Bab 3 PERMAINAN AWAL

Suasana malam itu terasa amat cangguh setelah apa yang terjadi antara aku, Vera istriku dan Tantri. Terdapat beberapa persyaratan istriku yang harus kami setujui salah satunya adalah PERMAINAN INI SELESAI KETIKA ISTRIKU MERASA PUAS DALAM SEGALA HAL. 

Malam itu Tantri tidak pulang ke kostnya karena memang sejak awal istriku sudah memintanya untuk membawa beberapa baju dan kostum. Tak lupa juga istriku telah menyiapkan beberapa perlengkapan alat seks yang sudah ia pesan di salah satu toko online. 

"Pa, mandi duluan ya", ucap Vera istriku

" Iya ma", jawabku yang emang dari tadi pingin menyegarkan badan

Setelah selsai mandi gantian istriku yang mandi. 

"Pa, ntr jangan lupa kunci pagar depan ya, CCTV dalam rumah dimatiin aja, klw yang digarasi dibiarkan aja hidup", perintah istriku. 

" Kenapa ngga dimatiin semuanya aja", protes diriku

"Ntr klau ada maling qmna, kan ngga bisa pantau nnti", jawab Vera sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. 

Bergegas ku kunci pintu pagar rumah depan dan mematikan CCTV yang ada didalam rmh, sambil menunggu arahan istriku, ku menyempatkan diri untuk menginput nilai beberapa mahasiswa/I pada mata kuliah yang kuajarkan. 

Belum juga kelar mengisi HP ku bergetar menandakan pesan masuk dari salah satu mahasiswi. 

"SELAMAT MALAM PAK, MAAF MENGGANGU, SAYA INDAH ANGGRIANI MAHASISWA SEMESTER 8. IJINKAN SAYA MEMINTA BAPAK UNTUK MENJADI PEMBIMBING 2 TUGAS AKHIR SAYA. APAKAH BAPAK BERSEDIA? TERIMA KASIH. "

Tak Kurespon mahasiswi yang tak tau etika, menghubungi dosennya di waktu yang sudah larut ditambah lagi suasana hatiku yang ngga lagi ngga mood dikarenakan masih memikirkan permainan apa yang akan dimulai istriku. 

"Pa, ayo sini." Panggil Vera

"Iya ma, bentar lgi dikit", jawabku sambil mematikan leptop dimeja kerja. 

lampu ruang tamu dan ruang keluarga sudah diatur Vera menggunakan pencahayaan redup, TV 24 inci sudah diputarkan film bergenre perang dengan volume yang lumayan kencang. 

"Masuk aja pa, mama dan Tantri sudah menunggu", seru Vera

Lampu kamar juga sudah diatur menggunakan pencahayaan tidur.

Kulihat istriku menggunakan daster sedangkan Tantri menggunakan kostum pegawai kantornya, terikat sebuah tapi pada lehernya seperti seekor anjing.

"Buka baju kamu laki-laki sundal!", perintah istriku yang langsung memainkan peran sebagai majikan

Kubuka semua baju dan boxerku, dengan telanjang kudekati kursi yang sudah disiapkan istriku. 

"Duduk!" . Lonte ini akan mencukuri bulu kontol kamu", ucap istriku

"Ayo, lonte murahan, bersihkan kontol yang kamu dambakan ini", perintah Vera sambil menarik tali yang mengikat leher tantri. 

"Baik bu."jawab Tantri

Diambilkan alat cukur beserta sabun yang biasa istriku kugunakan untuk membersihkan bulu kontolku. 

Diraihnya barang kontolku, disabunin dan dicukur perlahan. 

Tanpa terasa batang kontolku semakin tegang dan keras. 

"Kamu horny dicukurin sama lonte" Tanya Vera kepadamu

"Mmmm" Jawabku sambil menutup mata, menikmati setiap sentuhan jari Tantri. 

"Kalau kamu horny, kita pindah ke ruang" Perintah Vera

Kita bertiga bergegas pindah ke ruang tamu dimana terdapat tempat tidur yang sering aku dan Vera gunakan untuk menonton TV dan juga untuk seks. 

Aku yang berjalan duluan, sedangkan Tantri berjalan layaknya seekor anjing yang di tuntut istriku Vera. 

Dengan posisi teletang, tantri melanjutkan untuk membersihkan bulu kontolku. 

Istriku Vera sibuk melepaskan dalamnya, CD nya disumbat ke mulut tantri. 

"Ku sumbat mulut lontemu biar jangan kw sepong kontol mas ello tanpa perintahMu." Ucap Vera

Vera dengan cepatnya sudah berada diatasku, dengan belahan memeknya yang sdh basah mengahadap mulutku. 

"Jilat , memek aku laki-laki sundal", perintah Vera

Tanpa diminta untuk kedua kali, kumainkan lidahku di memek vera, sesekali ku isap dan kumasukan lidah kedalam memek Vera. 

" Ssssssssslllllllllllrrrrruuuuuppp, slllllllllruuuuuuupppppp, sllllllllruuuuuuuuppppp".

"Terus pa, ahhhhhhh... Iya kayak qtu pa", 

"Jngan berhenti, lidah kamu jago banget, kamu jago bngt pa."

"Ssssssahhhhhhhhhh, ssssssssaaahhhhhhhh, enakkkkkkkk bngt pa." Desah Vera sambil memainkan kedua payudara. 

Aku tak berhenti menjilat dan melahap habis memek Vera, mulut ini penuh dengan cairan dari memek istriku Vera bercampur liurku"

"Teruuuuuusssssss pa, jangan bergentiiiiiiiiiiuu, terussssssss bgituuuuuuuu, jilaaaatttttt yang cepaaattttttttttttt, ma mau pipiiiiisssssssssssss"

"Sssstttttttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Desah kencang istriku sambil menyemburkan air kencingnya ke semangkok piring ntah apa lagi rencananya. 

Tantri yang sedari tadi telah menyaksikan, diam2 memainkan jarinya pada memeknya yang sudah begitu becek. 

Istriku bergegas menuju kulkas, diambilnya sebotol susu dan dicampurkan kedalam mangkok tampungan air kencingnya. 

"Berdiri kamu mas!,, Tantri, berlutut kamu"

"Masukin kontol kamu kedalam mangkok ini!"

"Kamu Tantri!,, jilat susu ini, perintah Vera


Aku yang terbawa suasana dengan adegan permainan yang dibuat istriku entah darimana dia mendapatkan ide gila seperti ini dibuat horny banget, pertama kali aku merasakan horny segila ini. 

Tidak cukup sampai disini permaianan istriku, 

Tantri diikat diatas meja dengan kedua kakinya dikanggang selebar-lebarnya membuatku ingin sekali melahap semua inci tubuhnya                       

Dengan tubuh yang diikat, memek Tantri dimasukin dildo. 

"Arghhhhh". Berontak Tantri

" Diam kamu lonte!" Bentak Vera

Disodok perlahan lobang memek Tantri

"Mmmmhhhhhhhhhm, mmmmmmmmmmhhhhhhhhhh", desah Tantri sambil pinggulnya di maju-mundurkan

" Lihat ini pa, Lonte ini suka bermain dengan dildo" Ucap Vera sambil terus menyodok memek Tantri

Diambilnya CD yang disumpah di mulut Tantri. 

"Ahhhhhhhhhhh, ammmmmmmpuuunnn mba vera, ssssssssaaaaaahhhhhhhhhh, ampunnnnninn tantrrriiiiiiiiii"

"Tantriiiiiiiiii minta maaaaaaaafffffffff, ssssssssssttttttttahhhhhhhhh" Desah Tantri kayak org kesurupan. 

"Apa? Ampunin kamu? Maafin kamu? AHAHAHAHAHAHA." Tertawa puas istriku. 

"Enakan mana punya kontol mas ello atau dildo ini?" Tanya Vera pada Tantri

"Sssstttaaahhhh, ennnnnnaaaaakkkkaaannnn punya mas ello, ta-tapi kontol dildo ini juga ennaakkkkk, jawab Tantri terbata-bata. 

Vera merekam menggunakan semua apa yang dilakukannya pada Tantri

Tanpa perintah dari vera, barang kontol ini mendekati mulut tantri. Tantri yang sudah dari tadi penuh dengan birahi langsung melahap habis batang kontol ini. 

Dijilat dan diisap seperti anak kecil menjilat es cream

"Aaaaaaahhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhh, ssssssttttttttaaaaahhhhhh,  enak bngt lidah kamu tan, mulut kamu jagooooo bangtttttttt, terusssssssssss bangst". Desahku.

"Kontol mas ello juga enak bngt, Sssssslllluuurrpppoohhhhhhhh, tantri suka"

Kuambil alih dildo dan ketusuk sampai mentok kedalam memek Tantri

"Aahhhhhhh, dalammmmmmn bngt mas, pelannnnn masssssssss." Desah Tantri

Mendengar desahan tantri, diriku semakin mempercepat goyangan dildo dan batang penis aku

"Sssssssstttttttttttttttttttttttt, aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, aahhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhh, sssttaahhhhh, sssssttttaaahhhh, ennaaaaakkkkkkkkkkkk mas, ta-tantri mau pipisssssssssssssssssssssssss." Desah tantri sambil melihat lobang memeknya ditusuk dildo

"Ssssssttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Teriak Tantri diikuti muncratnya air kencing

Vera terus merekam sambil tersenyum licik

"Sekarang giliran batang kontol ini yang memuaskan lobang memek kamu" Ucapku

Ku eluskan batang kontol pada bibir memek tantri, aku mmng tidak mau teburu-buru mengingat memeknya masih terasa ngilu sehabis dicolokin dildo. 

"Mas ell, plisssssss masukin kontolnya, memek tantri gatal bgttt, pliiiissssssss." Minta tantri

"Minta yang lebih nakal tantri, mengemislah kepada suamiku." Sambung Vera

"Entotin tantri, tantri mau kontol mas ello, tantri mau kontol suaminya mba vera, tantri pingin memek lacur ini dientot, diobok-obok dengan kontol panjang mas ello.... Plissssssss..... Memek tantri gatallllllll bangatttttttt", minta tantri untuk kedua kalinya. 

"Kamu harus memohon kepadaku tantri sang lonte binal." Jawab istriku. 

"Memohonlah agar aku memberi ijin kontol suamiku mengobok2 lobang memek kamu." Lanjut Vera

"Plissssssssssssssssss mba Vera, ijinkan kontol mas ello menyodok lobang memek pelacur ini".

" Memek pelacur ini sudah gatal, lonte akan lakukan apapun yang mba Vera mau asalkan ijinkan kontol mas ello menyodok memek ini" Lanjut Vera dengan nada mengemis. 

"Baiklah. Kalian berdua mendesahlah dan aku ingin mendengarkan kalimat-kalimat yang merendahkan diriku." Perintah vera

Kemasukan barang kontol yang sedari tadi menunggu untuk mencari Liang kenikmatan. 

Begitu licin memek tantri, ini pasti karena dia sudah sekali orgasme. 

"Arggggghhhhhh, ennnaaaaakkkkk mas.... Kontol mas enakkkkkk banget besar dan berurat." Desah tantri. 

"Memek kamu juga enak bangetttt tantri, kamu cocok jadi pelacur." Jawabku

"Iya, tantri mau jadi pelacur kalian, ssssttttttaaaaaahhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhhhhh, goyangggggg terussssss mas, gencotttttttt terussss memek lacur ini"

"Oh shittttt, fuckkkkkkkk, enak bngtttttt memek lacur kamu tantr." Jawabku

Ku goyang terus kontol ini semakij cepat. 

Vera duduk di sofa sambil menonton aku dan tantri melakukan permainan ini, diangkatnya kedua kaki dan diidapnya bibir memeknya menggunakan jari-jarinya. 

Ku lanjutin gencotan kontolku, tantri memberikan kode untuk memintaku mengambilkan dildo untuk diisap dan dijilat seolah kita lagi gangbang. 

"Ennnnaaakkkkkkkk mas, kontol kamu ennnaaakkk bngtttt". 

"Kontolllllll ini punya tantri, tantri akan lakuin apa saja asalkan tiap saat bisa ngentot bareng mas",. Desah tantri

Ku ambil dildo, kumasukin kontol dan dildo didalam memek tantri

"Aaagghhhh, sakiittttt massssss, memek tantri serasa dirobek", desah tantri

Ku turunin ritme goyangan sambil menunggu tantri untk terbiasa. 

Vera masih sibuk memainkan klitorisnya sambil menonton adegan kami. 

Melihat tantri yang sdh terbiasa dengan kontol dan dildo yang bersamaan masuk dalam memeknya, ku percepat irama goyangan.

"Aaaaaaahhhhhhhhh, anjinggggggg enakkkkkkk bngtt massssssss"

"Mba vera liat ni, kontolnya mas ello menggenjot memek tantri"

"Aaahhhhhhhh,,,, sssssssstttttttttttttttttttttttt aaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, terus massssssss jangan berhenttiiiiiiiiiiiiii"

Semakin liar tantri mendesah semakin cepat kugoyang sambil kedua tanganku memainkan puting susu tantri. 

"Iyaaahhh,, memek kamu enakkkk banget tantri". Jawabku

" Ennnnnnaaaaakkkkaaannnn mana sama mba veraaaaa?" Tanya tantri

"Memekkkkkk klian berdua sama2 enakkkkkkk" Jawabku

"Ahhhhhhhhhhh mas, kayak qtu massssssss, kontol massssssss elo mentok dirahim tantri" Desah tantri

"Taaaaaaaaaaaannntttttiiiiiiiiii keluuuuuuuarrrrrrrrr massssssss,

Kucabut batang kontolku dan dildo 

"aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh".desah tantri sambil gemetaran. 

Kubiarkan tantri beristirahat sejenak menikmati orgasme keduanya. 

Didorong tubuhku untuk bersandar disofa bersebelahan dengan vera

" Giliran tantri yang goyang mas ello", ucap tantri

Dengan posisi WOT diarahkan barang penisku menuju lubang memeknya

Plokkkkkk, Plokkkkkk, plokkkkkk, plokkkkkkkkk

"Ohhh fuck enak bngattttttttttt", desahku sambil mengulum kedua puntingnya secara bergantian. 

" Ahhhhhhhhhhh, massssssss geliiiii bngt klw puting tantri dijilat" Desah tantriiiu

"Ahhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhh, sssssssstttttttttttttttttttttttt aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, mba vera enakkkkkkk bngttttt kontol suami mba" Desah liar tantri sambil melihat istriku yang masih sja menonton permainan kami. 

Vera berdiri dibukanya pintu rumah, hawa dingin yang tiba-tiba masuk membuatku semakin liar. 

"Bagaiamana kalau klian lanjut diluar" Ucap vera

Waktu masih pukul 22.00 Wita, biasanya masih ada beberapa tukang nasgor keliling dan ojek online yang  mondar mandir di perumahan kami.

"Ayo mas, aku juga pingin main di alam terbuka, apapun akan Kelakuan asalkan kontol ini yang menghujat rahimku" Ajak vera

Dengan posisi dogy tangan tantri bersandar di pintu pagar rumah yang terbuat dari susunan papan dengan jarak tiap papan 5 cm. 

Vera sendri sedang asyik menonton dari kursi teras rumah. 

Hawa dingin dan sedikit panik membuat libido aku dan tantri tak terbendung, sensasi yang sangat luar biasa, seolah-olah hubungan seks ini pingin dilihat orang bnyak. 

"Sssstttaaahhhh, ahhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhh, cepat mas awas ketahuan tetangga, desah tantri

" Ahhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhh,mmmmhhhhhhhhhm mmmmmmmmmmhhhhhhhhhh, goyang terus massssssss" 

Semakin cepat kugoyang pinggul ini, sambil menjambak rambut dan memainkan payudaranya. 

"Iyaaaahhhhg mas, bgituuuuuuuu, kasariiiinnnn lacur ini,,, Cepaaaaatttt masssssssss", perintah tantri

" Massssssssss mau keluarrrrrrrrrrrrr "bisikmu menahan teriakan 

" Ta-tantriiiiii juga ma-mauuuuu keluarrrrrrrrrrrrr " Bls tantri

"Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh, ssttttttttaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh, ahhhhhhhhhhh"

Kucabut batang Kontolku dari memek tantri dan kepejuhin di pintu pagar

Crooooooottttttttttttt, crooooooottttttttttttt, crooooooottttttttttttt

Setelah selesai dengan orgasme, tantri langsung mengkulum batang penis itu untuk membersihkan setiap sperma yang kluar. 

Selesai membersihkan kontlku, tantri mulai menjilat semua sperma yang kusemburkan di pintu pagar rumah layaknya seekor anjing yang lapar. 

Kita bertiga kembali masuk dalam rumah

Permainan ini apakah selesai atau masih berlanjut, bisikku dalam hati. 

Vera dan tantri duluan untuk membersihkan badan, dan aku masih duduk mengeluh nafas disofa ruang tamu, baru terasa capeknya badan ini. 

Waktu d jam dinding masih pukul 22.20 WITA, tak lama terdengar suara pukulan bambu yang menandakan mas Arys tukang nasgor keliling baru aja muncul. 

Lebih baik kupesankan saja nasgor 3 porsi buat kami, pikirku dalam hati. 


-Bersambung-

Permainan ini apakah berlanjut atau Vera sudah merasa puas? 

Atau ada dendam tantri yang terpendam untuk membalas Vera? 

Dikoment ya guysssssssss. 

Mohon maaf kalau ada bahasa yang tidak dimengerti. 


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top