launching
kepulan asap tebal berwarna hitam, membuat semua orang yang melihatnya akan berteriak dan segera memanggil pemadam kebakaran, rumah besar berlantai 2 itu hampir tujuh puluh persen hangus terbakar. 2 pemadam kebakaran berhasil memadamkannya, sementara pemilik rumah tak tahu apa kabarnya, langit sore serasa mencekam.
seorang gadis muda menangis tersedu-sedu didekat semak, sambil memeluk adiknya yang masih kecil, ia tak tahu harus berbuat apa sekarang. Harta dan orang tuannya telah tiada, kini yang tersisa hanyalah adik kecilnya yang berusia 7 tahun.
gadis itu berdiri dari semak-semak, dilihatnya banyak orang yang mengepung rumahnya yang telah hangus karena terbakar, ia menghapus air matanya. lalu menggandeng adiknya yang juga sudah menangis sedari tadi, ia berjalan kearah kerumunan orang-orang menuju rumahnya yang hangus. semua orang terkejut melihat keduanya yang datang, tak disangka, ternyata anak tuan rumah yang besar ini masih ada yang selamat dari musibah mencekam ini.
" ya Allah Miyona sama Nella masih hidup " ucap seorang ibu yang langsung memeluk keduannya, gadis itu bernama Miyona, dan adik kecilnya bernama Nella.
" hiks.. hiks.. Mama sama Papa kemana buk " ucap Miyona lirih. sementara ibu itu hanya menggeleng pertanda tak tahu.
semua orang menghampirinya, dan membawanya kerumah bibi mereka yang tak jauh dari kediaman mereka, dua gadis ini sangat trauma dengan apa yang mereka alami saat ini.
***
dua minggu kemudian....
gadis itu sekarang berada di rumah bibinya, walaupun trauma masih mendominasi pikirannya saat ini, namun ia sudah mulai sekolah seperti biasa sejak seminggu yang lalu. dan seperti yang biasa dialami seseorang yang terkena musibah, Miyona mendapat santunan dari sekolah dan sumbangan teman- temannya serta bantuan warga sekitar atas dua musibah yang ia alami saat ini. tak terkecuali Nella, gadis kecil itu juga medapatkan santunan uang dan seragam dari pihak sekolah dasar tempat ia menuntut Ilmu.
Miyona hanya melamun, termenung dan sesekali mengeluarkan air mata dari matanya. Ia tak akan pernah lupa saat api menjalar ke dinding kamarnya yang berada dilantai 2, untunglah adiknya sedang bermain dikamarnya. kemudian saat api telah menjilat kearah lemarinya, ia dengan gesit keluar lewat jendela dan melompat keluar bersama adiknya, tidak tinggi memang. hanya sekitar 2,5 meter, namun itu sudah cukup membuat ia berjalan terpincang-pincang. dan sementara adiknya, ia tidak luka ataupun sakit, karena pada saat melompat, adiknya ia tangkap. lamunannya terhenti saat bibinya datang.
" ndo, kamu kok ngelamun atu ndo? " seseorang menganggetkan Miyona dari samping, Miyona melihat sekilas lalu ia hanya menggeleng.
" kamu sudah makan? " tanya bibi lagi. " belum bi " jawabnya.
" ya udah, makan yuk " ajaknya sambil merangkul tubuh lemah Miyona.
Miyona mengangguk lemah, lalu berjalan kearah meja makan, ia mengambil beberapa sendok nasi dan satu potong ikan sarden goreng, ia memakannya pelan sambil melamun.
" Nella mana bi? " tanya Miyona.
" udah berangkat sekolah dari tadi, kamu habisin yah makannnya. bibi mau ke warung dulu " jawab bibi lalu beranjak pergi dari kursi meja makan, meninggalkan Miyona seorang diri.
setelah makan, Miyona langsung bergegas pergi kesekolah, Ia tidak ingin hanya karena Musibah yang menimpanya ini ia menjadi orang yang patah semangat. Ia tahu, Bahwa kematian adalah takdir Allah, Ia sekarang hanya bisa berdo'a semoga Ibu dan Ayahnya meninggal dengan Khusnul Khotimah.
Ia meraih tas punggung berwarna birunya dan memasang sepatu baru miliknya, semua itu masih baru, karena semua seragam dan alat-alat sekolahnya telah hangus dimakan api, itulah sebabnya. uang hasil sumbangan dipakainya untuk membeli peralatan sekolah Ia dan adiknya.
Ia berjalan menyusuri jalanan yang cukup ramai, jarak sekolah yang tak cukup jauh membuat Miyona dapat berjalan kaki. akhirnya selama beberapa menit, Ia sampai kesekolahnya. tertulis di depan gapura sekolah tersebut ' SMA NEGERI 1 Dumay ' ia bergegas melangkahkan kaki kedalam sekolah tersebut dan masuk kekelasnya.
" hai Yona, udah blom PR bahasa indonesia yang pilihan ganda 1-10? " tanya seseorang dari belakang Miyona. " yang mana? " bukannya menjawab, Miyona malah bertanya balik.
" yang pilihan ganda halaman 126 itu loh, udah blom " ujarnya. " bentar ya Vhie aku cek dulu " jawab Miyona sambil masuk kelas dan duduk dibangkunya, sementara temannya tadi membuntutinya dari belakang.
" udah blom? " tanya temannya lagi. " bentar dulu, ini lagi aku cari bukunya " ucap Miyona, kemudian Miyona menepuk jidatnya. " ya ampun, aku lupa masukin buku latihan bahasa indonesia aku " sambungnya lagi sambil menggerutuhi perbuatan cerobohnya.
" nah loh, ntar kena marah buk Nisa loh " ucap temannya.
" emang kamu sudah ya Vhie? liat dong Evhie " pinta Miyona, Teman yang dipanggilnya Evhie itu hanya menggaruk lehernya yang tidak gatal " belum Na, kamu cepetan buat ntar Buk Nisa masuk " jawabnya lalu memerintahkan Miyona segera membuat PR nya.
tak lama kemudian, bel sekolah berbunyi. seluruh siswa-siswi berbondong-bondong masuk kedalam kelasnya masing-masing untuk memulai aktivitas belajar mereka. sementara itu, si Miyona sungguh merasa keringat dingin saat ini, pasalnya ia belum selesai mengerjakan PR bahasa indonesiannya. " duh Ya Allah, gimana nih " ucapnya.
sangking buru-burunya, Miyona sampai terkejut mengetahui bahwa bu Nisa telah ada di singgasananya. " sikap, beri salam " ucap Tomi ketua kelas, lalu di jawab kompak oleh seluruh kelas " Assalamu'alaikum... Warahmatullahi... Wabarakatuh "
keringat dingin Miyona makin menjadi-jadi, Ia gugup bukan kepalang. dan puncaknya adalah saat Bu Nisa bilang " anak-anak kita koreksi PR bahasa indonesia kemarin, kumpulkan di meja ibu, dan yang tidak buat maju sekarang! "
Miyona menoleh pada Evhie " aku belum nih, duhh... gimana dong "
" yaudah, bilang aja lupa bawak " ucap nya. " aku takut nih " jawab Miyona.
Miyona menghembuskan nafasnya, dengan perasaan Pasrah dan malu, ia maju ke depan kelas " buk, saya lu... lupa bawak itu buku, ini apa itu tuh.. duh " jantung Miyona berdegub kencang.
" hah? apa!? ngomong opo iki bocah? " teriak Bu Nisa membuat jantung Nisa serasa sudah keluar dan lepas dari organ dalam tubuhnya. " ini loh buk, itu aku eh maksudnya Miyona itu lupa bawak buku PR " ulang Miyona, dengan gelegapan.
" kamu ndak bawak PR atau Ndak buat ?" tanya Buk Nisa, " mm... nggak baw.. eh lupa buat Buk"ucap Miyona sambil sedikit senyum terpaksa. " Ya udah kamu keluar kelas, berdiri di luar "ucap Bu Nisa sambil memonten nilai siswa yang sudah mengumpul PRnya.
Miyona berjalan keluar kelas, semua temannya tidak ada yang peduli dengannya. termasuk Evhie, dia malah asik ngobrol dengan teman belakangnya si Rara. Ia duduk di bangku panjang depan kelas, dan ternyata bukan Miyona saja yang kali ini lupa buat PR, ternyata temannya yang bernama Siska pun lupa membuatnya, alhasil mereka berdua pun duduk berdua sambil berbincang-bincang.
" kamu lupa buat PR juga ya sis? " tanya Miyona.
Siska hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan " kenapa ? " tanya Miyona lagi. " aku orangnya sibuk " jawabnya singkat.
" ooohh... sibuk kenapa? " Miyona semakin penasaran dengan Siska, walaupun sudah hampir satu tahun sekelas, Namun ia tidak terlalu dekat dengan Temannya ini.
" aku itu sekarang udah mulai buka Bisnis gitu, Bisnis tour and Trevel, sama buatin kayak Passport buat orang yang keluar Negeri " ucap Siska.
" tour and trevel? sama buatin orang passport itu bukannya dikantor Imigran ya? " tanya Miyona Bingung.
" nggak kok, misal gini yah Miyona, Kalo seandainya kamu mau liburan atau mau keluar negeri gitu, nah kita ada jasanya. kamu bisa mau ngambil paket A atau B, dan Harganya nanti bisa di Nego, jadi kita tinggal berangkat aja sama transaksi pembayarannya bisa melalui ATM, kartu kredit ataupun Tunai, dan juga itu udah termasuk biaya penginapan hotel, maka tiga kali sehari dan tour guide bla bla bla " jelas Siska panjang lebar, Miyona hanya ber'oo ria saja, Ia mulai tertarik dengan ajakan Siska. " gini Sis, kalo aku mau keluar negeri, tapi bukan liburan, yah kek menetap gitu, eh gimana sih nyebutinnya " Miyona menggaruk-garuk pipi kananya yang tak gatal.
" kamu mau kerja diluar negeri gitu? " tanya Siska.
" iya sih, tapi ini Sis, aku masih Ragu gitu " ujar Miyona.
" ragu kenapa? "
" sebenarnya yah Sis, aku tu dari smp udah bercita-cita pengen Kuliah di luar negeri, trus juga kalo udah besar aku pengen Kerja juga di luar negeri gitu " Ucap Miyona.
" ya udah, pulang dari sini, kamu ke tempat agen trevel aku aja " tawar Siska, " dimana tempatnya? " tanya Miyona.
Siska meberi tahu alamat tempat agen trevelnya, entah apa yang ada dipikiran Miyona kali ini, di umurnya yang baru menginjak 16 tahun, ia nekat pergi keluar negeri.
~~~~~
oke ini aja dulu...
ini bakal seru dan grapic konten
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top