BAB 2SIKSAAN ISTRIKU


Seminggu setelah hubungan seks-ku dengan tantri, semua berjalan normal. Istriku dan tantri sering menyelesaikan tugas kantor di rumah kami.

Istriku  : "Pa, sini ke kamar sebentar."

Aku      : "Ngapain ma?"

Istriku : "Sini aja bentar, Bagus ngga ni (sambil menunjukin dildo)?"

Aku      : "Bagus kok, ada geriginya, jadi kapan kita coba?"

Istriku : "30 Menit lagi ya, mama mau siap-siap dulu."

Belum sempat keluar kamar, istriku menitipkan pesan untuk memanggil tantri.

Istriku : "Pak, panggilan tantri kesni ya, ada yang harus dia kerjakan"

Aku      : "Hmmm"

Ku lihat tantri yang masih menggunakan seragam kantor sibuk mengatur berkas yang menumpuk di meja kerja.

Aku     : "Tantri, kamu dipanggilan Vera dikamar."

Tantri : "Baik Mas"

15 menit telah berlalu, istriku dan tantri masih berada dikamar, tiba-tiba hp ku bergetar menandakan ada pesan yang masuk.

Istriku : "Pa, mandi  dikamar mandi luar ya, Setelah itu langsung masuk aja di kamar, aku uda                         siap-siap ni"

Aku      : "Lahh, kan ada tantri?"

Istriku tidak membalas, dan aku pun segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan Pkl. 19.00 WITA. 

Ku ketok pintu kamar yang kebetulan dikunci sambil berkata

Aku      : "Mah, aku masuk ya."

Istriku : "Bentar pa, aku bukain pintunya."

ceklleeek, ceklleeekkkk

Istriku : "Pa, kamu pakai ini ya." (sambil memberikan penutup mata)

Aku      : "Emang hrus ya pakai ini segala?"

Istriku : "Pake aja, jangan rewel."(sambil mengelus kontolku yang terbungkus boxer)

Mata yang tertutup dan kontol yang sudah berdiri tegak siap mencari lobak memek untuk digencot dituntut oleh istriku hingga berada di kursi.

Istriku : "Pa, kamu duduk dsni dulu ya, jangan dibuka penutup matanya."

Aku      : "Hmmm."

Istriku menarik kedua tanganku kerarah belakang kursi dan diikatnya dengan kencang, setelah beres dengan tanganku, boxer yang kugunakan dilepasnya. Kedua kaki direnggangkan dan diikat pada kaki kursi. 

Tangan istriku mulai mengelus batang kontolku, jempolnya mulai bermain dikepala kontolku.

"Sssssstttttaaaaaaaahhhhhhhh, eeennnak ma, desahku."

"Terussss ma, terusssssss seperti itu, kontol papa gatal banget."

Istriku berhenti mengelus kontolku.

Istriku : "Pa, ada sesuatu yang ingin kuliatin" (sambil membuka penutup mataku)

Aku : "Ma, apa-apain ini?"

Betapa terkejutnya aku melihat  tantri yang diikat dikursi dengan kondisi setengah telanjang sambil memeknya dimasukin dildo. 

Istriku : "INI HUKUMAN BUAT KALIAN BERDUA!" (sambil memaju-mundurkan dildo ke dalam                             memek tantri menggunakan tangan kanan dan tangan kirinya sambil mengocok                                 batang kontol ini)

Tantri  : "Ampuuuuuuuuunnn bu,, SSSSSSSAAAAAAHHHHHHH,AAAAAHHHHHHHH,"

Aku      : "Ma, Maksudnya apa ini?"

Istriku : "Papa kira aku ngga tau kalau papa dan tantri diam-diamngentot dibelakang aku."

Betapa terkejutnya aku ketika mendengar semua itu, ternyata istriku vera sudah mengetahui semuanya. 

Istirku : "Tantri, sudah menceritakan semuanya."

                 "Jadi papa tidak perlu mengelak."

                "Awalnya aku sakit hati,tapi setelah dipikir-dipikir aku juga pingin melihat papa dientot                   perempuanlain didepan aku.", lanjut istriku vera

Aku     : "Terus, mama mau apa sekarang?'

Istriku : "Sudah ku bilang, aku pingin lihat papa ngentot sama tantri tapi semua permainan aku                     yang atur. Bagaimana tantri,apakah kamu bersedia?"

Tantri : "Baik bu, Tantri bersedia."

Istriku: "Apaaaaa. Jawab yang lengkap!"

Tantri : "Tantri ma-mau, mau ngentot sama mas ello depan bu."

Istriku : "Bukan itu jawaban yang pingin aku dengar." (sambil mempercepatkocokan dildo                                kedalam memek tantri)

Tantri : "Sssstttttaaaaahhhhhhh, ampuuuuuuun buuuuu."

                "Tantri pingin kontol mas ello."

                "Lonte ini pingin kontol suami ibu."

                "Pelacur ini pingin batang kontolllllll suami mbaVera."

                "Tantrrrrrriiiii, pingin dilacuriiiiin mas ello, pleeeeeeeeaaaaaaaaaassssssssss"

                "Sssssttttaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh,ampun mba", desah tantri

Istriku : "Dengar itu pa, lonte ini pingin batang kontol kamu?"

                 "Kontol ini punya siapa?Aku atau Tantri?"

Aku     : "Punya Kamu ma."

Plaaaaakkkkkkkk, satu tamparan keras kebatang kontolku dan rasanya begitu nyiluuuuuu.

Istriku : "Jawab yang benar laki-laki sundal."

Aku      : "Iya, Kontol ini punya tantri"

                 "Kontol ini punya lonte yang bernama tantri"

                 "Kontol ini siap lacurin lonte seperti tantri"

Istriku : "AHAHAHAHAHHAHAHAHA" (sambil mempercepat kocokan kontol ini)

Aku      : "SSSSSSSTTTTTTAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH,, AAAAAAAHHHHHHH"

                "Papa mauuuuuuuu keluarrrrrrrrrrrrr"

Tantri : "SSSSTTTTTTTTTAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHH, SSSSSSTTTAAAAAAAHHH"

                "Tantri, jugaaaaa maaaaaaauuuuuuuuuuuuuuu keluaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr"

"Crrrrrrrrrooooooooooooooooottttttttttttttt, cccrrrrrrrrrrooooootttttttttt, crrrrrrrroooooottttttt"

"Sssssttttttttaaaaaaaaaahhhhhhhhh, aaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"

 Sperma ini muncrat tumpah ke lantai kamar.

Begitu juga dengan tantri, yang menyemburkan cairan orgasme ke lantai kamar. Dibukanya kedua tali pada kaki dan tangan aku, begitu juga dengan tantri.

Istriku : "Tantri, cepat jilat sperma mas ello. Kamu juga mas, cepat jilat cairan orgasme tantri"

Seperti seekor anjing yang lagi diberi makan sama majikan, aku dan tantri saling menjilat cairan biologis yang terletak dilantai.

Istriku : "Kamu berdua sekarang menjadi hewan peliharaan aku. Begitu aku pingin ngentot                               sama mas ello, kamu harus nonton ya tantri."

                 "Kamu juga mas, kapanpun dan dimanapun kalau aku pingin kamu ngentot sama tantri                     tidak boleh menolak."

Layaknya seekor anjing,aku dan tantri mengangguk seolah-olah ini perintah dari majikan dimanapermainanan ini baru akan dimulai. 



Bersambung

Kira-kira permainan seperti apa yang akan dilakukan Istriku Vera terhadapa aku dan tantri? 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top