Hanya Karena Aku Perempuan

Usah kaubentang tikar kejenuhan

Benar, aku karam tertimbun endapan
Ya, sebongkah kekurangan

Bukan
Aku memang bukan pesolek kawakan
Ragaku pun tak berlekuk idaman

Lantas ... itukah alasan?
Pantaskah cintaku kau duakan?
Dan kau, sempat kupertahankan
Astaga ... bodoh sekali, 'kan?

Kau tetap pergi, mengulum tiap jejak haluan
Menghamburkan segenggam helai romansa, berserakan

Lambaian 1 Januari menyapaku hingga belasan
Sialnya, kau masih tersampir di pasak ingatan
Karena aku masih cinta, gagal mengendalikan
Walau kau telah bahagia, berbinar di pelaminan
Lalu, harus kuapakan?

Sial sekali! Siluetmu awet tak kunjung tersamarkan

Kau ..., hanya karena aku perempuan
Hanya karena aku sabar ketika seenaknya kauperlakukan
Bukan berarti aku adalah mainan
Minat kauagungkan
Bosan kaulemparkan

Sudahlah, percuma kukeluhkan
Percuma sesal mengenangmu tahunan
Biarlah selamanya kusimpan
Biarlah senyap sayatan rindu ini kutahan

Hingga aku memenuhi panggilan
Hingga hatiku remuk tertancap nisan

Ardanwangjanim
July 24th 2017
8.18 p.m.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top