9. Hector Diamond
"Dua anak itu memang selalu bertindak dulu sebelum berpikir," gerutu Klarios yang akhirnya terpaksa mengikuti Arsen dan Diana berlari menyongsong ke arah danau.
Suara debam keras dan percikan air menghambur di udara. Pria berkapak yang melawan Lochness itu rupanya terluka. Ia melompat dan bermanuver menghindari serangan monster air berleher panjang terbut. Namun, perbedaan kekuatan mereka sangatlah signifikan.
Arsen langsung memberondong kepala sang monster dengan tembakan peluru-peluru ethernya. Monster itu pun akhirnya terdistraksi. Beberapa tembakan Arsen mengenai area dekat mata sehingga membuat Lochness tersebut sedikit terbutakan. Sang pria berkapak memanfaatkan hal tersebut dengan menancapkan kapaknya di sekitar leher monster tersebut.
Sang Lochnes mengeluarkan suara lenguhan panjang yang tedengar menyakitkan. Sesaat kemudian ia pun kembali membenamkan tubuhnya ke dalam air hingga tak terlihat lagi. Arsen buru-buru mendekati pria yang terluka di pinggir danau. Pria itu sudah bersimpuh lemah di tanah sambil memegangi sisi kanan tubuhnya. Rupanya dadanya sudah terkoyak dan sepertinya beberapa tulang rusuknya patah.
"Anda baik-baik saja?" tanya Arsen mengabaikan luka di tubuhnya sendiri.
Pria itu mengangguk lemah. "Terima kasih sudah membantuku," ujarnya sambil merintih kesakitan. Seluruh tubuhnya basah seperti habis menyelam di dalam air.
"Klarios, ramuan penyembuh." Arsen meminta pada temannya. Pemuda animagi itu pun segera merogoh ranselnya dan mengeluarkan beberapa ampul ramuan berwarna kuning terang.
"Sebaiknya jangan memancing monster itu keluar lagi, gadis muda. Dia pemarah saat kesakitan." Sang pria asing memperingatkan Diana yang kini tengah melongok ke dalam danau dalam wujud animaginya.
Setelah mendapat peringatan, Diana segera berjalan menjauhi tepi danau lantas mengubah wujudnya menjadi manusia lagi. "Bagaimana anda tahu kalau saya seorang perempuan?" tanya gadis itu penasaran.
"Meskipun berlapis besi, tapi bentuk tubuh harimau jantan dan betina itu berbeda. Ngomong-ngomong siapa kalian? Kenapa ada anak-anak muda yang tampaknya seperti siswa dari Akademi Bridge berkeliaran di sekitar sini?" tanya pria itu setelah menerima ramuan penyembuh dari Klarios.
Ketiga anak itu pun berpandangan sejenak. Beruntung Arsen bisa berpikir cepat untuk membuat alasan. "Kami memang siswa Akademi. Profesor mengirim kami dalam misi untuk mencara Ripped Heart of Ocean Lake," jawab Arsen cepat.
Pria itu tampak mengangkat alisnya keheranan. "Itu benda langka yang dijaga monster tadi," ujarnya sembari bangkit berdiri sambil terhuyung-huyung. "Profesor mana yang tega-teganya memberi misi sulit seperti itu? Itu sama saja seperti mengirim murid-murid ke lembah kematian," rutuk pria itu mulai mengomel.
"Eh ... itu ...." Arsen nyaris kehabisan alasan. Akan tetapi akal bulusnya bisa membaca situasi dengan cepat. "Kami diminta untuk menemui Penjaga Kisi Barat. Mungkinkah ... Anda adalah Hector Diamond?" tebak Arsen memanfaatkan keadaan.
Pria asing itu tampak semakin terkejut. Namun kemudian ia mendengkus keras seolah menunjukkan kekesalannya. "Orang-orang Akademi itu selalu saja melemparkan masalah pada Penjaga Kisi. Tidak tahukah mereka kalau aku juga kesulitan di sini," gumamnya sembari berjalan menjauh dari danau.
Mendadak pria itu – yang sudah dikonfirmasi sebagau Hector Diamond – berbalik ke arah Arsen dan dua temannya. "Sebaiknya kalian berdua ikut denganku dulu. Kita tidak akan bisa mengalahkan monster itu sekarang. Jadi jelaskan pelan-pelan sambil aku menyembuhkan luka sialan ini," tukasnya kemudian.
Arsen menurut. Begitupun Klarios dan Diana. Meski beberapa kali Arsen mendapati Klarios menatapnya dengan alis bertaut, seolah mempertanyakan kelanjutan perjalanan mereka yang tidak terduga. Namun Arsen mengabaikannya. Ia hanya harus memanfaatkan keadaan dan siapa tahu Hector sang Penjaga Kisi bisa membantunya.
"Kenapa Anda bertarung sendirian melawan Lochness? Dimana animagi penjaga Anda?" tanya Arsen berupaya menghindari tatapan Klarios.
Hector tampak menghela napas. "Kalian juga tahu betapa memprihatinkannya wilayah barat ini. Melihat dari kekuatan animagi gadis itu, salah satu dari kalian pasti seorang keturunan Diamond juga."
Arsen mengangguk mengonfirmasi identitasnya. "Arsen. Nama saya Arsen Diamond. Mereka adalah kakak beradik Ferrum, Diana dan Klarios," ujar pemuda itu turut memperkenalkan dua temannya.
"Ah, keluarga Ferrum. Salah satu animagi penjagaku juga berasal dari keluarga itu. Singa," kata Hector memberi informasi. "Mereka berdua sedang menghalau monster di tempat lain. Kita kekurangan sumber daya di sini. Dan aku justru diperintahkan untuk mencari permata Aquamarine saat keadaan genting seperti ini. Karena itulah aku berakhir di sini. Terluka tanpa mendapat hasil apa pun."
Arsen menyembunyikan seringainya. Ia memiliki bahan langka yang dibutuhkan oleh sang Penjaga Kisi. Pemuda itu langsung mencari cara untuk bisa mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.
"Kalau saya membantu Anda mendapatkan Drop of Aquamarine, apakah Anda juga bersedia membantu saya mendapatkan bahan yang saya butuhkan?" todong Arsen langsung memberikan penawaran.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top