Hari Kedua Belas
Malam semakin larut, dingin mulai menyelimuti tubuh. Mataku masih terjaga, satu malam akan kembali berlalu. Rasanya aku benar-benar sibuk akhir-akhir ini, karena pekerjaan dan tugas yang semakin menumpuk dan dikerjar deadline.
Aku meraih buku dan pulpen, mencoba mengingat-ingat kejadian hari ini. Untuk melancarkan perputaran ingatan kilas balik, mungkin musik akan sedikit membantu. Kuraih ponsel yang letaknya tak jauh dariku duduk sekarang, lalu mulai menyalakan lagu yang santai.
Kasur tempatku duduk mulai memanggil untuk berbaring di atasnya. Tunggu! Tidak boleh terjadi, aku tidak bisa tidur secepat ini, setidaknya harus menyelesaikan satu tugas terlebih dahulu. Aku mulai mencatat apa-apa lagi tugas yang menungguku.
***
Hari-hariku berjalan dengan cepat, selain menikmati hariku sendiri, akupun juga ikut menikmati hari orang lain. Ya, Mars dan Rainy. Entah sejak kapan dan entah mengapa aku tiba-tiba terasa ditarik magnet yang membuatku tertarik ke dunia mereka berdua. Rasanya menyenangkan saja, bisa ikut menonton kisah mereka.
Sudah berapa kali aku memuji dan mengagumi gadis itu? Ya, Rainy. Rasanya aku sering sekali menyanjungnya. Dan kali ini, aku akan menyanjungnya lagi, meskipun aku tidak pernah memuji di hadapannya.
Gadis itu sungguh petah saat pelajaran story telling berlangsung. Aku pikir Rainy adalah satu-satunya murid yang sejauh ini berhasil mendapatkan nilai A plus di mata pelajaran tersebut.
Sepertinya, selain bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Rainy juga menguasi bahasa yang lain. Namun, bahasa-bahasa tersebut memang belum pernah dipublikasikannya. Sebenarnya, Rainy bukanlah gadis yang terlalu mencolok, dia bukan siswi populer. Namun, jika murid-murid di sekolahku ditanya apakah mereka mengenal Rainy, tentu ya. Hanya ada satu Rainy di sekolah ini.
Untuk Mars, dia adalah salah satu dari cowok-cowok populer di sekolahku. Tapi, kebanyakan dari penggemarnya hanya bisa mengagumi Mars diam-diam, karena mereka tahu, Mars tidak menyukai hal yang seperti itu. Dan juga, mereka tahu, bahwa gadis ideal Mars adalah Rainy. Rainy yang kini tengah tersenyum dan memberikan energi seperti cahaya Matahari yang tengah menyinari bumi sekarang.
Aku, rasanya ingin mencoba menempatkan diri menjadi Rainy. Merasakan bagaimana rasanya menjadi pribadi yang serba bisa dan disukai semua orang.
***
to be continued
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top