Chapter 0
Kepada siapa pun yang menemukan catatan ini.
...
...
Kedamaian di Queribium City telah berakhir.
***
Aku baru sampai di Perpustakaan Keramat, melakukan aktivitasku seperti biasanya. Aku menikmati sarapan donat dengan es kopi, menyapa para pegawai lain di perpustakaan.
Selanjutnya aku mulai merapikan buku-buku yang baru dikembalikan oleh peminjam, membawa mereka satu per satu ke rak, menyusunnya sesuai kategori bacaan.
Ini adalah Queribium City, kota Ilmu Pengetahuan. Semua sumber pengetahuan ada di kota ini. Penduduk di kota ini pun mencintai buku lebih dari apa pun. Mereka rutin berkunjung ke perpustakaan, menanyakan buku-buku terbaru mulai dari cerita klasik sampai teori konspirasi yang berat.
Kami para penjaga ilmu pengetahuan disebut sebagai The Bookkeepers. Tugas kami beragam, tetapi beberapa The Bookkeepers yang memiliki kemampuan khusus diberikan tugas tambahan menjaga kitab-kitab di ruang terlarang.
Setiap kitab dijaga oleh satu The Bookkeepers.
Aku, Theodore Luciferius ditugaskan untuk menjaga kitab bernama All-Prevent-Ubiquity.
Kitab ini adalah sumber dari semua masalah yang akan terjadi.
Mendekati jam makan siang, aku sudah bersiap meninggalkan meja registrasi tempat aku bertugas. Saat itulah, telingaku menangkap seruan orang-orang dari luar gedung perpustakaan. Beberapa dari kami berlari ke jendela karena penasaran.
Mataku menangkap sebuah tonggak melayang di atas Queribium City. Tonggak putih itu meluncur dengan cepat, jatuh di tengah kota dan menghempaskan cahaya kuning serta gelombang yang sangat kuat. Gelombang itu menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di dekatnya, membunuh seketika orang-orang yang terkena pancaran cahaya panasnya.
Saat kukira itu bagian terburuknya, aku salah.
Ditengah kekacauan, sekelompok orang berjubah putih-emas menerobos ke perpustakaan. Mereka memasuki ruang penyimpanan buku terlarang dan mengambil kitab All-Prevent Ubiquity yang seharusnya kujaga dengan segenap nyawaku.
Aku berteriak sambil merapalkan mantra sihir, berniat untuk menghentikan mereka. Namun, semua sudah terlambat.
Orang-orang itu merusak segel pada kitab dan ditelan dalam cahaya yang menyilaukan. Saat aku membuka mata, mereka sudah menghilang. Jejak mereka tak ada yang tersisa, lenyap bersama kitab terlarang tersebut.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top