Part 6

Happy reading guys

Christian menelfon Mira untuk memberitahunya kalau ia menerima ajakannya untuk pergi keluar. Christian menjemput Mira ke rumah nya karena rumah mereka hanya berbeda blok saja. Mira mengajak Christian untuk pergi ke pasar malam.

"Chris ke sana yuk gue mau main itu," ucap Mira sambil menunjuk salah satu permainan yang ada di sana.

"Ya udah yuk." ucap Christian.

Christian dan Mira memainkan beberapa permainan yang tersedia. Mira kelihatan sangat bahagia.

"Chris, kita main yang itu yuk," ucap Mira sambil menunjuk salah satu permainan yang ada di sana.

"Ayuk," ucap Christian.

"Lo yang main yah gue pengen dapat boneka yang itu ya ya ya," ucap Mira sambil memohon.

"Ya udah gue turutin deh,"ucap Christian mengalah.

"Makasih ya." ucap Mira.

Christian membayar kepada pedagang yang menjaga permainan itu dan membayar lima ribu rupiah untuk sekali bermain. Pedagang tersebut memberikan lima gelang kepada Christian.

Empat kali Christian melempar tetapi gelang tersebut belum mengenai sasaran. Percobaan terakhir ternyata membuahkan hasil gelang tersebut mengenai sasaran. Mira memilih boneka yang diinginkannya dengan wajah bahagia.

"Thank you Chris," ucap Mira dengan senyum manisnya

"Iyaa sama-sama," ucap Christian sambil mengacak-acak rambut Mira.

"Ih lo mah udah rapi-rapi juga, lo berantakan lagi," ucap Mira sambil mengerucutkan bibirnya.

"Lo kalau kayak gitu malah makin lucu tau, yaudah kita cari makan aja mau gak?" ucap Christian membujuk Mira.

"Terserah." ucap Mira.

Christian yang gemas dengan tingkah Mira pun mencubit pipi Mira. Mira yang merasa kesaksian pun memegang pipinya.

"Udah ga usah ngambek-ngambek lagi," ucap Christian.

Mira menundukkan kepalanya menyembunyikan pipinya yang mulai memerah, ia berharap Christian tak melihatnya.

Mobil Christian pun sampai ke tempat mereka akan makan, lebih tepatnya makanan kaki lima. Christian dan Mira berjalan menuju pedagang nasi uduk yang sudah menjadi langganan Christian.

"Mir Lo mau pesan apa?" ucap Christian.

"Gue pesan nasi pake ayam sama teh anget aja," ucap Mira.

Si pedagang pun menghampiri mereka. Chris sudah menjadi pelanggan tetap nasi uduk yang ada di pinggir jalan, jadi tak heran jika pedagang tersebut mengenalnya.

"Eh nak chris, mau pesan apa?" ucap pedagang itu.

"Saya pesan nasi uduknya dua, ayam gorengnya dua, teh angetnya satu, jus jeruknya satu Bu," ucap Christian.

"Ditunggu pesanannya ya nak." ucap si pedagang.

Christian dan Mira hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Tak perlu waktu lama pesanan mereka pun datang, mereka menikmati sambil bercanda ria. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Christian pun mengantar Mira untuk pulang.

***

Sejak Christian menjelaskan semuanya, Christian dan Anya sudah sering jalan bersama entah hanya makan siang, jalan-jalan ke mall, menonton film mereka selalu menyempatkan setidaknya satu hari dalam seminggu untuk pergi keluar jika Anya dan Christian sama-sama sedang sibuk dengan urusannya.

Saat ini Anya dan Christian sedang ada di taman kota. Anya dan Christian ingin jogging bersama di pagi hari yang cerah seperti saat ini. Mereka melakukan pemannasan  terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan lari-lari kecil.

"Tian, istirahat dulu aku capek," ucap Anya dengan wajah yang bercucuran keringat.

"Baru segitu doang kamu udah cape," ucap Christian meremehkan.

"Aku haus Tian," ucap Anya.

Christian pun pergi mencari pedagang yang menjual minuman, ia membeli untuk Anya dan dirinya.

"Nih minumnya," ucap Christian menyerahkan sebotol air kepada Anya.

"Makasih," ucap Anya.

"Habis ini kita mau kemana?" ucap Anya lagi.

"Kita ke rumah aku aja yuk, sekalian kamu ketemu sama mama aku," ucap Christian.

"Kok mendadak sih? aku kan belum siap," ucap Anya karena tak menduga bahwa Christian akan mengajaknya untuk bertemu dengan orang tuanya.

"Gapapa, mama orangnya baik kok," ucap Christian meyakinkan Anya.

"Yaudah, kita ke rumah kamu." ucap Anya.

Butuh waktu tiga puluh menit untuk bisa sampai di rumah Christian. Rumah Christian terletak di salah satu perumahan yang bisa di bilang lumayan. Rumah bercat coklat dengan pagar berwarna hitam, taman yang luas dan terdapat kolam ikan. Christian memencet bel rumahnya, tak lama keluarlah seorang perempuan yang membukakan pintu. Dia adalah mama nya Christian

"Kamu udah pulang Chris?" tanya Mama Christian.

"Iyaa ma, tadi cuma olahraga di taman kota aja," jawab Christian.

"Eh ini siapa Chris?" tanya mama Christian sambil menunjuk Anya.

"Ini ma kenalin namanya Anya," ucap Christian memperkenalkan Anya kepada mamanya.

"Halo Tante, aku Anya," ucap Anya sambil menyalami tangan mama Christian.

"Hai Anya, kamu cantik banget sih," ucap Mama Christian memuji Anya.

"Makasih tante, tante juga cantik banget," ucap Anya.

"Kita ngobrol di dalam aj yuk sayang." ucap Mama Christian sambil mengajak Anya masuk ke rumah.

Christian yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya. Ternyata ibunya cepat sekali akrab dengan wanita yang sedang dekat dengannya.

"Kalian udah makan," tanya Mama Christian.

"Belum ma," jawab Christian.

"Yaudah, sekarang kalian makan, Mama udah masak sup ayam sama nasi bakar," ucap mama Christian.

Mereka bertiga menikmati makanan yang sudah dihidangkan di atas meja makan. Hanya ada suara garpu dan sendok di meja makan, tidak ada yang berbicara.
Setelah selesai makan mereka berkumpul di ruang tamu.

"Anya, kesibukan kamu apa nak?" tanya mama Christian.

"Anya kuliah jurusan design grafis tante," jawab Anya.

Terdengar suara bel rumah berbunyi, tandanya ada tamu yang datang. Mama Christian pergi membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Eh kamu Mira," ucap Mama Christian.

"Iyaa tante, aku bawain kue buat tante," ucap Mira sambil menyalami tangan mama Christian.

"Makasih loh, repot-repot gini bawain kue," ucap mama Christian merasa tak enak.

"Gapapa kok Tante, ga ngerepotin," ucap Mira.

Sambil berjalan masuk Mira melihat ada seorang wanita yang sedang berbincang dengan Christian. Mira menatap wanita itu, tak sengaja mata Mira bertemu dengan mata Anya. Anya hanya tersenyum manis kepada Mira.

"Mira, kenalin ini Anya" ucap Christian memperkenalkan Anya kepada Mira.

"Hai, aku Anya," ucap Anya sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Mira," ucap Mira menerima uluran tangan Anya dengan wajah cemburu terhadap Anya.

"Tante, aku pamit dulu ya soalnya masih ada urusan," ucap Mira.

"Kok buru-buru sih Mira?" tanya Mama Christian.

"Iyaa tante, kapan-kapan Mira bakal main kesini lagi deh," ucap Mira.

"Yaudah, hati-hati ya sayang," ucap Mama Christian.

Mira memang dekat dengan orang tua Christian karena orang tua Christian dan orang tua Mira adalah teman SMA. Maka dari itu, Mama Christian sudah menganggap Mira seperti anaknya sendiri.

Bagaimana hubungan Anya dan Christian kedepannya dengan hadirnya Mira?

#penulisbaru

Makasih banyak yang udah baca cerita ini. Jangan lupa untuk vote and comment ya:)
Biar makin semangat untuk up part berikutnya.

See you in next part:)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top