[03/??] Umur
Berbicara soal umur, bagaimanakah perhitungannya? Maju yang menunjukkan semakin lama kita hidup di dunia, atau mundur yang menunjukkan semakin berkurang waktu kita hidup di dunia. Apa pun itu Gumilang tidak perduli, asalkan Zulaikha selalu ada di pandangannya seminimal mungkin sekali sehari dia melihatnya. Terkecuali ada sesuatu yang darurat, seperti acara kuliah dan sejenisnya.
"Pak Gum, jadi lanjut S3?" Zulaikha bertanya.
Gumilang menimang di dagunya sembari menatap monitor ke-2 di samping monitor kasir, "Iya," jawab Gumilang.
Zulaikha yang tengah berbelanja keperluan membuat kue jadi terhenti. "Nggak capek Pak Gum? Udah mau kepala tiga juga, kan. Ngomong-ngomong, mau lanjut ke mana S3-nya?" tanya Zulaikha lagi.
Hmm ... bimbang. Gumilang sudah mengambil keputusan semenjak dia menyelesaikan S2-nya, akan dia ambil S3 ke New Zealand. Yang artinya jauh dari Zulaikha selama beberapa tahun. Tidak bisa main-main lagi di tokonya dan mengganggu Zulaikha kalau lagi tidak punya kerjaan dan tugas a.k.a bosan.
"Di mana Pak?"
"... Masih nyari."
Zulaikha menunjukkan mimik mengertinya. Merasa sudah cukup berbelanja, disudahi berbelanja Zulaikha. Mengangkut keperluan bahan kuenya menuju kasir.
"Neng, kamu inget nggak besok hari apa?" tanya Gumilang sambil melakukan perniagaaan.
Zulaikha menjawab dengan wajah ragu, "Rabu. Kenapa?"
"28, hehe ..."
"Apanya, sih?"
"Udah pas umur nikah."
"Ya, terus? Mau nikah Pak? Bukannya mau lanjut S3, yak?"
"Bukan berarti nggak boleh nikah, 'kan."
"Ada calonnya? Belum pernah liat gue."
Gumilang menaik-turunkan alisnya. Sedangkan Zulaikha memincingkan alisnya.
Diam beberapa detik, Zulaikha menormalkan kembali suasana. "Buruan, Pak, ditungguin Mamah. Berapa totalnya?"
"Gratis aja. Asal bikinin aku kue buat ultah aku besok." Lemah-lembut Gumilang mengatakan permintaan yang setahun terpendamnya itu.
"Hmm ... oke!" Persetujuan Zulaikha langsung, ia ambil sekantung besar berisi belanjaan tersebut.
Apa ini, Gumilang tiba-tiba dilanda rasa khawatir akan masa depan dirinya dan Zulaikha. Baik Zulaikha dan dirinya, masing-masing sudah memasuki usia matang dan siap berumahtangga, sedangkan Gumilang harus pergi ke New Zealand setengah tahun lagi. Bagaimana kalau Gumilang jadi menempuh S3-nya dan Zulaikha tiba-tiba sudah menimang seorang anak, menyajikan sepotong kue dan segelas kopi pagi untuk pria lain, lalu berbahagia di atas penderitaan Gumilang--Tidak! Gumilang tidak mampu membayangkan itu lebih jauh lagi.
Bagaimana ini? Setengah tahun bukanlah waktu yang sebentar, Gumilang risau tidak karuan jika memikirkan hal ini. Begitu besar rasa cinta dan kasih sayangnya kepada Zulaikha. Gumilang sangat tidak bisa merelakan seorang perempuan yang sudah menemani kehidupannya sejak kecil sampai sekarang dan masa depan nanti bersama pria lain, selain dirinya.
"Zulaikha!"
Nyaris Zulaikha melenggang dari pintu, tapi suara Gumilang keburu terdengar.
"Zulaikha! Tunggu dulu!"
"Kenapa?"
"Umur Mamah kamu berapa?"
"50, kenapa?"
"Di keluarga aku umur segitu udah punya cucu."
"Terus?"
"Nikah, yuk!"
"Pulang dulu, Pak. Mari ..."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top