Chapter 16: Under the Sea
Tim Tiven mengumumkan penemuan penting pagi ini. Aku yang masih asik menyesap kopi sambil makan roti bakar harus buru-buru berangkat ke Perpustakaan Terlarang.
Sesampai di sana, aku sudah melihat Miranda, ada juga Aldous Lanford, beberapa Bookkeepers dan juga anggota Tim Tiven.
Mereka mengumumkan bahwa Armageddon, kelompok penjahat intergalaksi berbahaya yang mencuri kitab All-Prevent-Ubiquity kebanggaanku itu, telah mendirikan markas di Euroka. Euroka adalah sebuah kota bawah laut yang terletak di planet Neptunus X23. Bisa dibilang, planet ini berada di cabang dimensi lain dari Galaksi Bimasakti.
Misi ini akan dijalankan oleh banyak orang, tetapi agar tidak mengundang perhatian kelompok Armageddon, kami akan memasuki planet ini satu per satu. Sendirian. Seakan kami adalah pendatang dari planet luar yang tidak saling mengenal.
Ini membuat jantungku berdebar. Hanya ada satu akses untuk memasuki kota Euroka, portal hanya bisa dibuka sampai di permukaan laut. Itu artinya, aku harus menyelam sampai kedalaman lebih dari 15 ribu meter di bawah permukaan air. Membayangkannya saja sudah membuatku lelah dan sesak.
Tim Tiven memang sudah menyiapkan perangkat canggih untuk kami semua. Ada kostum selam tahan tekanan air yang dirancang khusus untuk menjelajahi lautan dalam. Gunanya untuk mengisolasi tubuhku dari tekanan air luar dan menjaga suhu tubuh di level yang aman. Mereka juga menyediakan lensa google yang bisa membuat mataku tetap terlindungi di bawah air. Kelebihan lainnya, bisa membuatku melihat di kedalaman air seterang seperti di permukaan. Lalu ada kapsul oksigen yang bisa membuat kami bernafas selama tujuh hari di dalam lautan, cara pakainya cukup disumpal dalam hidung. Agak gatal kalau belum terbiasa.
Namun, yang paling membuatku merasa aman adalah pistol bernama sinar penyelaras. Setelah ditembak dengan pistol ini, tubuhku bisa beradaptasi dengan situasi apa pun. Mau pun kedalaman sejauh apa pun, tubuhku tidak akan gepeng dan hancur. Penglihatanku juga akan tetap normal.
Baiklah, kurasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.
Aku diberangkatkan pada kloter pertama. Aku menggunakan kostum selamku, lengkap dengan sepatu katak yang bisa meningkatkan kecepatan renangku hingga 50%. Ini bisa mengurangi rasa lelah juga karena aku akan menyelam manual tanpa transportasi apa pun.
Portal pun dibuka, aku langsung melihat amukan laut yang dahsyat karena sedang ada badai. Menghiraukan sambaran petir, aku lompat dan langsung masuk ke dalam air.
Aku mulai merasakan tekanan air yang mendalam. Langit-langit biru di atas terlihat seperti laut yang tak berujung. Perangkat google yang kupakai memberikan pandangan yang jelas di bawah laut yang gelap. Sungguh menakjubkan, makhluk-makhluk aneh berkelebat di sekitarku. Cahaya biru yang samar dari lampu laut alami memperlihatkan keindahan tersembunyi di bawah permukaan air.
Aku terus berenang ke bawah, makin dalam, tetapi tidak ada perubahan yang terjadi pada tubuhku. Tekanan laut tidak menyiksaku dan pandanganku tetap jelas dan jernih. Hanya saja ada beberapa makhluk dasar laut yang berenang melintasiku, mata mereka kelabu karena tidak memiliki kemampuan melihat. Bentuk mereka aneh dan sedikit menyeramkan, dengan bagian tubuh yang bercahaya untuk menarik mangsa.
Aku mengabaikan makhluk-makhluk tersebut.
Entah sudah berapa jam aku menyelam. Walau dibantu dengan perangkat yang canggih sekali pun, kedua kakiku mulai terasa pegal. Kapan ini akan berakhir.
Oh sial. Jangan ketiduran, aku bisa hanyut terbawa arus bawah air.
Terus, ayo terus berenang.
Oh apa itu? Aku melihat kilauan yang menerangkan. Aku semakin semangat mengayuh kedua kakiku. Pandanganku melihatnya dengan jelas, sebuah kubah kaca melingkah yang semi transparan. Ada lintasan jalan besar yang bercahaya dan kapal-kapal selam berbentuk ikan melayang di atasnya. Mereka melewati gerbang besar yang diapit dua patung ikan raksasa.
Aku berhasil mencapai kota Euroka.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top