Verso #2

Kesetiaan Hujan
Drabble by febby_by17

Sudah dua tahun aku menunggumu. Dermaga ini yang menjadi pertemuan terakhir kita, sebelum akhirnya kamu menghilang tanpa kabar. Berita negatif tentangmu selalu sampai ke telingaku. Mereka bilang, kamu sudah melupakanku karena tergoda dengan wanita lain.

"Paling-paling Ridwan sudah terpincut sama wanita kota!"

"Buat apa kamu menunggu dia? Lebih baik kamu buka hatimu untuk Nak Dani."

Namun seperti hujan yang setia pada bumi, begitu pun aku yang selalu menunggumu di sini. Seperti hari ini, semenjak gerimis pertama menyapa bumi. Sampai tiba-tiba, tepukan di pundakku membuat aku tersadar. Seketika dadaku bergetar, begitu melihat siapa yang menepukku.

"Rid-Ridwan?" Mataku ikut berbinar. "Kamu kembali! Ya Tuhan ... kamu tahu aku selalu—"

"Aku tahu, bahkan tanpa perlu kamu jelaskan." Kamu segera memotong ucapanku. "Aku memang kembali, tapi ... tidak untukmu."

"Ma-maksud, kamu?"

"Aku sudah menikah dengan orang lain, Za." Payung yang kupegang langsung terjatuh. Membuat hujan serta-merta membasahiku. Hatiku sakit kala bibirmu dengan mudahnya mengatakan itu.

"Maafkan aku, Zahra. Ini jugalah yang membuatku tidak pernah lagi mengabarimu. Aku tahu kamu kecewa. Tapi bila memungkinkan, tolong maafkan aku."

Kamu memberiku sebuah senyum. Dulu senyum itu penuh kehangatan, tapi kini terasa hambar. Senyuman terakhir itu pun dengan cepat berlalu. Kulihat kamu perlahan menjauh untuk menghampiri seorang wanita dengan perut membuncit di tepi dermaga.

Aku termangu, sekarang aku tahu bahwa kesetiaan juga bisa berkhianat. Ternyata kabar itu benar, kamu bukanlah bumi tempat hujanku berlabuh.

Dan kesetiaan hujan pada akhirnya hanya sampai di sini, bersama hati yang tak utuh lagi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top