- Sepuluh -
"Elhacker, aku ingin menggunakanmu untuk memberantas makhluk tak berguna. Seorang kepala Divisi Keuangan bagian pemberantasan korupsi. Dia baru akan pulang dari Swedia karena perjalanan bisnis dua hari lagi. Aku ingin kau membunuhnya tepat setelah dia menginjakkan kakinya lagi ke Indonesia. Wajah yang aku sertakan itu adalah wajah makhluk sialan itu. Kuharap kau mau melakukannya untukku karena kudengar kau adalah terbaik dari yang terbaik."
_____________
"Kenapa kau ingin membunuhnya?" tanya Gabriel pada pria bersuara berat itu.
"Aku tidak menerima alasan yang klise, Tuan ... Jonathan Abigail," lanjut Gabriel.
"Hahahaha ... Sudah kuduga! Best of the best memang berbeda dari yang lain. Aku menyukaimu bocah ...," ucap pria itu dengan nada sedikit menghinanya.
Cukup lama aku mendengarkan Gabriel dan pria itu saling merendahkan hingga Gabriel mengatakan kalimat,
"Sayang sekali lelaki seperti Tuan masih harus membutuhkan bocah sepertiku hanya untuk menyingkirkan musuh Tuan sendiri. Sekali-kali bermainlah lumpur denganku jika Tuan berani. Itu lebih baik daripada menjadi pengecut di permukaan sana."
Spontan saja aku bertepuk tangan kecil karena sangat menyukai ucapannya. Gabriel memang ahlinya mengintimidasi.
Perdebatan Gabriel dan pria itu terus berlangsung hingga sampailah mereka pada penawaran harga. Gabriel meminta bayaran dua milyar dan tambahan lima ratus juta pada pria itu untuk menjalankan misinya.
Awalnya pria itu menolak, tapi kalian taulah Gabriel seperti apa. Dia tidak bisa dibantah.
"Ck, ternyata kau pintar juga menyudutkanku. Oke, oke ... aku akan mentransfernya sekarang," ucap pria itu yang akhirnya menyetujui syarat dari Gabriel. Aku sangat yakin pria itu terpaksa menyetujuinya karena tidak ada pilihan lain dan karena ancaman Gabriel padanya yang mengatakan akan memasukkannya dalam daftar blacklist-nya.
Huh, sepertinya pekerjaan hacker sangat menyenangkan. Tapi, aku lebih menyukai pembunuhan.
"Tidak perlu," jawab Gabriel cepat pada pria itu. "Aku sudah mengambil uangku," lanjutnya.
"Apa?!"
"Selamat berbisnis dengan bocah sepertiku, Tuan Jonathan. Pembayaran uang kerjasama sudah lunas dan kau tinggal menunggu hasilnya. Aku akan memberi kabar kematian musuhmu, secepatnya. Bye."
"Elhacker, sialan! Kau mengambil lima milyar-"
Belum selesai aku mendengar pria itu mengumpati Gabriel, Gabriel sudah mematikan sambungan teleponnya dan membuangnya ke tempat sampah. Sebenarnya hal itu sering dilakukannya demi agar posisinya tetap aman dan tidak terlacak.
"Aku baru tau kau bisa se-savage itu, El. Thug life, buddy!" ucapku dari balik meja kerjanya. Gabriel hanya melirikku sekilas tanpa menjawab pernyataanku. Dan entah kenapa, meskipun sifatnya menjengkelkan seperti itu, aku tetap menyukainya. She's a cool women.
"Jadi ... itu siapa?" ucap Lightly yang tengah asik dengan minipad-nya. Aku mengangkat sebelah alisku. Sejak kapan dia mengambil minipad-nya? Seharusnya tadi aku menginjak-injak minipad-nya agar dia tau rasa.
"Klien-ku ... ah, tidak-tidak. Klien kita lebih tepatnya," jawab Gabriel santai.
"Ha?" ucapku mengernyitkan dahi tidak paham.
"Be ready girls. Kita akan mengobrak-abrik Indonesia beberapa hari ke depan. Kita akan tunjukkan pada mereka jika mereka berurusan dengan orang yang salah," jelas Gabriel serius sambil bangkit dari duduknya. Ia berdiri dan menatapku bergantian dengan Lightly.
"We will show them some sweet hell from black side ...," lanjut Gabriel dengan seringaian khasnya. Aku tau seringaian itu. Seringaian penuh rencana jahat.
Aku menatap Gabriel penuh arti dan membalas seringaiannya. Saat inilah, skill-ku akan sangat dibutuhkan. Dan aku akan bersenang-senang.
To Be Continue ....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top