7. [Materi] Penulisan Dialog

Dialog/di·a·log/ n 1 percakapan (dalam sandiwara, cerita, dan sebagainya); 2 karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih.

Dalam cerita sendiri, dialog berfungsi sebagai:

  − Dialog menampakkan karakter dan memperkaya plot.

  − Dialog menciptakan konflik.

  − Dialog menghubungkan fakta-fakta.

  − Dialog menyamarkan kejadian-kejadian yang akan datang.

  − Dialog menghubungkan adegan-adegan dan gambar-gambar sekaligus.

Karena fungsinya yang penting, dialog nyaris selalu ada dalam cerita fiksi. Namun, masih banyak yang belum paham bagaimana menggunakan dialog yang tepat, terutama tanda baca yang menyertainya.

Dialog erat hubungannya dengan tokoh cerita yang saat itu diadegankan sedang berbicara. Dialog ditulis dalam tanda petik (" "). Yang jadi masalah biasanya, apakah setelah dialog diakhiri koma atau titik? Bagaimana bila dialog diakhiri tanda tanya, tanda seru, dan tanda-tanda alam lainnya? Apa setelah dialog harus huruf kapital atau huruf kecil?

Untuk mendapatkan jawaban-jawaban tersebut, mari kita simak penjelasan yang dicomot dari berbagai sumber berikut.

1. Dialog tag dalam kalimat berita/pernyataan

Perhatikan contoh di bawah ini, ingatlah bahwa ini adalah dialog yang sifatnya deklaratif/pernyataan.

(a) "Bakiaknya sudah habis terjual," kata Tary.

(b) Tary berkata, "Bakiaknya sudah habis terjual."

Frase sejenis kata Tary dan Tary berkata inilah yang namanya dialog tag, frase yang mengikuti dialog, dan berfungsi untuk menginformasikan identitas si pengucap dialog kepada pembaca. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata-kata seperti "ujar", "kata", "pekik", "tukas", "sambung", dll.

Nah, kalau dialog tag ini letaknya di akhir dialog, akhiri dialog dengan tanda koma seperti di contoh (a). Sementara kalau dialog tag-nya berada di awal kalimat, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan akhiri dialog dengan tanda titik seperti di contoh (b). Selain itu, ingat bahwa tanda baca yang mengakhiri dialog harus diletakkan sebelum tanda petik penutup.

Kadang ada beberapa frase yang disalah artikan sebagai dialog tag. Coba bandingkan dialog (a) dan (b) dengan dialog (c) dan (d).

(c) "Bakiaknya sudah habis terjual." Tary mengipasi dirinya dengan berlembar-lembar uang sepuluh ribuan.

(d) Tary mengipasi dirinya dengan berlembar-lembar uang sepuluh ribuan. "Bakiaknya sudah habis terjual."

Kalimat sejenis "Tary mengipasi dirinya dengan berlembar-lembar uang sepuluh ribuan" di (c) dan (d) ini BUKAN dialog tag. Kalimat tersebut hanya kalimat yang dipakai untuk mendeskripsikan aktivitas Tary yang lain sambil mengatakan dialog tsb.

Kalau kalimat yang mengikuti dialog BUKAN dialog tag, akhiri dialogmu dengan tanda titik seperti di contoh (c). Kalau kalimat tersebut ada di awal (sebelum dialog, seperti di contoh (d)), gunakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat tersebut, baru berlanjut ke dialog.

Tetapi, bagaimana hukum dialog yang diakhiri tanda tanya dan tanda seru?

Kita pakai contoh:

(e) "Jatah aku mana, Mak?" tanya Pit.

(d) "Noh, makan tuh ceban!" jawab Tary, sambil menunjuk lima ribuan lusuh di atas meja.

Dalam contoh (e) dan (d) kalimat di luar tanda petik tidak diawali kapital. Karena masih terikat kalimat di dalam tanda petik. "Tanya", "jawab", lumrah dikenal sebagai dialog tag (kembali ke penjelasan contoh (a) dan (b)). Kecuali contohnya:

(f) "Kok dikit banget?" Gadis muda itu menatap kesal pada ibunya.

(g) "Ya iya dong, aku yang kerja, kok kamu yang enak. Dasar anak tidak tahu diuntung!" Ibu sang gadis segera memasukkan seluruh uang hasil penjualan bakiaknya ke dalam tas. Kemudian pergi tanpa peduli sedikit pun kepada Pit.

Kalimat "Gadis muda itu menatap kesal pada ibunya" adalah kalimat sendiri yang tidak terikat dengan kalimat di dalam tanda petik. Sehingga harus diakhiri titik. Sebab, fungsinya untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibarengi dengan dialog. Bukan untuk menjelaskan isi dialog (ingat, kata kunci: katanya, tanyanya, jawab, pekik, tukas, teriak, sahut).

2. Dialog tag di antara dua dialog

Nah, sekarang perhatikan kalimat ini.

(h) "Aku benci ibuku," kata Pit. "Kamu tahu kenapa?"

Ada saatnya, dialog tag diletakkan di antara dua dialog yang masih diucapkan oleh orang yang sama. Kalo kasusnya begini, akhiri dialog tag-mu dengan tanda titik, baru setelah itu tuliskan dialog keduamu, seperti di dialog (h). Jangan lupa, dialog kedua tetap diawali dengan huruf besar.

Beda ceritanya kalo kedua dialog itu sebenarnya tersambung, tapi terpisah oleh dialog tag. Biasanya ini menandakan bahwa ada jeda/pemotongan dalam pengucapan kalimat tersebut. Contohnya kaya dialog (i) di bawah ini.

(i) "E-enggak! Kulihat kalian baik-baik saja dan makmur dari hasil jual bakiak. Tapi," kata Mayang semakin pelan, "kenapa ... rasanya ada jarak di antara kalian, ya?"

Nah, kalo begini kasusnya, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan gunakan huruf kecil untuk mengawali dialog kedua. Hal ini dikarenakan dialog kedua sebenarnya masih merupakan bagian/masih satu kalimat dengan dialog pertama.

3. Kalimat berjeda

Ada juga kasus lain, di mana kedua kalimat ini terputus oleh tindakan/action, tanpa dialog tag.

(j) "Makanya,"–gadis itu meninju dinding dengan keras–"kenapa dia jadi pelit sekarang?"

(k) "Makanya,"–Pit meninju dinding dengan keras–"kenapa dia jadi pelit sekarang?"

Di dialog seperti ini, perbedaannya hanya terletak hanya pada cara penulisan kalimat tindakan yang menyela (re: kalimat aksi) tsb. Kalimat aksi harus diletakkan di antara dua tanda pisah en dash (–), tanpa menggunakan spasi. Dalam kasus seperti ini, kalimat aksi juga selalu diawali dengan huruf kecil, seperti di contoh (j), kecuali jika kalimat tersebut diawali dengan nama, seperti di contoh (k).

4. Kalimat terputus

Sekarang gimana lagi kalau kalimatnya terputus? Coba simak dialog-dialog berikut:

(l) "Mungkin ibumu punya rencana dengan uan—"(m) "Jadi ... kamu membela ibu?"

(n) "Aku gak percaya kamu lebih memilih Ibu ...."

(o) "Aku gak ngerti kenapa kamu ...," Pit berlirih.

Ketika dialog terpotong oleh kegiatan atau dialog karakter lain, gunakan tanda pisah em dash (—) seperti di contoh (l). Sementara, jika ada jeda dalam sebuah dialog seperti di contoh (m), atau pengucapan dialog tsb diulur seperti contoh (n) dan (o), gunakan tanda ellipsis (...). Jika tanda ellipsis muncul di akhir kalimat, tambahkan 1 tanda titik untuk mengakhiri kalimat (contoh (n)) atau tambahkan tanda koma jika dialog tersebut diikuti dialog tag (contoh (o)).

5. Kutipan dalam dialog

Ada juga situasi yang mengharuskan kita mengutip kalimat orang lain dalam dialog, seperti di contoh (p) dan (q).

(p) "Pit, ibumu pernah datang ke kios kainku dan ngomong, 'Pit harus dididik'. Kupikir ini ada hubungannya dengan rencana ia mau menyekolahkanmu ke Kutub Utara."

(q) " 'Pit harus didik', hah? Mana mungkin, pasti maksudnya 'Pit harus diusir dari rumah'. Ibu udah muak melihat mukaku, makanya dia ingin menjauhkanku dengan alasan menimba ilmu ke Kutub Utara."

Saat mengutip perkataan orang lain dalam sebuah dialog, gunakan tanda petik tunggal ('...') sebelum dan sesudah kutipan tsb, seperti pada kalimat 'Pit harus dididik' dan 'Pit harus diusir dari rumah.' dalam (p) dan (q). Jika tanda petik tunggal (') dan tanda petik dua (") letaknya berdampingan, tambahkan spasi di antara kedua tanda baca tsb.

6. Dialog panjang

Kadang ada dialog dari karakter yang sama, yang terlalu panjang untuk dijejalkan dalam 1 paragraf. Misalnya seperti contoh (r).

(r) "Pit tenang. Aku tahu kamu marah. Ibumu dari dulu selalu memanjakanmu. Dia sayang kamu pake banget. Gak mungkin ngusir anak satu-satunya ke Kutub Utara tanpa alasan. Dia cuma mau yang terbaik buatmu. Bukannya pelit, Pit. Tapi Ibumu sedang membiasakanmu hidup hemat. Nanti di tempat orang, kamu harus bisa mengurus diri dan menakar anggaran supaya tidak susah. Ibumu itu cuma mau kamu mandiri. Aku yakin itu. Di kiosku, ibumu selalu curhat betapa bangganya ia, karena anaknya bisa mendapat beasiswa ke Kutub Utara. Gak semua orang bisa belajar sekelas sama pinguin dan beruang kutub. Apalagi anjing laut.

"Jadi, tolong, jangan mikir yang enggak-enggak tentang ibumu. Mulai sekarang kamu harus mengubah sikap, oke?"

Dalam kasus seperti ini, dialog bisa dibagi menjadi 2 (atau lebih) paragraf yang berbeda.Yang perlu diperhatikan adalah, JANGAN akhiri paragraf dialogmu dengan tanda petik penutup sebelum dialog tersebut selesai, seperti di contoh (r).

Sumber:

https://kbbi.web.id/dialog

https://brainly.co.id/tugas/6125361#readmore

http://dramakreasi.blogspot.com/2010/04/dialog.html

Catatan: Terima kasih sebesar-besarnya untuk Pit, Tary, dan Mayang yang mau jadi pelakon contoh dalam materi ini. 

Jika ada pertanyaan, silakan drop kegundahan kalian di kolom komen.



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top