Chapter 10: Avanche

Aku merasa belakangan ini Miranda bersikap aneh padaku.

Setelah kembali dari misi Apple X (ya, aku memberi namanya seperti itu agar terdengar keren), Miranda jadi sangat penasaran dengan apa yang kulakukan di planet tersebut. Atau bisa kubilang, dia spefisik menanyakan apa yang "aku dan Avanche" lakukan selama di sana.

Sejujurnya, tidak ada yang spesial. Avanche sekeras batu dan sangat teguh dengan jadwal. Begitu misi selesai, dia tidak mengizinkanku jalan-jalan sama sekali dan langsung kembali ke planet kami.

Kalau boleh memilih, sebenarnya aku lebih suka bertugas sendiri.... atau ditemani Miranda saja.

Entahlah, aku kadang tidak mengerti apa yang dipikirkan perempuan.

Lagipula, aku harus fokus karena sudah mendapat panggilan misi baru.

Tugas kali ini bukan mencari lembaran kitab All-Prevent-Ubiquity, melainkan mengecek markas kelompok Armageddon. Tim Tiven yang sudah bekerja sangat keras akhirnya menemukan planet yang berpotensi sebagai markas mereka.

Kukira aku akan berangkat sendri, tetapi ternyata Miranda dan Avanche ikut menemani. 

Aku gugup.

Sepanjang perjalanan, entah mengapa dua orang ini saling diam. Maksudku, saat bersama Miranda, dia banyak bicara (ini pun setelah aku lumayan dekat dengannya), tetapi Avanche memang sedingin es. Jadi, itu pasti memang karakter bawaannya.

Aku merasa seperti dimusuhi dua gadis bersamaan, keduanya fokus pada misi dan sedikit mengabaikanku. Aku bingung, sungguh. Jangan himpit aku dengan perasaan tak mengenakkan seperti ini.

Berkat fokus kedua gadis itu, kami memang sampai di lokasi markas itu lebih cepat. Di atas lautan yang membentang, terdapat bangunan berbentuk kubus berwarna biru menyala. 

Itu markas?

Ya, tidak tahu juga. Kami akan mengeceknya dulu.

Saat tiba di dalam, jalannya bercabang. Avanche memiliki kemampuan pendeteksi dan pemetaan, itu sebabnya dia akan menjelajah sendiri sementara aku bersama Miranda. 

Kami berdua menghabiskan waktu bersama menelusuri ruang-ruang  yang kosong itu. Apa ini benar-benar markas. Miranda juga tampaknya tidak sekaku tadi, kali ini ia lebih banyak bicara dan sejujurnya aku lebih nyaman dengan dirinya yang seperti ini.

Tiba-tiba terdengar ledakan dan tempat itu bergetar seperti dihantam gempa bumi. Aku dan Miranda berlari keluar, kami mencari keberadaan Avanche. 

Ternyata ledaan itu berasal dari inti energi bangunan kubus tersebut. Kami melihat Avanche yang mencoba berlari keluar juga, ia jauh di belakang kami.

Miranda dan aku berhasil sampai di luar tetapi energi yang meledak menarik tubuh Avanche kembali ke dalam.

Aku melepaskan tanganku dari pegangan tangan Miranda, lalu lompat kembali ke dalam markas. Menggunakan kemampuan Open Book, aku menyingkat waktuku untuk sampai di depan Avanche. Aku menarik tangannya tetapi tubuh Avanche terhisap inti energi yang berwarna kebiruan. Kalau aku memaksa tarik, tubuhnya bisa terpotong.

Avanche memohon padaku untuk melepaskan tangannya. Aku menolak, lalu tak disangka, ia tersenyum padaku. Avanche-tersenyum-padaku. Ini bukan pemandangan yang setiap hari bisa kulihat.

Lalu, sesuatu yang terduga keluar dari bibirnya. Avanche bilang kalau dia menyukaiku. Dia mengenalku sejak lama, bahkan sebelum aku menjadi Bookkeepers. Saat itulah aku ingat kalau kami berasal dari planet yang sama, kami tinggal di komplek yang sama, bersekolah di tempat yang sama. Hanya saja, karena kemampuannya, Avanche ditarik untuk menjadi petugas khusus di Tim Tiven.

Aku tidak mengenalinya karena perubahan gaya rambutnya dan ekspresi wajahnya. 

Aku sungguh menyesal karena telat menyadarinya.

Avanche bersyukur karena akhirnya ia bisa mengerjakan misi bersamaku. Ia juga diam sepanjang misi karena katanya terlalu gugup untuk bicara.

Sial, aku ternyata salah paham.

Avanche melepaskan tanganku dan tubuhnya tersedot ke dalam inti energi. Aku menggunakan kemampuanku, berpindah ke luar markas. Ledakan terdengar dan markas itu hancur dimakan oleh inti energi. 

Aku memandang reruntuhan markas yang jatuh ke laut. Miranda sama terpukulnya denganku. 

Kesimpulan dari misi hari ini: markas itu sudah lama ditinggalkan. Mereka sepertinya juga memasang jebakan dengan sengaja meledakkan inti energi saat ada penyusup yang masuk.

Kesimpulan kedua (bersifat pribadi): Avanche menyukaiku dan aku tidak pernah menyadarinya. 

Maafkan aku. 


Miranda

Avanche

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top