Namjoon | Page Six
Namjoon | Page Six
Banyak kata kata yang seolah olah benar, tapi hanya untuk menghibur semata.
"Hapus air matamu, aku tak mau Nana PD-nim berpikir yang tidak tidak saat kau masuk ruangannya dengan mata sembab seperti itu." suruh Namjoon dengan memberikan sapu tangannya pada Naya yang masih berusaha meredakan isak tangisnya.
Naya menerima sapu tangan tersebut, lalu menyeka air mata serta hidungnya. "Terima kasih," ucapnya dengan nafas tersenggal.
Namjoon mengangguk walau ia tahu Naya tak akan melihatnya akibat tinggi badan keduanya yang cukup berbeda, serta posisi Naya yang tengah menundukan kepalanya.
Dengan ringan Namjoon mengangkat tangan kanannya, lalu menjatuhkannya dengan pelan di puncak kepala Naya. Merapihkan anak rambut yang sedikit berantakan, lalu mengusapnya dengan lembut.
"Maafkan aku jika aku tak pernah menceritakan apapun padamu dahulu," ucapnya lembut. "Aku bukannya tak mempercayaimu, aku hanya tak ingin kau terbebani oleh semuanya jika aku menceritakannya padamu."
Naya menganggukan kepalanya, belum berani mengangkat kepalanya guna menatap wajah sang mantan.
"Aku menyayangimu, kau tahu itu, bahkan sampai saat ini pun aku masih menyayangimu." aku Namjoon dengan suara yang sedikit bergetar, "maaf jika sampai saat ini aku masih menyayangimu, maaf jika dahulu ataupun saat ini aku hanya bisa membuang buang waktumu. Dahulu ataupun sekarang, aku tetap tak bisa memberimu kejelasan, walaupun sebenarnya saat ini semuanya sudah cukup jelas untuk kita berdua."
Dengan susah payah Naya menahan air mata yang memaksa kembali keluar dari peraduannya.
"Kau dengan kehidupanmu yang baru, dan aku, yang tentu saja dengan kehidupanku yang masih sama saja seperti yang lalu."
"Namjoon-ah.." panggil Naya dengan parau, yang dibalas deheman oleh Namjoon.
"Berhenti untuk selalu mengorbankan dirimu hanya demi orang lain, kau berhak bahagia." Naya menatap tepat pada manik mata Namjoon, "kau harus bahagia, Joon-ah, dan aku, ingin kau bahagia."
Namjoon tersenyum, lalu mengangguk tanda mengerti. Walau dalam hati ia sedikit sanksi, bagaimana ia bisa bahagia jika Tuhan mengambil Naya dari hidupnya?
Bukankah Min Naya adalah kata lain dari kebahagiaan ?
"Aku mengerti jika kau dahulu tak menceritakan semuanya padaku. Jika aku meminta kau menceritakannya sekarang, apa kau masih keberatan?"
Namjoon mengernyit, "apa yang harus aku ceritakan?"
"Semuanya, Joon-ah, cerita yang belum aku ketahui di masa lalu. Cerita yang selalu kau simpan dengan rapat."
"Untuk apa? Semua ceritaku, tak akan mengubah apapun diantara kita." tolak Namjoon dengan tenang, "dengan ataupun aku bercerita, tak akan mengubah cerita lama kita Naya."
Naya mengangguk, "kau benar, semuanya sudah berlalu." setelahnya Naya berdeham, berusaha melegakan tenggorokannya. "Tunggu aku sebentar, bisa?"
"Kapan?"
Naya mengacungkan telunjuknya, dan mengarahkannya ke arah bawah. "Saat ini, aku ingin kau menungguku sebentar. Apa kau mau?"
"Waktu untuk apa?" tanya Namjoon lagi, masih tak mengerti dengan maksud dari permintaan Naya.
Naya terdiam untuk beberapa saat, sebelum akhirnya menjawab dengan yakin. "Untuk memperbaiki apa yang seharusnya sudah kita perbaiki."
Mendengar jawaban yang Naya berikan membuat Namjoon merasakan angin segar untuk beberapa saat sebelum akhirnya kenyataan membuatnya kembali tersadar, sudah tak ada lagi kita diantara mereka berdua.
"Cepat masuk, aku tak yakin Nana PD-nim akan bisa menunggumu lebih lama lagi. Setahuku dia ada jadwal hari ini bersama TXT." suruh Namjoon sembari mengetuk pintu cokelat yang ada di sampingnya.
Saat mendapat jawaban dari dalam ruangan PD-nim, Namjoon pun menepuk pelan bahu Naya sebelum akhirnya melangkah menjauh dari hadapan pintu cokelat yang sedaritadi menjadi saksi pembicaraannya dengan Naya.
"Bahkan saat dulu kau memintaku bertahan, aku mampu untuk memenuhinya. Walaupun berakhir dengan kau yang memintaku pergi."
Namjoon mendengar suara lirih itu, sebelum akhirnya ia mendengar suara pintu yang terbuka dan tertutup kembali.
Langkahnya gamang saat ia yakini Naya sudah masuk ke dalam ruangan PD-nim. Lututnya lemas saat Naya memintanya untuk menunggu, entah menunggu apa yang di maksudkan, tapi yang jelas Namjoon merasa lemas saat mendengar permintaan Naya.
Ia seperti di ajak terbang, lalu di jatuhkan begitu saja oleh kenyataan.
"Kau bodoh karena meninggalkan Yura saat itu, Hope-ah." ujar Namjoon setelah mendengarkan cerita yang baru saja Hoseok ungkapkan pada mereka.
"Gabjagi!!" latah Hoseok saat ia mendengar suara dari sisi lain dinding yang ia sandari. "Sejak kapan kau ada disitu?!" omel Hoseok karena terkejut mendengar suara Namjoon.
Namjoon menoleh, "sejak kau bercerita bahwa kau kembali ke apartement itu untuk mengambil barang barangmu?" jawabnya dengan tak yakin.
Yoongi dan Jungkook menengok pada arah lorong dimana Namjoon bersandar, dengan kompak keduanya menoleh kesana kemari.
"Dimana Naya?" tanya Yoongi sebelum kembali duduk bersandar di samping Hoseok.
"Sudah masuk ke dalam ruangan PD-nim," jawab Namjoon. "Hyung.."
Yoongi bergumam tanpa mengeluarkan jawaban yang jelas. "Hyung, kau tahu sesuatu tentang Naya?"
"Sesuatu apa maksudmu?" tanya balik Yoongi, sebab ia tak banyak tahu tentang Naya. Walau ia terbilang cukup dekat, namun keduanya tetap memiliki batasan dalam kedekatan tersebut.
"Kau menyembunyikan sesuatu tentang Naya Noona, Hyung?" selidik Jungkook, sebab hanya Yoongi diantara mereka berenam yang masih memiliki hubungan baik dengan Naya.
Yoongi berdecih, "aku menyembunyikan hubunganku dengan Naya, puas?" omelnya, membuat Jungkook kembali memberenggut.
Suasana kembali hening tanpa Yoongi memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan yang Namjoon lontarkan.
"Naya memintaku menunggu," ujar Namjoon, memecah keheningan diantara mereka berempat yang masih betah duduk di lorong menuju ruangan PD-nim.
"Dia minta diantarkan lagi memang?" tanya Hoseok bingung, yang di balas gelengan kepala oleh Namjoon. "Entahlah, dia hanya memintaku menunggu."
"Hyung akan menunggunya?" tanya si Bungsu, yang lagi lagi di balas gelengan kepala oleh Namjoon. "Aku tak akan menunggunya. Entah menunggu apapun itu, aku tak akan melakukannya."
"Kenapa?"
Namjoon menghembuskan nafas dengan kasar, "untuk apa aku menunggunya? Aku tak memiliki alasan yang bagus untuk menuruti permintaannya."
"Bagaimana jika dia memberikan jawaban pasti atas permintaannya?" tanya Yoongi, membuat Hoseok dan Jungkook mengernyit tak mengerti. Begitupun Namjoon yang menolehkan kepalanya pada dinding yang ada di belakangnya. Tempat dimana Yoongi bersandar.
"Bagaimana jika setelah kau menunggunya tanpa alasan, tiba tiba saja Naya memberikan jawaban mengapa ia memintamu menunggu setelahnya?" ucap Yoongi dengan lebih jelas.
"Bagaimana jika setelah aku menunggunya, Naya hanya kembali membuatku sadar bahwa diantara kita memang sudah tak ada harapan lagi?"
Hoseok memukul pelan kepala belakang sang leader, "bukankah memang sudah tak ada harapan? Mengapa kau masih berharap?" tanyanya dengan nada mengomel.
"Aku kira manusiawi jika masih berharap." jawabnya dengan nada putus asa.
"Tapi yang kau harapkan hanyalah angan, Hyung." ucap Jungkook dengan pelan, tak ingin menyakiti hati Namjoon lebih dalam lagi.
Yoongi berdeham, sebelum akhirnya bangkit. "Sebaiknya kau menunggu Naya, dia akan memberitahumu sesuatu yang penting."
Ucapan Yoongi membuat ketiga dongsaeng-nya menoleh dengan kompak. Bahkan tanpa instruksi, ketiganya berdiri secara bersamaan.
"Aku benarkan, pasti kau tahu sesuatu tentang Naya selama ini." omel Namjoon sembari mengejar Yoongi yang sudah melangkah lebih dulu menuju lift.
Sementara dua orang yang masih berdiri mematung sembari memperhatikan sang leader dengan si tetua kedua, hanya mampu mengernyit penasaran.
"Apa benar Yoongi Hyung memiliki hubungan dengan Naya Noona?" tanya Jungkook pada Hoseok, yang jelas saja di balas dengan gelengan kepala. "Molla, jika memang benar, aku salut pada Yoongi Hyung."
"Kenapa?"
"Dia melakukan gerakan bawah tanah dengan handal." jawabnya tanpa rasa bersalah, membuat Jungkook mendengus sebelum akhirnya ikut melangkah mengejar kedua hyungnya yang sedang menunggu lift.
A/n : Cerita Mas Namjoon menuju ending yorubun!!
DAN AKU MAU SPOILER DIKIT, ENDING MAS NAMJOON BIKIN NYESEK 💜
Kalau ada yang nunggu, maaf upnya lama. Lagi nabung draft dulu, soalnya selesai ini mau up cerita baru :)
Aku mau debutin Mas Seokjin, biar Pak Hoseok ada temennya wkwk
Terima kasih yang masih bertahan di karyaku yang masih gini gini aja 💜
2020 - 12 - 03
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top