"Kebenaran harus ditegakkan apa pun resikonya."

Kehidupan Kevin dan teman-temannya kembali terusik dengan kehadiran kasus pembunuhan di sekolah mereka.

Dimulai dari mayat seorang siswi yang ditemukan tewas kehabisan darah di dalam toilet dengan meninggalkan jejak-jejak penyiksaan yang begitu sadis.

Tak berselang lama, seorang siswa yang memiliki hubungan erat dengan korban pertama juga ditemukan tewas di dalam ruang kelas dengan kondisi yang jauh lebih mengerikan.

Beberapa waktu berlalu. Pelaku sepertinya sengaja membuat kasus-kasus tersebut terlihat seperti kasus bunuh diri -- walaupun terkesan mustahil -- sehingga polisi tak punya pilihan lain selain menghentikan penyelidikan.

Tak lama kemudian, seorang gadis dari klub teater juga nyaris bernasib sama dengan kedua korban sebelumnya seandainya seseorang yang sangat misterius datang menyelamatkannya.

Kemampuan mereka sebagai detektif kembali diuji dengan kasus pembunuhan yang seolah tanpa akhir.

Mereka hanya memiliki dua pilihan. Menghentikan pelaku dan membuat permainan ini menjadi happy ending. Atau, membiarkan semuanya terjadi hingga berakhir mengerikan.

Permainan berdarah baru saja dimulai.

Sebuah kasus ternodai warna merah yang lebih kelam daripada darah.

Warna merah krimson.

*

Seperti yang kalian lihat, Kevin akan jadi tokoh utama dalam seri kedua ini. Tapi kayaknya ... Ichi mau pake multiple POV di cerita kali ini supaya semua tokoh bisa dapet bagian (tapi nggak tau nanti gimana).

Sekilas mungkin keliatan ngeri ya sinopsisnya. Iyalah, kali ini saya mau belajar dikit nulis cerita gore. Tapi tenang aja. Adegan pembunuhannya nggak akan saya ceritakan dengan eksplisit kok (jujur aja, saya sendiri juga takut 😂).

Doakan saya bisa menyelesaikan cerita ini juga, ya .... 😊

*

Sequelnya sudah up lho. Ayo baca kalo penasaran sama misteri yang masih menggantung 😊. Saya belum jelaskan seberapa anehnya Steve, kan? Hubungan Kevin><Mia juga belum jelas. Tunggu lanjutannya di sana, oke.