"Ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, terus isap kontolku". Ucapku dengan stengah sadar.
" Iyaaaah, bgitu isap dan jilat terus ma, enakkk bngt lidah kamu" Desahku
sllllllllruuuuuuuuppppp, sllllllllruuuuuuuuppppp
"Isap terus pelirku, Jilat barang kontolku." Desahku menahan kenikmatan.
Dengan posisi tidur dan stengah sadar mulut, lidah dan bibir itu terus memainkan barang kontol ini. Dijilatnya habis bagaikan anak kecil menjilat permen batangan.
"Enak ngga pa" Tanyanya dengan suara merayu
Aku yang mencoba membukakan mata sambil melebarkan kedua kaki, dengan kaget melihat sosok perempuan yang entah dari kapan mulai mengisap barang penisku.
"Ennnnaakkk bngt ma,, kamu emang jago kalau soal sepongin kontolku".desahku
"Enakakkan mana sama Tantri?". Tanya dia untuk mengujiku
"Enakan kamu dong". Jawabku
"Ini jam brapa? Katanya malam dulu, menunggu lia dan Tantri tidur". Tanyaku
"Kamu diam aja, cukup menikmati aja".perintah vera
Disiramnya barang penisku dengan minyak zait*n, dimainin dengan jarinya sesekali diusap-usap jauh pelirku.
"Kocokinnnn ma, kocokinn smpe keluar". Desahku memohon
"Ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, jangan berhenti kocoknya",
" Masukkin dalam memek kamu, kontol pap gatal bngtttt",
"Plissssssss, masukin dalam memek kamu". Lanjutkan
" Nda, kali ini aku pingin kocok aja", sambung vera
"Plissssssss ma", ucapku memohon
Shhhhhhaaahhhhhhhh, shhhhhhhaaahhhhhhhh, sshhhhhhaaaaahhhhhhh.
Kocokan vera semakin cepat dan akhirnyaaaaaaaaa.................
Paaaaaaaaaappaaaaaaa keluaaaarrrrrrrrrrrrrrrr maaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Ahhhhhhhhhhhhhh... Aahhhhhhhhhhhhh.... Sshhhhhhaaaaahhhhhhh
Crooooooottttttttttttt, crooooooottttttttttttt, crooooooottttttttttttt semburan sperma mengenai mukanya.
"Mandi sana, kita mau makan malam", ucap vera sambil membersihkan barang penisku menggunakan tissu
"Ma, kok kamu tadi ngga mau ngentot?" Tanyaku
"KAMU DAN TATRI MASIH DALAM HUKUMAN, JADI NGGA USA BNYAK TANYA, CKCKCKCK,," jawab vera sambil tersenyum iblis.
Meja makan begitu penuh dengan hidangan pedesaan sederhana tapi begitu banyak kenangan, entah mengapa hidangan desa begitu nikmat meskipun dengan rempah-rempah seadanya. Setelah makan bersama-sama ketiga kaum hawa masih mengurus peralatan dapur. Vera memang masih menghukum aku dan Tantri tapi kalau bukan soal ranjang dia begitu baik dengan diriku dan Tantri. Sedangkan aku dan opa simmon masih saja sibuk dengan asap rokok dan pahitnya kopi bubuk hasil kebun.
"Mas ello, qmna kopinya?". Tanya oppa simmon
"Seperti biasa, rasanya pingin nagih."jawabku
"Sudah oppa siapkan untuk dibawa pulang esok". Ucap oppa simmon
" Terimakasih".jawabku.
"Ya uda, oppa pulang dulu uda larut malam,,,,, jangan lupa minta tolong lia nyalain lampu kebun". Ucap oppa sambil melambaikan tangan.
"Oia, pintu pagar juga, ingatkan lia". Kembali ucap oppa yang lagi diatas motornya.
Begitu lampu motor oppa simmon menghilang diriku langsung menuju kamar.Aku dan vera sekamar, sedangakan lia meminta tantri untuk menginap dikamarnya. Sejak kapan dia dekat banget sama tantri, entahlah.
Tempat penginapan dikebun jeruk kami memiliki 2 kamar mandi luar dan 2 kamar wc yang berpisah tapi bersebelahan yang terbuat dari belahan bambu seperti nuansa villa di pegunungan atau pinggir pantai.
"Aku duluan mandi ya". Ucapku pada vera.
" Ya".jawab vera smbil mengeluarkan baju di tas.
Kunyalakan shower dengan putaran kran kearah pilihan air hangat.
Belum juga 10 menit tubuh ini diselimuti air hangat, kini bergantian pelukan dari belakang merapatkan badannya dan begitu terasa kennyalnya kedua payudara itu menyentuh belakangku.
"Mandi bareng ya pa, uda lama ngga mandi bareng dsini". Bisik vera
" Ntar, klw dilihatin lia qmna?, tanyaku
"Biarin aja", jawab vera sambil membalikan badanku.
Dilingkarinya kedua tanganya pada leherku, dibawa siraman air hangat. Bibir kita mulai saling melumat.
Mmmmccuua,, mmcccuuuaahhh, mmcccuuuaaahhhh, Mmmmmccccuuaahhhh....
Diarahkan tangaku untuk meramas kedua payudaranya, tak akan kusiapkan kedua gunung kembar ini.
Mmmmccuua, Sssshhh,,,,sshhhhhhaaaaahhhhhhh....Desahan kecil keluar dari mulut vera ketika kumainkan kedua putingnya..
"Aku sabunin kamu ya".. Ucapku
Kuambilkan sabun, ku sabunin Vera..
Dari belakang badan, terusss kedua payudaranya sambil kumainin lagi kedua putingnya.. Kini turun keperut.. Dan akhirnya sampai keselangkangan.
"Sstttaahh", desah vera ketika kugosok kedua belahan memeknya
Kulanjutan gosokan sabun menuju kedua kakinya tak peduli horny yang Vera dapatkan..
Setelah semua tubuh Vera selesai dibersihkan, kini giliranku untuk disabunin.
Bathtub juga gini sudah penuh terisi air.,Kita lanjut di sana ya, sambil menujukan bathtub
Dengan posisi kedua kaki diangkat ke bathtub, kini diriku bisa leluasa menjalani setiap kulit Vera.
Mmmmccuua, mmcccuuuaaahhhh,, mmmmmccccuuaahhhh,, sllllllllruuuuuuuuppppp,, sllllllllruuuuuuuuppppp. ,, kedua puting Vera tidak akan luput dari mulut ini.
Ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,,, ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, sambil diramas pa. Desah Vera
Selsai dengan kedua payudaranya. Pelan2 kujilati perutnya hingga sampailah di belahan memeknya. Memek yang begitu bersih dan harum. Sempit tapi sudah licin menandakan kalau Vera sudah begitu terangsang.
Sllllllllruuuuuuuuppppp, sllllllllruuuuuuuuppppp, dua sapuhan lidahku menghantam belahan memeknya sambil kedua tanganku meramas payudara.
Vera dengan refleks melebarkan memeknya dengan menggunakan kedua ujung jari,
"Sshhhhhhaaaaahhhhhhh,, Ssssssssssttttttt,,aaaaahhhhh,, terus pa, jilat di-distu pa". Desah Vera
" Iyaaaaaaaaa, disituuuuu, jilaaaaatttttt ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh".
"Ennnnnaaakk bngt jilatannn papa". Desah Vera
Jilatinku semakin pelan2, ku ingin dia perlahan-lahan merasakan keenakan.
"Isapppppp klitorisnya pa, jilatttttttt disitu paaaaaaaa,,,,, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
Kemasukan perlahan jari tanganku.....
"Aaarghhh, pelan paaaaa..... Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, ahhhhhh, ssshhhhhaahhhhhhh." Desah Vera.
Kini jari tengah dan telunjuk sudah masuk dalam memek Vera,, kumainkan jariku sambil kujilat klitorisnya.
Sllllllllruuuuuuuuppppp,, sllllllllruuuuuuuuppppp.
Sssshhhhhhhhhh,,,, aaaaaaisssssshhhhhhh,,, ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh... Bgitu pa... Ja-jangannnn brhenti...... Iyyaaaaaaa... Begituuuu.... Ohhhhh shhhiiiittttttt. Desah Vera yang kini kedua tanganya menahan kepalaku agar tidak berhenti menjilat klitorisnya.
Teruuuussssssss, terussss, terusssssssss paa...... Sedikittt lagiiiiiiiiiii..........
Aaahhhhhhhhhh,, ssssssssahhhhhhhhhhhhhhh,,,,, ssssssaaaahhhhhhhhhhhhhhg..... Desahan yang kuat diikuti dengan tubuh yang gemetar...
"Kamu slalu hebat kalau urusan buat aku orgasem"... Ucap Vera sambil menikmati sisa orgasme
"Kita lanjut didalam, ada kejutan buat kamu", lanjut Vera.
Dengan menggunakan Kimono, aku dan Vera kembali ke penginapan dengan pikiran aku yang mencoba menebak-nebak kejutan dari Vera.
Vera berganti menggunakan lingeri ungu tanpa dalaman begitu terangsang diriku meskipun sudah berulang-ulang kali aku melihatnya..
"pak, kamu pake boxer aja ya".. Ngga usah pake dalaman dan baju.
Vera meninggalkanku dikamar, seolah-olah lagi melihat kondisi.
"Oke, semuanya aman,, ucap Vera sambil menarik lengan tanganku.
" Verr,, ngga apa2 dsni"? Tanyaku ketika Vera mulai menurunkan boxerku didepan kamar penginapan lia dan tantri.
"Tenang aja pa, uda ku kasih obat tidur,".
"Tinggal nunggu siapa yang minum, apakah lia atau tantri",, lanjut Vera sambil menghisap barang komtolku.
"Ahhhhh,, berarti hanya salah satu dari mereka yang minum". Tanyaku..
"Iya pa, kucampurkan minuman mereka dengan obat tidur dan obat perangsang".
"Sllllllllruuuuuuuuppppp,, tinggal siapa yang minum obat tidur dan siapa yang minum obat perangsang". Lanjut Vera sambl menjilat barang penisku.
" Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh... Isap tegur ver.. Kamuuuu binal bangeeeet klw lagi jongkok qni.. Desahku.
Puas dengan mainanan lidah pada batang penisku, kini Vera membukakan pintu kamar lia dan tantri.
Cekreeekkkkkk...
"Ssstttt" Sambil memberikan gestur dengan jari dibibir.
"Aman pa, uda ku cek tadi". Lanjut Vera......
Dengan cahaya bulan yang menembus ventilasi kamar, kulihat kedua tubuh sedang berbaring di tempat tidur menggunakan daster.
Gugup, takut ketahuan akan tetapi diriku ini senang ketika lagi seks dan ditonton orang lain apalgi dia lia adik iparku.
Vera memberikan kode untuk aku duduk di kursi kayu, dirinya langsung berjongkong menghadap penisku. Dibawah sinar bulan dan didepan adik iparku bersama tantri kini batang kotolku dilahap habis. Diriku terangsang bercampur rasa gugup kalau ketahuan adik ipar.
"Sllllllllruuuuuuuuppppp,, pa, kamu pingin siapa yang minum obat terangsang".. Tanya Vera
"Aahhhh,, ngga tau ma,,, kamu nekat benar".. Jawabku
" Kalau semisalnya lia, qmna".. Tanya Vera kembali
"Ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,, uda ma.. Papa pingin memek kamu".. Jawabku.
Berdirinya Vera,, Diangkatnya baju lingeri sampe kepadanya. Dengan arahan tanganya dimasukan batang kontolku dimemeknya..
"Ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh," Desah Vera
Plokkkk, plokkkk, plokkkk. Bunyi pantat Vera menghujam pahaku..
"Besarrrrr banget kontolllll kamu pa,,,aaaarrgggghggg,, aaaahhggggggggggg".
"Akuuuuuu sukaaaaaa, kontol kamu mentok sampe rahimku"
"Lihat ini lia,, kontol kk ipar kamu buat kkmu keenakan"..
" Lihat ini tantri, kontol ini enakkkk bngttttt"
"Aaahhhhhhhhh,,, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhh". Desah Vera sambil memaju mundurkan pinggangnya.
"Mememeeekkk kamuuuu licin dan sempit banget,, kontolku terasa dijepit... Ahahahahha".
" Ennnaakkkk bngttttt ver,,,,, enak banget ngentotin kamu depan mereka". Desahku...
"Ppppaaaa,, kamu pingin siapa yang minum obat terangsang? Lia atw tantri?". Tanya Vera.
" Aaaaahhhh,,, uda ma.. Jangan tanya lagi. " Blsku.
"Jawab aja, aku ngga akan marah".tanya Vera dengan memaksa.
Batang komtolku terasa bgitu tegang dengan pertanyaan Vera..
" Aku mau adik kamu".. Jawabku
"Sebut namanya pa" Tanya Vera dengan goyongan mengulek kontolku.
"Lia" Jawabku..
"Sebut dengan lengkap paaaa,,, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,,, sshhhhhhaaaaahhhhhhh". Desak Vera.
"Lia Wulandari,, adik perempuan Vera istriku.... Maukah ngentotin kk iparmu bersama kakakmu Vera"..... Jawabku
" Sssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, paaaa, aku tambah sange dengar kamu kayak qtuuuuuuu. Sssshhhhhhhhhh... Sshhhhhhaaaaahhhhhhh....... ". Desah Vera.
" Pindah paaa, aku ingin kamu ngentotin aku disamping Lia." Minta Vera.
Ku angkat sedikit pentat Vera dengan posisi Dogy, sambil berjalan ke arah Lia.
"Enakkkk bangettt paaaaa, bgini ya rasanya pas kamu sama tantri ngentot ketika aku tidur"
"Ssshhhhhaahhhhhhh,, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,,, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Cepat goyang pa.
Ku goyang Vera dari belakang sambil terus meramas kedua payudaranya sesekali kumainkan putingnya.. Tangan Vera yang mencoba menopang tubuhnya kini berada disamping kepala adiknya sematawangnya mendesah sewakan ingin meminta tolong.
"Ampunnnnnnn,,, pa.. Ennaakkkkk banget.. Ssssahh,,, ssshhhhhaahhhhhhh,,Ssstttttttttt.. Aahhhhhhhgg" Desah tantri semakin menjadi.
"Ma-ma-maaaaaaa mau keluarrrrrrrrrrr paaaaaaaaaa"..
" Goyang terusssssssss,,, sedikitttt lagiiiiiiiiiiiii...... Aaaaaaahhhhhhhhhhh... Aaahhhhhhhhh.... Aaahhhhhhhhh,,, desah Vera disusul dengan semburan spermaku dirahim memeknya...
Tubuhnya ambruk, berlutut disamping tempat tempat tidur...
Diraihnya batang penisku, dikulumnya hingga bersih............
Bersambung........
Masih ada sesi kedua 2 dikamar ini....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top