4

Dahyun di mana, aku merindukan si abstrak dahyun. Tzuyu jelas menikmati liburan di Amsterdam, J-Line yah di kampung halaman nya.

Apa Dahyun lagi belajar masak di rumah, atau hibernasi alias tidur panjang sampai twice comeback .

Aduh, kalau nanti twice ga se-aktif sekarang arti nya kudu sabar hati dengan dahyun yang tidak bakal update.

Happy Reading 🌸

Hal yang paling lucu menurut Sehun adalah ketika wajah kebingungan gadis favorit nya tersebut.

Sehun semakin mendekati panggung, sementara dahyun berjalan sangat pelan. Sehun menjulurkan tangan nya dan Dahyun menyambut uluran tangan Sehun.

Ketika Sehun menahan tubuh Dahyun agar tidak terjatuh, Sehun tahu bahwa Dahyun minum terlalu banyak.

Pria berambut pirang dengan wajah seperti salah satu anime yang tadi menawar Dahyun tampak juga mendekat, jelas tampak nya ingin berbicara dengan Dahyun.


"Dahyun..."ucapan pria itu langsung di balas dengan tatapan mematikan dari Dahyun.

Tapi Dahyun sendiri membuat pria itu terdiam dengan tatapan dingin nya sementara tangan yang mengenggam sebelah tangan Dahyun merasa gadis itu bergetar sangat hebat.

"Anda dengar dengan baik Tuan Lee Taeyong yang terhormat, sebesar apapun tawaran uang mu tidak akan bisa membuat ku untuk menerima mu kembali!"Ujar Dahyun penuh dengan keangkuhan yang rasa nya di buat-buat.

Setelah merasa diri nya sedikit tenang dan bernafas dengan baik, Dahyun menatap Sehun. Tersenyum manis yang memikat Sehun di awal.

"Kita pergi sekarang ? "

Sehun hanya merasakan kebingungan saja, tepat nya apa yang membuat Dahyun berada dalam mode kemarahan karena gadis itu mau saja pergi dengan orang yang tidak di kenal nya bahkan Dahyun bergelanyut pada tangan nya.

Entah apa yang membuat Dahyun berbeda, dengan wajah memohon, senyum yang begitu manis dan juga tatapan nya itu membuat Sehun ingin melindungi Dahyun dari pria mana pun.

"Baiklah, ayo kita pergi"

Dahyun memiliki tubuh yang sangat mungil, pinggang yang ramping dan juga tangan mungil nya juga sangat lembut. Sudah berapa banyak minum berhasil di teguk Dahyun tapi Sehun rasa gadis itu berhasil membawa diri nya berjalan sampai ke luar dari wisma. Bahkan selama perjalanan kedua nya menuju keluar, Dahyun dengan riang nya menyapa balik beberapa orang yang juga menyapa Dahyun.

"Tepat nya berapa banyak yang sudah kau minum?"

"Tidak sedikitpun, aku tidak minum walaupun aku rasa seharus nya aku minum agar dapat meredam rasa malu ku harus memakai pakaian aneh ini dan tatapan semua staff. Syukurlah kau datang tepat waktu, aku tahu pasti Daniel tidak mungkin bisa mengeluarkan uang lebih besar karena sebentar lagi Jihyo akan melahirkan . Jika kau telat sedikit lagi, bajingan pirang itu pasti akan membeli ku" Dahyun berkata dengan tidak jelas, lalu membungkuk kan tubuh nya untuk melepaskan sepatu nya.

"Sepatu sialan ini, sungguh membuat ku sangat menderita. Maaf"

Apa Dahyun merasa Sehun itu bodoh, mengira bahwa diri nya tidak tahu bahwa Dahyun telah meminum alkohol.

"Jika itu membuat mu sangat malu, kenapa kau melakukan nya"

"Aku lebih suka menenggelamkan diri ku di kolam daripada harus ikut acara ini, apalagi dengan gadis dan pria sialan itu juga ada di acara tersebut. Tapi Jihyo Eonnie ku memaksa ku, atau dia akan melakukan mogok bicara dengan ku"

Sehun menatap Dahyun dari atas sampai ke bawah, gadis ini semakin mungil sejak melepaskan sepatu nya. Harum Vanilla yang menyeruak dari tubuh gadis itu memabuk kan Sehun.
Sementara Dahyun sendiri sibuk mengobrak-abrik tas nya hingga sebuah cek di keluarkan Dahyun.

"5 juta won, bukan?" dahyun menulis perlahan, kemudian memberikan cek itu pada Sehun.

"Sedikit tinggi, tapi itu sungguh membuatku menjadi tidak malu. Kau sungguh baik sekali membantu ku"

Sehun hanya melihat apa yang di lakukan gadis itu dan apa yang di katakan gadis itu pun semakin membuat Sehun tidak memahami nya.

Dahyun sedikit terhuyung kedepan, Sehun segera menolong nya.

"Kenapa kau memberikan ku cek ini?"

Kali ini Dahyun lah yang menatap binggung Sehun.

"Karena kesepakatan nya begitu?"

"Kesepakatan apa?" Sehun terus mengamati bibir gadis di hadapan nya itu yang begitu mungil dan merah muda berkilat.

Seperti nya Dahyun sedang mengingat sesuatu, "karena Oppa ku berjanji dia akan menyuruh seseorang untuk menawar ku jika dia sendiri tidak bisa hadir menolong ku"

"Itu bukan aku"

Dahyun sedikit mundur, memperhatikan Sehun dengan sedikit penuh pertanyaan.
"Jika itu bukan kau, kenapa kau menawar begitu tinggi untuk seseorang yang tidak kau kenal?"

Dahyun mendapati pria di hadapan nya itu terus memperhatikan bibir nya.

"Hmm, mungkin aku rasa harga itu cocok untuk berkencan dengan mu"

"Maksud mu kencan plus dengan seks?" Dahyun sedikit meninggikan suara nya membuat kepalanya terasa sedikit pusing.

"hal yang wajar jika aku membayar tinggi untuk mendapatkan gadis secantik diri mu, bukan kah kau mengikuti acara itu juga pasti karena ingin mendapatkan teman kencan" cerca Sehun.

Dahyun semakin mewaspadi pria di hadapan nya, "tapi aku rasa, kau tidak perlu membeli seorang gadis itu kau ajak ke tempat tidur mu untuk melakukan seks. Pasti gadis-gadis itu sendiri yang akan menjatuhkan diri mereka ke tempat mu"

Sehun tersenyum tipis, sebejat apapun Sehun dia tidak pernah sampai membawa gadis mana pun ke tempat tidur nya. Bagaimana pun Sehun hanya mampu untuk tertarik tapi untuk sampai berhasrat sampai ke tempat tidur dia tidak mampu.

"Jawab aku, kenapa kau membayar tinggi untuk ku. Padahal ada gadis lebih cantik, bertubuh lebih bagus daripada aku kenapa bukan dia yang kau tawar"

'aku pun tidak tahu kenapa harus diri mu yang aku pilih'

Sebelum Sehun sempat memberikan jawaban nya, dia mendapati Dahyun terlihat kembali cemas. Dari cermin mobil nya Sehun bisa melihat kehadiran Pria pirang bersama dengan gadis tinggi yang tadi.

"Oh tidak, dia kembali. Pria jahat itu, dia dengan tunangan nya itu mengarah kemari" Dahyun terlihat sangat tegang, Sehun sendiri merasa diri nya bisa mengontrol keadaan dan diri nya bisa menolong Dahyun dengan apa yang akan ia lakukan.

Sehun menarik pelan lengan Dahyun, memiringkan kepala nya dan mencium bibir mungil Dahyun yang sedari tadi menjadi perhatian nya. Ciuman yang menurut sehun itu tidak berbahaya malah sebalik nya, sangat berbahaya kala lidah nya Dahyun ikut bermain dengan lidah milik nya. Dan semakin berbahaya kala si gadis itu menarik tengkuk Sehun lebih kuat agar ciuman tersebut tidak terlepas.

Ciuman itu bukan hanya sekedar ciuman biasa, Sehun tidak dapat mengendalikan emosi nya dan sebelah tangan nya malah turun kebagian paha Dahyun. Mengelus kulit super halus nya. Dan dapat mendengar suara erangan Dahyun di antara ciuman mereka yang semakin liar.

Menurut Sehun sendiri itu adalah ciuman nya yang paling panas dan paling membuat nya merasakan sesuatu pada diri nya. Seperti ada ledakan yang tidak pernah terjadi sebelum nya, beruntunglah Sehun bisa mengendalikan diri nya kembali saat mendengar suara dua kali bantingan pintu dengan sangat keras.

" pusing" hanya itu yang dapat di katakan Dahyun setelah bibir nya terlepas dari bibir sehun.

Melihat ke sekeliling nya dan memastikan pria dan gadis yang di benci nya sudah tidak ada Dahyun memegangi kepala nya yang semakin pusing. Merasa Dahyun butuh pertolongan yang lebih, Sehun membantu Dahyun masuk ke dalam mobil.

"aku akan mengantar mu pulang, jadi katakan di mana alamat mu" sayang nya Dahyun tidak menjawab pertanyaan Sehun, karena Dahyun telah tertidur.

Yang arti nya ini malam ke sialan bagi Sehun, karena diri nya harus membawa gadis itu menginap di rumah nya.


Sehun memang menginginkan gadis ini telanjang di tempat tidur nya, tapi apakah diri nya sendiri mampu. Setelah terakhir kali dia harus membayar mahal untuk menutup mulut seseorang karena mengetahaui rahasia terbesar nya.

Dan sekarang Sehun harus membawa gadis asing itu ke rumah nya, berharap diri nya bisa bertahan.

Tempat di mana satu orang wanita tidak boleh memasuki nya, selain ibu nya.

TBC.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top