Part 26

Dari kejauhan Christian melihat Miko yang berada di parkiran kampus. Christian agak heran sebab Miko bisa berada di kampus ini.

Yang Christian ketahui, Miko kuliah di Surabaya. Miko memang tidak memberitahu siapapun atas kepindahan keluarganya ke Jakarta dan mengakibatkan kuliahnya juga harus pindah universitas.

"Miko," panggil Christian.

Miko yang merasa dipanggil pun membalikkan tubuhnya ke sumber suara.

Christian sudah berada di hadapan Miko saat ini.

"Lo kok ada disini? Bukannya Lo kukiah di Surabaya?" tanya Christian.

"Iya, gue pindah kesini karena bokap gue pindah kerjaan di Jakarta," jawab Miko.

"Woah, bakal satu kampus kita hahahahh,"

"Lo udah kelar ujian?" tanya Miko.

"Udah, makanya gue mau pulang, lo baru mau ujian?"

"Iya, yaudah gue duluan y,a," pamit Miko.

***

Anya dan Sheila berjalan keluar dari ruang ujian mereka.

"Ah parah sih masa soal ujiannya kayak gitu," omel Sheila.

"Iyaa sih, yang diajarin beda sama ujian, pengen protes, tapi ya kita cuma mahasiswa," pasrah Anya.

Keduanya lesu, karena soal yang diujiankan berbeda jauh dengan yang diajarkan dosen dikelas. Anya dan Sheila menjawab dengan apa yang menurut mereka benar.

"Semoga keberuntungan ada dipihak kita ya Nya," ujar Sheila.

"Iya, gue harap juga begitulah,"

Ting...

Sheila yang sedang memegang ponsel langsung mengecek ponsel miliknya.
Beberapa detik Sheila langsung membalas pesan yang ia dapat.

"Nya, gue duluan ya, Bunda nyuruh gue beli bahan-bahan buat masak," ujar Sheila.

"Iya, gapapa kok, duluan aja lo,"

"Gue duluan ya Nya," pamit Sheila dan berjalan menjauh dari Anya.

Ting... Ting... Ting...

Ponsel Anya berbunyi, dan memperlihatkan nama yang tertera di ponselnya dari Miko.
Anya sempat heran, ada apa sampai-sampai Miko menghubunginya.

Halo

Halo Miko, kenapa lo hubungin gue?

Kan lo bilang mau nyicipin kue buatan gue, gimana kalau lo ke rumah gue aja?

Lo udah buat? Boleh kok entar gue langsung kesana

Belum, gue mastiin dulu kalau lo mau, baru deh gue buat

Bisa kok

Oke, gue tunggu

***

Anya sudah tiba di rumah Miko dan sedang membantu Miko untuk membuat kue di dapur.

"Gue bantuin apa nih?" tanya Anya.

"Enggak usah, lo tinggal makan aja," jawab Miko.

"Masa gue tinggal makan, ya minimal bantu dikitlah," protes Anya.

"Iya udah kalau gitu, lo campurin bahan-bahan aja,"

"Oke, gampang,"

Miko yang sedang menyiapkan bahan lain untuk pelengkap kue, ia sedang fokus dengan bahan agar sesuai takaran.

"Miko, nengok sini dong," ujar Anya yang ingin melancarkan aksinya.

Srett...

Pipi Miko terkena tepung akibat ulah Anya yang mencolek tepung ke pipi Miko.

"Hahahhaha, cemong," ujar Anya tertawa puas.

"Oh, lo ngajak perang ya Nya,"

Miko membalasnya dengan colekan tepung pada pipi Anya.

"Nah kan kena hahahha, sok ngehindar lagi," tawa Miko.

Anya dan Miko malah saling membalas untuk melempar tepung satu sama lain.
Rambut dan wajah mereka sudah putih karena tepung.

"Udah ah stop, kan mau bikin kue, malah jadi berantakan kyak gini," ujar Anya.

"Iya, lo yang mulai duluan tadi kan,"

"Iya, yaudah lo lanjutin, gue beresin ini," ujar Anya.

Anya membersihkan tepung yang berserakan di bawah, tetapi sebelum itu Anya dan Miko membersihkan wajahnya dari tepung.

Miko yang melihat wajah Anya yang masih tersisa tepung pun gemas melihatnya.

"Itu masih ada tepung di muka lo," ucap Miko.

"Mana?" Anya mengusap-usap wajahnya.

"Sini gue bersihin," ujar Miko mengusap wajah Anya yang tersisa tepung.

Selama beberapa detik, Anya dan Miko terjadi kontak mata antar keduanya.

"Ehmm... udah bersih kok, gue mau ambil sapu buat beresin tepinya," ujar Anya tersadar sang menghindar.

Miko melanjutkan untuk mencampur bahan-bahan.

Terjadi kecanggungan antara Anya dan Miko. Tetapi, Miko mencairkan suasana agar tidak canggung.

Setelah empat puluh menit Anya dan Miko berada di dapur. Kue yang di buat oleh Anya dan Miko sudah diletakkan di dalam oven.

Anya dan Miko memutuskan untuk menonton film selagi menunggu kuenya matang.

"Nonton apa nih enaknya?" tanya Miko.

"Ehmm... Keluarga cemara aja," jawab Anya.

"Yakin lo?" tanya Miko.

"Yakin, soalnya gue penasaran, kata orang-orang bagus filmnya," jelas Anya.

Setelah tiga puluh menit menonton film, oven yang diberi timer tersebut pun berbunyi. Tanda jika kue telah matang.

Miko pergi ke arah dapur untuk mengecek kue tersebut dan membawa kue ke tempat dirinya dan Anya menonton film.

Miko membawa piring kecil yang berisi potongan kue, "Nih cobain,"

Anya menerima piring tersebut dan mencicipi kue buatannya dan Miko.

"Enak banget kuenya," ucap Anya sambil mengunyah kue itu.

"Kalau dibandingin sam toko kue menurut lo enakan mana?"

"Enakan inilah," puji Anya.

"Ah bohong lo ya, pasti cuma muji-muji karena dapat gratisan,"

"Iyalah enak, kan gratis hahahha, tapi beneran enak kok,"

***

Jam lima sore Anya baru tiba dirumahnya.

"Kamu darimana Nya?" tanya Mama Amara.

"Dari rumah Miko Ma," jawab Anya.

"Kok enggak bilang Mama sih, kan bisa titip beliin kue buat tante Sarah,"

"Iya, tadi Anya langsung ditelpon sama Miko setelah Anya pulang kampus,"

"Oh, Miko telpon kmu? Ngapain ke rumahnya?" tanya Mama Amara penasaran.

"Miko buatin kue buat Anya," jawab Anya seadanya.

"Ah kalian ini, udah lama tak bertemu malah jadi dekat banget sekarang,"

"Iya, yaudah aku ke atas dulu ya Ma,"

Anya membersihkan dirinya di kamar mandi, sampai jam tujuh malam Anya baru turun untuk makan malam.

"Pa, tahu enggak, tadi Anya ke rumah Miko enggak bilang-bilang Mama," adu Mama Amara.

"Wah, ada kemajuan," ucap Papa Fero.

"Kemajuan apa Pa?" tanya Ardhana.

"Iya, mana tahu mereka berjodoh kan," ujar Papa Fero.

Anya hanya diam tak mau menggubris ucapan orang tuanya.

Setelah makan malam Anya kembali ke kamarnya.
Saat Anya sedang mendengarkan lagu, ia teringat akan kejadian tadi siang saat dirinya dan Miko yang sempat perang tepung.

Tiba-tiba saja deringan telepon dan tertera nama Christian. Anya langsung mengangkat telepon tersebut.

Halo Christian

Halo Nya, kamu lagi apa?

Lagi dengerin lagu aja sih, kenapa?

Gapapa, aku cuma kangen kamu aja, kita udah jarang ngechat karena sibuk ujian

Oh, kirain kenapa telpon

Kapan-kapan kita jalan- jalan yuk setelah ujian beres, gimana?

Hmm, entar tanya Mama dulu deh, diizinin apa enggak

Iya

Terima kasih untuk kalian yang udah baca cerita ini.

Jangan lupa untuk tinggalin jejak, berupa vote and comment ya

Oh iya, mohon maaf telat update, karena belum dapat ide dan sibuk, mohon dimaklumi ya:)

Aku akan coba update part berikutnya di Minggu ini juga ya;)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top