Kibar Helai Surai
Senyummu terpatri. Rambutmu menari, berkibar syahdu kala angin menyelinap masuk disela helai surai kelam-mu. Kuserukan namamu lirih bersambut torehan paras anggunmu ke arahku. Aku yang takjub, melemas disampingmu. Kulihat matamu, hidungmu, bahkan bibirmu, tertabrak oleh gerombolan helai rambutmu sendiri yang terseret angin. Kuwalahan mengendalikannya, kau pun tertawa. Oh Tuhan... Aku bisa apa selain mencintainya. Lebih, lebih, dan lebih mencintainya lagi tiap detiknya. Gadis ini benar-benar membuatku gila.
Ardanwangjanim
March 27th 2017
12.42 p.m.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top