Part 11
Maaf, sebelumnya part ini kemarin udah aku publish, tapi aku merasa kurang cocok jadinya aku unpublish. Buat yang udah baca boleh baca ulang ya. Terima kasih.
Happy reading
.
.
.
.
.
Hari ini adalah tanggal merah, Anya dan Ardhana ingin berjalan-jalan ke mall, karena mereka sudah lama tidak pergi bersama.. Lebih tepatnya permintaan Anya.
Anya menghampiri sang kakak di kamarnya. Anya mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Kak," panggil Anya dari luar.
"Iyaa, masuk aja Nya," sahut Ardhana.
Anya masuk ke dalam kamar Ardhana, semua tersusun rapi di tempatnya. Ardhana memang tidak suka kamarnya berantakan seperti kamar laki-laki biasanya.
"Kenapa Nya?" tanya Ardhana.
"Kak, kita jalan-jalan yuk ke mall," tawar Anya kepada Ardhana.
"Hmm, boleh deh udah lama juga engga jalan bareng sama adik kakak yang satu ini," jawab Ardhana.
"Yaudah, aku siap-siap dulu ya kak," ucap Anya.
"Iyaa, entar kakak tunggu di bawah." ucap Ardhana.
Ardhanan pun bersiap-siap untuk pergi ke mall, ia menggunakan kaos dan celana jeans. Ardhana turun menuju garasi untuk mengeluarkan mobil.
Anya menghampiri sang Mama yang berada di ruang televisi.
"Ma, Anya sama kak Ar pergi ke mall dulu ya," ucap Anya meminta izin kepada sang Mama.
"Iyaa, hati-hati suruh kakak kamu nyetirnya," ucap sang Mama menasihati.
"Okee Ma, Mama mau titip apa? nanti Anya beliin," tanya Anya.
"Brownies sama roti ya Nya, beliin soalnya roti udah habis," pesan sang Mama.
"Okee siap Ma."
***
Anya dan Ardhana pun sampai di mall, mereka memilih untuk memainkan Timezone terlebih dahulu.
"Kak, main yang itu yuk," ucap Anya sambil menunjuk permainan dengan boneka di dalamnya.
"Yaudah ayuk," ucap Ardhana.
Anya mencoba dua kali dan gagal untuk mendapatkan boneka yang berada di dalam mesin tersebut.
"Sini kartunya, biar kakak yang main," ucap Ardhana.
Anya pun memberikan Ardhana kartu permainan tersebut. Ardhana baru mencoba satu kali dan ia berhasil mendapatkan boneka.
"Tuh kan, kakak bisa dapetin,"
"Ah, itu cuma kebetulan aja kak,"
"Terserah kmu deh, nih bonekanya," ucap Ardhana sambil memberikan boneka yang telah di dapatkannya.
"Kak, kita makan dulu yuk, Anya lapar," ucap Anya sambil menunjukkan gigi putihnya.
"Kamu tuh lapar aja taunya," ucap Ardhana.
"Hehehe, kan capek habis main," ucap Anya.
"Kak, Anya ke toilet dulu ya, entar Anya nyusul," ucap Anya lagi sambil memegangi perutnya.
"Iyaa."
Sementara Anya pergi ke toilet, Ardhana berjalan memasuki sebuah restoran, namun tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya.
***
Siang hari ini, cuaca terasa sangat panas. Sekarang menunjukkan pukul dua siang. Christian mencari kontak nama Mira dan menekan tombol hijau. Setelah beberapa detik menunggu, akhirnya Mira mengangkat telfonnya.
Halo Chris, ada apa?
Halo, gue mau minta bantuan Lo nih, boleh ga?
Emang lo mau gue bantuin apa?
Boleh ga nih? entar ngerepotin lo lagi
Iyaa iyaa boleh
Lo siap-siap, gue jemput setengah jam dari sekarang, oke?
Hmm, iyaa Chris
Sambungan pun terputus, Mira bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa Chris mau minta bantuan gue? Emang dia mau cari apa? Taerus buat siapa ya?
Christian telah sampai di depan rumah Mira.
Tak butuh waktu lama, Mira keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil Christian.
Di dalam mobil, Mira bertanya kepada Christian, karena saat di telpon Christian tidak menyebutkan kemana mereka akan pergi.
"Kita mau kemana?" tanya Mira pemasaran.
"Mau ke mall," jawab Christian.
"Ngapain? terus tadi lo bilang lo butuh bantuan gue, emang bantuan apaan?" tanya Mira lagi.
"Gue mau ngasih kado buat seseorang dan gue butuh bantuan lo buat milih barangnya" jawab Christian.
"Hah? Christian mau ngasih kado buat seseorang? siapa ya? Dia mau kasih ke gue kali ya, tapi ga mau bilang aja," pikir Mira.
***
Mereka telah sampai di mall, Christian memilih untuk pergi ke toko perhiasan. Ia ingin memberikan Anya sebuah kalung.
"Mas, mbak, mau cari apa?"
"Saya mau cari kalung mbak,"
"Okee, bagian sini mas,mbak," ucap si penjual ramah kepada Christian dan Mira.
"Mas, mau cari kalung untuk pacarnya ya?" sambil melirik ke arah Mira.
"Engga mbak, dia itu teman saya," seolah mengerti pandangan si penjual.
"Mbak, mau lihat kalung yang ini sama yang itu" ucap Christian sambil menunjuk kalung yang terdapat di etalase.
Si penjual pun mengeluarkan kalung tersebut dan memberikan kepada Christian.
Setelah melihat-lihat, Christian bingung untuk memilih yang mana yang akan di belinya.
"Mir, menurut lo bagusan yang mana?" tanya Christian sambil memperlihatkan kalung yang telah di pilihnya.
"Yang ini aja." jawab Mira menunjuk salah satu Kaling.
"Oke, mbak saya ambil yang ini ya," ucap Christian memberikan kalung tersebut kepada si penjual.
"Seratus ribu mas." ucap si penjual.
Christian memberikan uang kertas berwarna biru dua lembar kepada si penjual.
"Terima kasih mas."
Mereka pun keluar dari toko perhiasan tersebut.
"Mir, ehmm gue pengen ke sana deh," ucap Christian sambil menunjuk toko boneka.
"Ngapain?" tanya Mira
"Udah, Lo bantuin pilihin aja," ucap Christian.
"Hmm." ucap Mira.
"Silakan, mau cari apa kak?" tanyanya pada Christian.
"Mbak, ada boneka lucu ga?" tanya Christian pada si penjaga toko.
"Ada nih mas, buat cewek mas kan ya?" goda sang penjaga toko.
"Engga kok mbak," ucap Christian.
Si penjaga toko menunjukkan beberapa boneka.
"Mir, bagusan yang mana bonekanya?" tanya Christian.
"Boneka yang itu aja," sambil menunjuk salah satu boneka.
"Mbak, yang ini satu," ucap Christian kepada si penjaga toko.
Christian membayar boneka tersebut dengan uang lima puluh ribu rupiah.
"Mir, kan lo udah bantuin gue pilih-pilih nih, kita makan atau nonton yuk?' tawar Christian.
"Yaudah kita makan aja," jawab Mira..
"Okee."
Mira dan Christian pun menuju salah satu restoran yang ada di mall tersebut. Mira yang sedang memainkan handphone sampai-sampai tak melihat jalan, Mira pun menabrak seseorang.
Bruuk
Christian yang mendengar suara Mira pun menolehkan kepalanya ke belakang, melihat Mira yang sudah terduduk di lantai.
"Awwsh... sakit," ucap Mira.
"Lo gapapa?" ucap pria tersebut sambil menolong Mira untuk berdiri.
"Engga gappa, sorry gue ga sengaja,," ucap Mira.
Christian menghampiri Mira dan Ardhana.
"Oh lo yang nabrak dia tadi ya?" tanya Christian menggebu-gebu.
"Gue bisa jelasin," jawab Ardhana.
"Alah, bilang aja lo yang ga ngeliat ada orang, makanya sampe nabrak ya kan!!" sahut Christian emosi.
"Chris, dengerin gue dulu," ucap Mira.
Ucapan Mira membuat Christian terdiam. Ia ingin mendengarkan perkataan Mira yang masih menggantung.
"Tadi gue lagi main handphone, terus ga ngeliat jalan, jadinya gue nabrak dia." ucap Mira sambil menunjuk Ardhana.
Christian terdiam setelah mendengar penjelasan Mira. Christian dan Mira pun meninggalkan Ardhana tanpa berbicara sedikit pun. Tak lama kemudian, Anya kembali dari toilet dan menghampiri Ardhana.
Kira-kira kado yang di beliin sama Christian buat siapa ya? Anya atau Mira?
#penulisbaru
See you in next part:)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top