Chapter 17: Loner Fish

Aku terpesona dengan kemajuan teknologi di Euroka. Kota di bawah laut itu bernuansa serba-biru dengan bangunan-bangunan menjulang tinggi. Arsitekturnya seperti perpaduan koral dan bebatuan yang dimodernisasi. Lampu-lampu sorot menyinari kubah kota yang berwarna biru. Pemandangan yang epik untuk sebuah kota bawah laut.

Satu hal yang aku sadari di sini, hampir semua penduduk kota berjalan berpasangan. Jika mereka berkeluarga, mereka akan jalan dengan pasangan resmi atau keluarga mereka. Aku baru mendapat info bahwa di kota ini, jika seekor Aquarion (sebutan bagi penduduk bawah laut Euroka) mencapai usia tertentu, mereka akan diwajibkan mencari pasangan.

Usia penduduk Aquarion berbeda dengan manusia. Relatif lebih pendek, tetapi pertumbuhan mereka cepat. Penduduk Aquarion berwujud manusia, tetapi kulit mereka berwarna biru cerah sampai biru gelap. Ada insang di leher mereka dan sirip di setiap sudut siku. Wajah mereka persis seperti manusia biasa.

Walau aku masuk kota dengan izin dari petugas, tetap saja saat berkeliling, para penduduk kota ini menatapku dengan aneh. 

Pasalnya, di kota ini, orang seusiakan berjalan sendirian itu dianggap tidak lazim. Para penduduk kota Euroka yang romantis lebih rela mati menjadi makanan paus plankton ketimbang menerima kenyataan bahwa mereka tidak memiliki pasangan.

Mencari cinta sejati sejak dini adalah hukum wajib di setiap individu kota Euroka. Aku tidak melihat itu sebagai bentuk urgensi. Toh, aku juga bukan penduduk kota ini.

Aku pun memutuskan untuk fokus pada misi. 

Menunggu Tim Tiven berkumpul sangat lama. Bagaimana pun, memang aku yang dikirim duluan ke kota ini. Mereka pasti sedang dalam perjalanan sekarang.

Bosan, aku memutuskan untuk berkeliling sambil terus memperhatikan GPS pelacak dari Tim Tiven. GPS itu berbentuk jam tangan, praktis dan langsung menunjukkan radius dalam skala besar yang bisa mendeteksi bekeradaan anggota Armageddon.

Sialnya, baru saja aku mau duduk di salah satu bangku taman, mataku melihat titik merah berdenyut di radar GPS. 

Itu dia, kemunculan anggota Armageddon.

Secepatnya, aku menuju ke lokasi tersebut. Tempat itu adalah sebuah taman yang lebih besar dan luas. Ada jembatan melengkung yang indah di tengah taman. Aku mengikuti titik itu sampai di ujung jembatan. Di sana, aku melihat seorang Aquarion yang sedang termenung di atas jembatan.

Dilihat dari wajahnya, mungkin dia termasuk Aquarion yang berusia dewasa. Wajahnya kusut dan sedih. Aku hampir menyapanya kalau tidak ingat bahwa dia anggota Armageddon. Aku harus tenang agar bisa lebih mudah menangkapnya.

Aku mencoba berbaur seperti penduduk biasa dan berjalan perlahan di belakang Aquarion tersebut. Lamat-lamat, aku mendengar suaranya. Ia sedang bersedih karena orang yang disukainya akan menikah. Aquarion itu hidup dalam kesendirian selama bertahun-tahun. Ia tidak rela, ia tidak terima. Ia ingin hidup bersama orang yang ia cintai.

Aku bisa mendengar jelas dia berkata. Jika dia bisa memutar balik waktu, dia tidak akan menyia-nyiakan masa mudanya dan lebih banyak bercinta dengan banyak gadis. Ia lebih memilih di cap sebagai ikan brengsek ketimbang ikan hina yang hidup sendirian. 

Aku tidak tahu harus bersimpati atau marah padanya. Namun, kalau ia sampai harus merusak timeline kehidupan suatu bangsa hanya demi kembali ke masa muda sebagai don juan, lebih baik aku menangkapnya sebelum ia mengaktifkan kekuatan Kitab All-Prevent-Ubiquity.

Dasar ikan aneh!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top