Chapter 18: Pertarungan
Aku sudah bersiap untuk menangkap orang misterius itu, tetapi tiba-tiba di atas langit kota Euroka terbentuk selubung hitam aneh. Angin berputar kencang dan muncul petir dari balik awan gelap yang pekat.
Para penduduk kota berlarian ke sana kemari menghindari sambaran petir itu. Aku pun sama terkejutnya dan menjadi incaran petir biru yang menyambar-nyambar.
Aku berlari menghindar, tanpa kusadari, anggota Te Armageddon itu sudah menghilang dari pandangan. Entah kemana. Sial, aku melepaskannya begitu saja. Ini buruk, ini diluar prediksi Tim Tiven. Fenomena apa yang terjadi ini? Aku cukup yakin kalo anggota The Armageddon itu belum menggunakan kemampuannya.
Tiba-tiba aku melihat seberkas sinar melesat dari bawah jembatan tadi, ternyata Aquarion yang tadi kulihat. Tubuhnya menyala terang, kedua tangannya terjulur ke atas. Lembar dari Kitab All-Prevent-Ubiquity berputar di udara.
Namun, bukan dia yang mengawali fenomena awan hitam dan hujan petir ini.
Lalu aku melihatnya muncul. Entitas itu. Dari langit yang berpendar, meluruh semacam cairan kental dan berkumpul di udara membentuk sosok berjubah tanpa wajah. Hanya kegelapan di balik tudungnya. Saat melihat ke wajahnya, kepalaku langsung pusing dan seperti disengat. Ada suara-suara yang memasuki kepalaku.
Sepertinya itu suara entitas tersebut. Ia mentertawakanku. Ia tahu kalau Tim Tiven datang kemari. Ia juga tahu kalau aku adalah Bookkeepers yang bertanggung jawab atas Kitab All-Prevent-Ubiquity.
Seluruh rencana kami berantakan karena adanya improvisasi tidak terduga dari pihak musuh.
Entah ini hal baik atau bagus, karena setidaknya, kini baik Entitas tersebut maupun anggota The Armageddon yang tersisa, semua berkumpul di Kota Euroka. Perang antara dua kubu ini tidak direncanakan, tetapi akhirnya benar-benar terjadi di waktu yang tidak terduga.
Entitas itu mencoba melindungi orang Aquarion yang sedang mengaktifkan kekuatan kitab. Jika dibiarkan lebih lama, waktu akan mulai terdistorsi dan bencana aliran waktu akan terjadi.
Saat aku bingung harus berbuat apa, aku melihat seorang gadis memelesat di udara, mengangkat senjatanya yang berupa meriam besar di tangan. Lalu ia menembak Entitas itu.
Ya. Itu Miranda. Tidak hanya Miranda, beberapa anggota Tim Tiven lainnya pun baru saja tiba.
Mereka menyerang orang Aquarion yang sedang menggunakan lembaran kitab. Aku juga harus segera fokus kembali ke pertarungan. Direncanakan atau tidak, aku sudah berkomitmen untuk membawa kembali kitab yang seharusnya kujaga dengan sepenuh nyawa tersebut.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top