SUATU MALAM

#HANANIA
#MUSAB
#HABIB

Selesai salat bersama para rekan lainnya di musala mess kompi, Musab Baihaqi duduk bersandar ke dinding sambil menghela napas berat. Ia baru saja menaikkan doa dan menyebutkan nama Hanania dalam lantunan rayunya pada sang pemilik semesta.

Malam ini, Musab dan prajuritnya akan dikirim dalam misi melepas seorang sandera oleh TPNPB.

Entah mengapa, hatinya terasa gelisah tidak seperti biasanya. Pesan yang ia kirim ke Hanania sebelum berangkat ke Papua juga tidak ada balasan hingga sekarang.

"Ndan!" Ihsan datang dan duduk tidak jauh dari laki-laki bermata elang itu.

Musab mengalihkan pandangan kepada Ihsan tanpa bergeser dari tempat duduknya.

"San, tolong ambil gambarku dari situ," perintah laki-laki yang dipanggil Ihsan Komandan.

Ihsan tertawa jenaka sambil meledek. "Komandan lagi pengen berselfie? Tumben! Wokay! Siap!"

Laki-laki berkulit putih bersih yang selalu bertugas bersama Musab itu melaksanakan perintah Komandannya.

"Senyum, Ndan!" seru Ihsan geli.

Namun, laki-laki bergelar Letda itu hanya abai dengan kata-kata Ihsan. Gambar pun selesai di abadikan. Tidak ada senyum Musab di gambar itu.

"Kirimkan ke Farah, ya!" perintahnya lagi.

Ihsan mengernyit. Ia merasa ada yang aneh dengan perintah Komandannya. Sesuatu yang tidak biasa.

"Bisa jadi itu adalah gambar terakhir yang bisa diambil setelah misi kita nanti malam." Musab bangkit, dan tersenyum penuh arti meninggalkan Ihsan yang tergugu di tempatnya tadi.

Musab berjalan melangkah keluar Musala. Di dalam hati, ia menyebut sebuah nama.

'Hanania  ....'


E-book kisah HANANIA & MUSAB sudah ready di PS, ya, Dear.

Lebih murah dan nggak pakai ongkir.  😁

Gimana endingnya sih Thor? Yang jelas happy ending. 😁

Cus klik.

https://play.google.com/store/books/details/Zain_Isika_Hanania?id=3kbiDwAAQBAJ

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top