
Aini tak percaya bahwa Hasan akan menyampaikan hal itu di hadapan banyak orang yang hadir. Ummi Hawa, Ustadz Bilal, dan para pengurus terisak hebat. Pun juga semua penonton yang hadir.
"Kami menemukan harapan di tempat yang bernama panti asuhan. Kami mendapatkan teman-teman dan pengurus yang baik juga perhatian. Maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya yang sudah peduli kepada kami. Kami hanya anak-anak lemah yang sangat membutuhkan perhatian dan didikan."
Panjang lebar Hasan berucap di atas panggung, dengan disimak oleh beberapa ratus orang yang ada di sana. Aini hanya tertegun dan meneteskan air mata. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Yang pasti dirinya merasa bahagia bisa menjadi bagian dari Yayasan Al-Hafidz.
***
Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa tinggalkan jejak, dan Sampai jumpa di chapter selanjutnya yaa:)
#13/05-2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top