Hoseok | Page Two
Hoseok | Page Two
Kita berjalan menuju tempat yang sama
Kisah masa lalu
"Kau akan pergi lagi bersama Yunhwa?"
Hoseok mengangguk dengan semangat, "aku akan menemaninya pergi ke apartement barunya."
"Kau hari ini ada kelas tari, Hope-ah."
Kembali di ingatkan dengan hobinya, Hoseok sedikit meragu untuk pergi bersama dengan Yunhwa.
"Apa hari ini aku bisa kembali izin? Aku ingin menemani Yunhwa," tanyanya dengan bingung, di satu sisi, ia ingin menemani wanita yang ia sayangi ke tempat tinggal barunya. Tapi di sisi lain, ia pun tak ingin melewatkan kelas tarinya. Hobi yang bisa membantunya menggapai cita cita.
Mendengar nada bingung plus putus asa dari Hoseok, Yura pun akhirnya mendorong pelan bahu lelaki kurus tersebut. "Pergilah, aku akan mengizinkanmu kali ini, tapi ini yang terakhir. Mengerti?"
Hoseok mengangguk dengan semangat, lalu merangkul Yura saat wanita tersebut sudah siap dengan ransel merahnya. "Terima kasih sudah mengerti, aku tak akan seperti ini lagi."
Yura yang mendengar ucapan Hoseok, tak membalasnya sama sekali. Pasalnya, Hoseok sendiri sudah sering meninggalkan jadwal kelas tarinya selama hampir satu bulan ini hanya karena seorang Shin Yunhwa.
Wanita yang sudah hampir tiga bulan ini di dekati oleh Hoseok, yang mampu menarik perhatian seorang Jung Hoseok. Wanita yang baru saja pindah ke kota ini dan tinggal tepat di seberang rumah si lelaki kuda.
Menurut cerita Yunhwa, dia baru saja selesai kontrak kerja di kota kelahirannya, dan untuk mencari pengalaman kerja yang lebih baik dia merantau dan tinggal untuk sementara di rumah sang Nenek yang ada di seberang rumah Hoseok tersebut.
Selama tiga bulan lamanya Yunhwa mencari pekerjaan baru disini, dan minggu lalu ia mendapatkan pekerjaan yang jaraknya cukup jauh dari rumah sang Nenek. Maka dari itu ia sedang giat mencari apartment yang dekat dengan tempat kerja barunya, dan karena itu juga Hoseok kembali membolos kelas tarinya.
Kembali pada Hoseok, lelaki tersebut melangkah keluar dari rumah Yura dengan merangkul bahunya. Untuk mereka yang mengenal Yura dan Hoseok, sudah tak aneh melihat kedekatan diantara keduanya. Mereka yang bertetangga sejak kecil, sudah akrab dan tak aneh lagi dengan skinship satu sama lain.
Namun masih di batas wajar tentunya.
"Kau pergi dengan siapa?" tanya Hoseok saat mereka sudah berdiri di depan gerbang rumah Yura, "dijemput oleh Daehan?"
"Iya, aku sudah memintanya menjemput." jawab Yura, lalu ia mendorong bahu Hoseok saat menangkap sosok Yunhwa yang sudah keluar dari rumah Neneknya. "Ada Yunhwa."
Mendengar nama Yunhwa, Hoseok pun dengan cepat bersikap seolah tak ada apapa diantara dirinya dan Yura, karena selama ini Hoseok dan Yura selalu bertingkah seperti tetangga pada umumnya di depan Yunhwa. Tanpa skinship.
Kata Yura sih, menjaga perasaan wanita yang sedang kau dekati, pada Hoseok, dan karena alasan itu juga Hoseok menyetujui usulan untuk bertingkah selayaknya tetangga pada umumnya.
"Ah, Yura-ssi, kau tak ikut bersama kami?" tanya Yunhwa yang sedang menyebrang menghampiri kedua tetangganya tersebut.
Yura menggelengkan kepalanya, "tidak, aku ada kelas tari hari ini. Hope-ah sudah mengajakku kemarin, tapi maaf, aku tak bisa menemanimu Yunhwa-ssi." diakhir kalimatnya, Yura sedikit membungkukan badannya.
Yunhwa tersenyum manis, "tidak apapa, semoga latihanmu menyenangkan, Yura-ssi."
Hoseok yang berada diantara keduanya terkekeh pelan, "kalian berdua masih terlihat kaku," ucapnya. "Yunhwa-ya, kau bisa berbicara Yura dengan banmal, umur kalian sama."
Yura mengangguk setuju, namun tak mengeluarkan suaranya. "Ah, tidak perlu, aku nyaman seperti ini dengannya, Hoseok-ah." tolaknya, yang mampu membuat Yura tersenyum sopan. Sadar jika wanita tersebut tak menganggap dirinya lebih dari seseorang yang tinggal di lingkungan yang sama. Hanya sebatas itu.
"Ke—"
"Hope-ah, aku pergi dulu." sela Yura, "Daehan sudah sampai," Yura menunjuk mobil yang ada di arah seberang, dimana mobil sedan berwarna silver sudah berhenti di sana.
"Baiklah, katakan pada Daehan untuk membawa mobil dengan hati hati."
Yura tersenyum saat Hoseok masih memberikannya perhatian di hadapan Yunhwa. Yura mengangguk sopan pada Yunhwa sebagai tanda berpamitan. Setelah itu ia pun berlari menuju mobil sedan tersebut, meninggalkan Hoseok dan Yunhwa di pekarangan rumahnya.
———
"Apa kau yakin akan tinggal disini seorang diri?" tanya Hoseok pada Yunhwa yang masih mengelilingi calon unit apartementnya.
Pasalnya daerah apartment ini sedikit sepi dan banyak kasus kejahatan. Karena itu Hoseok menghawatirkan wanita berponi rata tersebut jika ia tinggal seorang diri disini.
Yunhwa bergumam tak jelas, membuat Hosoek menghela nafas pelan. "Apa aku perlu pindah kesini juga agar kau aman?"
"Tak perlu Hoseok-ah, aku bisa menjaga diriku sendiri. Kau jaga saja Yura-ssi."
Hoseok mengernyit saat Yunhwa malah membawa Yura dalam obrolan mereka kali ini.
"Kenapa harus Yura? Dia juga bisa menjaga dirinya sendiri."
Yunhwa kembali melangkah menuju Hoseok, "sepertinya dia menyukaimu, Hoseok-ah," ucap Yunhwa dengan lirih, seolah olah apa yang baru saja ia katakan membawa luka untuknya.
Hoseok yang mendengar nada lirih Yunhwa, langsung menarik lengan wanita tersebut agar berdiri lebih dekat dengannya.
"Kenapa? Kau tak suka aku dekat dengan Yura?" tanya Hoseok lembut, sembari mengusap puncak kepala Yunhwa dengan sayang.
"Dia temanmu, aku tak berhak menjauhkanmu darinya."
Tahu kemana arah pembicaraannya, Hoseok terkekeh mendengar ucapan Yunhwa yang terdengar seperti sebuah kode tersebut, "apa kau cemburu? Kau ingin aku menjauhinya? Atau kau ingin aku tinggal disini bersamamu?"
Mendengar banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh Hoseok, membuat Yunhwa menatap tepat pada manik mata lelaki tersebut. "Kau ingin aku menjawab semuanya?"
Tanpa menunggu detik berikutnya, Hoseok mengangguk guna menjawab pertanyaan Yunhwa.
"Untuk semua pertanyaanmu, jawabannya adalah, iya."
Sedikit banyak Hoseok terhenyak mendengar jawaban Yunhwa. Entah karena wanita tersebut memang cemburu akan kedekatannya dengan Yura, atau karena dirinya harus menjauhi wanita yang sudah ia kenal hampir seumur hidunya tersebut.
Melihat Hoseok yang termenung, Yunhwa pun perlahan menarik pergelangan tangan yang masih di genggam oleh Hoseok. Pergerakan Yunhwa membuat Hoseok mengerjap, lalu kembali menahan lengan Yunhwa.
"Aku akan menuruti ucapanmu, sayang, aku akan pindah ke apartment ini mulai minggu depan. Bagaimana?"
Yunhwa tersenyum mendengar ucapan Hoseok, ia pun memeluk tubuh lelaki tersebut dengan erat. Tak lupa dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.
———
Sudah hampir dua minggu Hoseok tinggal satu atap dengan Yunhwa. Jangan memikirkan hal yang berbau dewasa, karena nyatanya mereka tidur di kamar dan ranjang yang berbeda. Tak ada adegan yang mampu membuat orang lain berfantasi liar.
Selama dua minggu ini juga Hoseok benar benar merasa bahagia.
Bahagia karena bersama dengan wanita yang ia sayangi, bahkan ia cintai. Terlebih semakin hari, sikap Yunhwa semakin hangat. Tidak seperti sebelumnya yang sedikit dingin, apalagi jika ada Yura. Hoseok menyadari hal itu dengan baik.
Ah iya, selama dua minggu ini juga ia merasa dirinya dan Yunhwa adalah sepasang kekasih. Terkadang wanita tersebut akan membuatkannya sarapan jika sempat, atau mereka akan makan malam diluar jika Yunhwa pulang kerja sedikit lebih larut.
Apa boleh sekarang Hoseok menganggap Yunhwa adalah wanitanya setelah apa yang mereka berdua lalui selama dua minggu ini?
2020 - 09 - 12
Happy RM Day!! 💜
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top