Talk To Me !
Talk to me !| Lee Jooheon X Im Changkyun | Short story , Yaoi , Romance
Hanya cerita pendek yang manis dan harap tinggalkan jejak ~~
Happy Reading .. ^^~
**
Semilir angin berhembus lembut menggoyangkan dedahanan ranting pohon dengan ayunan yang lambat.
Matahari siang ini pun terasa lebih terik dari hari kemarin namun angin yang berhembus menjadi penyejuk sendiri dikala panasnya cuaca.
Sepasang kedua mata suntuk nan jenuh itu ikut merasakan udara siang dengan bersandar diambang jendela kelas yang terletak disudut ruangan.
Dia sama sekali tidak memperhatikan guru didepan kelas yang sedang menerangkan materi sejarah kerajaan dinasti korea tempo dulu karena dirasa terlalu membosankan hingga membuat dia ingin segera terjun ke jurang paling curam untuk memacu adrenalinnya.
Dia nampak mati bosan bahkan akalnya pun akan berpikir yang macam-macam jika sedang suntuk seperti saat ini.
Bola matanya memutar malas dan menghela nafasnya begitu berat.
Dia menelungkupkan kepalanya dan membenamkannya diantara kedua tangan mencoba untuk tidur sebentar.
Hingga sebuah pesan masuk membuat ponselnya bergetar.Ia terkesiap dan bangun dari tidur singkatnya.
Pria itu menguap sesaat dan meraih ponsel yang ia simpan disaku celananya.
Kedua bola matanya tengah fokus membaca pesan singkat itu dalam keheningan.
"Keluarlah Changkyun-ah.. Ada yang ingin aku katakan kepadamu
-Lee Jooheon- "
Senyuman mengembang diwajah manisnya secara spontanisme,
pria bernama Changkyun itu tampak bersemangat padahal semula dengan jelas guratan kejenuhan terhias diair mukanya.
Dia segera berdiri merapikan seragamnya yang sedikit kusut dan menghampiri guru Park yang tengah sibuk memberikan penjelasan.
Ia telah menyiapkan kalimat sedemikian rupa yang dengan segenap hati ia rangkai agar mendapatkan izin dari guru sejarah galak itu.
"Park Seongsaengnim.. Aku sepertinya tidak enak badan,bisakah aku ke UKS untuk mengambil obat?"
Tanya Changkyun dengan berpura-pura memasang wajah tidak enak badan dan melemahkan volume suara beratnya.
Park Seongsangnim mendelik kearah Changkyun yang tertunduk,beliau berdeham pelan lalu mengizinkan Changkyun.
Guru Park ternyata tak terlalu ambil pusing dan membiarkan Changkyun keluar tanpa dia tahu jika Changkyun adalah murid yang sering menipu dirinya.
"Misi sukses!"
Pekik Changkyun bersorai menang didalam hatinya dan ia melenggang keluar dengan wajah yang teramat bahagia.
(Tak patut .. XD)
**
*Psst.. Psst..*
Sudah 10 menit lamanya Changkyun mencari keberadaan Jooheon,sang pengirim pesan pendek yang memberikan semangat dihatinya itu.
Tetapi Jooheon tak kunjung menampakkan batang hidungnya hingga ia menggerutu pelan dan mengerucutkan bibir mungilnya karena sedari tadi ia tidak menemukan Jooheon dimanapun.
Matanya menelisik sekitaran taman belakang sekolah namun tak ada seseorang disana.
Dia memangku kedua tangannya didepan dada dengan wajah cemberut yang menggemaskan.
(bayangin wajah ayem gitu aihhh .. ><)
"Psst.. Psst!!"
Suara itu membuyarkan keheningan seorang Changkyun,seperti ada seseorang yang sedang mengajaknya berinteraksi dan dia mulai ketakutan setengah mati mengira akan ada orang yang bermaksud jahat hendak menganggunya.
"YAK ! Siapapun disana ! Jangan ganggu aku !"
Pekik Changkyun dengan volume suara yang keras tetapi tetap tak ada seseorang pun yang muncul hingga menjadikan Changkyun semakin takut dan berniat pergi dari taman yang sangat sepi itu.
Changkyun mengutuk dalam batinnya jikalau bukan karena Jooheon tentu saja dia tidak ingin keluar seorang diri dan apalagi ramai rumor beredar jika taman belakang sekolah SMA cheongnam adalah tempat terangker dan sangat ditakuti bagi kalangan para murid disana.
Dan bodohnya lagi kini Changkyun ketakutan setengah mati dan mempercayai desas-desus kekanakan itu.
"Psst !! Psst !!"
Lagi dan lagi suara itu mengusik indera pendengaran Changkyun.
Ia menyiapkan langkah seribu untuk segera beranjak lari dan saat dia berancang-ancang akan pergi,
sebuah sentuhan dibahunya membuat dia tersentak tetapi sebisa mungkin dia tidak menjerit karena hal itu akan memperkeruh suasana dan juga akan menghancurkan image pendiam nan misterius yang selama ini orang kenal akan dirinya.
"Yak !! Ini aku Lee Jooheon !!"
Sahut seseorang yang menyentuh bahu Changkyun tersebut hingga pria manis itu menoleh kebelakang dan benar saja itu Lee Jooheon,dia tersenyum manis kearah Changkyun yang kini memasang wajah datar didepannya.
Changkyun berdesis pelan geram kemudian menendang tulang kering Jooheon hingga membuat pria berambut hitam meringis kesakitan.
"Aku terkena serangan jantung mendadak jika kau menakutiku seperti tadi hyung!"
Bentak Changkyun yang merajuk kesal didepan Jooheon yang masih meringkuk sakit sembari mengusap lututnya.
Dan setelah selesai meratapi tulang keringnya yang terlukai,Jooheon pun menarik Changkyun untuk duduk dibangku panjang yang terletak dibawah pohon rindang belakang sekolah.
Jooheon terkekeh pelan kearah Changkyun dan dari raut wajahnya,sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu yang teramat penting sampai-sampai harus membolos dari jam pelajaran yang tengah berlangsung.
"Hyung.. Ada apa dengan raut wajahmu menatapku seperti itu?"
Tanya Changkyun yang semula marah menjadi kikuk saat dia menangkap tatapan mata Jooheon yang melihat dirinya.
Changkyun sedikit membenarkan poni rambutnya yang teracau oleh angin dan berusaha memberanikan diri untuk kembali fokus membalas tatapan mata Jooheon.
"kau suka baseball?"
Jooheon bertanya secara tiba-tiba dengan menanyakan apakah baseball adalah olahraga kegemaran Changkyun dan tentu saja dahi pria manis itu mengernyit keheranan dibuatnya.
Jadi kesimpulan yang dapat ia tarik ketika Jooheon mengajaknya bertemu disini hanya untuk menanyakan pertanyaan konyol tersebut kepada Changkyun atau apa ada maksud lain yang memerintahkan Jooheon untuk bertanya demikian.
Cinta itu layaknya sebuah teka-teki,penggambaran yang cocok karena memecahkan sebuah teka-teki terselubung sangatlah sukar dan bukan suatu hal yang mudah.
Cinta itu seperti kepingan puzzle acak yang harus kau susun dengan benar hingga kau bisa melihat gambar apa yang sebenarnya tersembunyi dari kepingan-kepingan rancu yang buyar tersebut.
Terkadang banyak pemahaman yang tidak masuk akal mengenai itu semua,terkadang hatilah yang akan membantumu menemukan jawaban dari sebuah teka-teki yang kau rasa sangat sulit untuk dipecahkan.
Dan seperti itulah pendeskripsian yang cocok untuk Jooheon yang tampak segan untuk mengatakan isi hatinya kepada Changkyun.
"Aku suka baseball .. Tapi tidak terlalu fanatik juga.."
Jawab Changkyun seadanya karena memang dia bukanlah penggemar berat dari cabang olahraga tersebut.
Changkyun adalah sosok pribadi yang simple,tidak berteleh-teleh dan tidak terlalu menaruh perhatian pada hal semacam itu.
Sedangkan Jooheon sedang bingung karena tak tahu apa yang akan ia bahas jika jawaban Changkyun pun saja begitu adanya.
"Ahh .. Apa kau suka film .. action ?!"
Tanya Jooheon dengan antusiasmenya yang membuat lesung dikedua pipinya tergambar jelas.
Sebenarnya Changkyun sangatlah gemas karena senyuman dari Jooheon yang menurutnya sangatlah manis bagaikan madu dari sang lebah.
Mereka adalah siswa disekolah Cheongnam dan Jooheon setingkat lebih atas dari Changkyun,perbedaan usia mereka terpaut dua tahun saja tetapi terkadang Jooheon lah yang seakan bertindak seperti adik bagi Changkyun karena sikapnya yang kekanak-kanakkan,berbeda halnya dengan Changkyun yang mempunyai sifat yang lebih tenang dan diam.
"Tidak juga.."
Ucap Changkyun singkat dan sungguh jika otak Jooheon sedang memikirkan untuk memberikan bahasan apalagi untuk dipertanyakan kepada Changkyun.
Jooheon menggaruk tengkuk belakangnya dan bertindak kikuk didepan Changkyun yang menatap aneh dirinya.
"Yak !! Semuanya tidak juga dan tidak juga !! Lalu apa yang kau suka?!"
Protes Jooheon menyerah lalu dia berdiri menjauh kedepan dan membelakangi Changkyun yang masih duduk diposisinya.
Tapi tanpa Jooheon sadari jika Changkyun sedang mengukir sebuah senyuman manis yang membuat siapa saja melihatnya akan meleleh karena hal itu.
"Apa kau menyukai .. aishh.. bodoh sekali.."
Jooheon mengutuk dirinya sendiri namun masih dalam posisi membelakangi Changkyun.
Sungguh ada alasan mengapa Jooheon menggerutu,
karena sebuah kecemasan yang bersarang dihatinya dan datang pada timing yang tidak tepat.
Jooheon menghela nafasnya berat,kedua mata sipitnya coba memandang sekitar untuk meredakan rasa gugup yang berelebihan.
Tetapi dia seperti berhalusinasi saat melihat sepasang burung yang tengah hinggap diranting pohon seolah tengah mengejek kearahnya,tertawa kecil dan saling berbisik mempergunjingkan tentang seorang pengecut yang keberaniannya benar-benar menciut dalam masalah cinta.
"Aishh!! Ini tidak benar!!"
Rutuk Jooheon menggeleng-geleng keras mencoba untuk mengusir hal-hal aneh yang menyerang otaknya.
"Yak.. Hyung.. Kau bilang tadi ingin berbicara sesuatu kepadaku?!"
Keluh Changkyun tak kalah kesal karena sikap yang Jooheon lakukan.
Dia berdiri dan memasukkan kedua tangannya disaku celana lalu berjalan mendekati Jooheon yang sedang diam tanpa menoleh kearahnya tetapi sekelumit paragraf berisi pernyataan hati tengah berkecamuk dibenak Jooheon tanpa Changkyun ketahui.
"HYUNG!!"
Pekik Changkyun keras hingga Jooheon terperanjat dari lamunan sesaatnya.
"Yak! Bisa-bisa aku terkena serangan jantung !"
Protes Jooheon setelah tersadar tetapi yang ia dapati adalah tawa indah Changkyun yang tergelak karena tingkahnya.
Lucu dan menggemaskan,itulah penilaian Changkyun untuk seorang Jooheon.
"Aku menyukaimu.."
Sedetik kemudian hening,Changkyun terdiam dengan bibir yang seolah terkunci rapat tanpa anak kunci sebagai pembuka.
"OH DAMN! Barusan dia bilang apa?!"
Changkyun disentak oleh rasa hening karena pengakuan yang keluar dari bibir Jooheon dengan tiba-tiba.
Namun jujur jikalau dia sangat menantikan hal itu tetapi entah mengapa tubuhnya terasa mati kaku tak mampu bergerak sedikitpun.
"Wahh.. Cuaca hari ini sangat cerah ya Hyung.."
Alih Changkyun berusaha menghindari tatapan mata Jooheon yang menurutnya sangat tidak bagus untuk keselamatan jantungnya.
"Aku ingin kau menjadi pacarku.. Im Changkyun.. aku bersungguh-sungguh"
Dan apa yang terjadi pun tidak dapat Changkyun prediksi.
Tanpa perhitungan ataupun perkiraan,Jooheon secara mengejutkan menarik Changkyun kedalam pelukannya.
Manis dan akan membuat siapapun merasa iri hati karena tingkah lugu nan menggemaskan mereka berdua.
"Katakan kau mau menjadi pacarku,jangan tolak aku.."
Gumam Jooheon pelan disela-sela pelukan itu,tangannya begitu erat memeluk tubuh mungil Changkyun hingga pria itu sedikit kehabisan nafas.
"Hyung.. Bisa kau longgarkan sedikit pelukanmu? Aku bisa mati hyung.."
Ucap Changkyun polos namun benar ada faktanya jika dia memang tidak bisa menghirup oksigen dengan baik karena begitu kuat dekapan Jooheon kepadanya.
"Maaf.."
Sesal Jooheon malu lalu melepaskan pelukan mematikan itu dan kedua pipi tembamnya merona hebat hingga menimbulkan semburat merah muda.
(Aihh.. giyeoweo 😍)
"Lalu??"
Rupanya Jooheon masih meminta kepastian mengenai sangkut-paut hatinya.
Dan reaksi Changkyun seolah bimbang untuk menjawab iya ataupun tidak.
Gelagat ekspresi Changkyun yang sangat sulit untuk ditebak sangat sukses membuat Jooheon frustasi karena dia takut akan kalimat penolakan dari bibir Changkyun yang sangat tidak ingin ia dengar.
"Hmm.. Besok malam ada pertandingan Barca dan Liverpool,kau harus menemaniku menonton.. ahh satu lagi..
Dan jangan lupa untuk membawa makanan ringan yang banyak
Arraseo?!"
Perintah Changkyun yang tidak ada hubungan sama sekali dengan jawaban yang Jooheon nantikan.
Pria berlesung pipi itu mengernyitkan dahinya pertanda jika dia sedang dilanda kebingungan.
Dia ingin marah pun percuma sekarang karena pada akhirnya dialah pihak yang akan mengalah dan menyerah.
"Mengapa kau diam?? Bodoh sekali.. Yak.. Itu berarti aku menerimamu Hyung..!"
Rutuk Changkyun karena tidak pekanya hati Jooheon dalam menyaring kalimat yang ia ucapkan sebelumnya.
Tetapi setelah mendengar apa yang Changkyun sampaikan sontak saja tingkah laku Jooheon mendadak kekanak-kanakkan dan dia melompat girang didepan Changkyun yang hanya menggeleng karena sikap Jooheon yang notaben lebih tua dari dirinya.
"Im Changkyun!!"
Jooheon berteriak begitu bahagia dan tidak dapat dipungkiri dari ekspresi wajahnya yang tersenyum mengembang.
Changkyun pun ikut tertawa karena ulah dari Jooheon yang selalu saja menggelitik benaknya.
Tetapi beberapa detik kemudian suasana mendadak senyap dan hening tanpa adanya penyebab yang pasti.
Lalu Kedua manik mata mereka saling beradu dan perputaran jam pun seakan ikut terhenti layaknya mesin waktu.
Langkah kaki Jooheon semakin dekat kearah Changkyun yang tetap diam diposisinya tetapi tidak dapat dielakkan jika rasa kaku mendera hatinya.
Dekat dan semakin dekat hingga tak ada jarak yang dapat merenggangkan mereka.
Mereka saling berhadap-hadapan hingga nafas Changkyun pun menyapa lembut permukaan kulit wajah Jooheon.
Changkyun tampaknya telah mempersiapkan apa yang akan terjadi pada waktu berikutnya,ia memejamkan kedua matanya perlahan begitu pula Jooheon yang semakin memajukan wajahnya.
Ia hendak memberikan ciuman manis dibibir mungil milik Changkyun.
Hanya tinggal satu inchi lebih dekat,bibir mereka akan saling bertautan dan merasakan apa itu arti dari indahnya ciuman pertama.
Jooheon memiringkan kepalanya agar mempermudah jalannya untuk mengeksekusi bibir tipis seorang Changkyun yang sukses membuatnya gila selama ini.
Dekat dan semakin dekat.
Hanya sedikit lagi dan..
"YAK!!! SIAPA DISANA?! DASAR ANAK-ANAK NAKAL!!"
Teriakan yang sangat Changkyun dan Jooheon kenali,dari suaranya jelas-jelas itu adalah guru Matematika killer yang menegur mereka dari kejauhan.
Otomatis saja mereka menjauhkan diri masing-masing padahal tidak butuh waktu lama kecupan manis itu akan terwujud.
Sampai-sampai Jooheon menyumpahi guru Park yang sepertinya sedang berjalan mendekat kearah mereka dengan membawa sebuah penggaris kayu yang sebegitu panjang seolah hendak memberikan mereka pukulan bokong yang sangat menyakitkan sebagai sebuah hukuman.
"HYUNG!! LARI!!"
Seru Changkyun histeris,dia menarik pergelangan tangan Jooheon dan berlari cepat menghindari hukuman guru Park.
"AKU AKAN MENCIUMMU BESOK MALAM!!"
Sahut Jooheon yang ikut berlari kencang,Changkyun tak mampu menahan tawanya karena disaat genting seperti ini pun Jooheon masih saja mempermasalahkan ciuman yang tertunda itu.
Tetapi bukankah besok malam mereka akan menonton pertandingan bola klub kegemaran Changkyun berdua?
Saat masih berlari dengan nafas tersengal,pikiran Jooheon masih saja dapat berimajinasi hal-hal nakal.
Sepertinya Jooheon tengah merencanakan sesuatu.
Ataukah mungkin jika esok malam akan terjadi hal yang lebih dari sekedar hanya sebuah ciuman singkat biasa?
Entahlah..
END
Monolog :
"Selain snack dan minuman soda.. apalagi yang kau inginkan?"
"Tidak ada,temani saja aku.Itu sudah lebih dari cukup Hyung.."
"Aku ingin sesuatu yang lebih panas dari hanya menonton bola Changkyun-ah.."
"Baiklah jika kau mau sesuatu yang lebih panas,besok aku akan memasak ramyeon super pedas dan panas untukmu"
"Yak.. Im Changkyun..
Bukan itu maksudku.. T...T"
FIN
Notefoot :
Couple paling lucu dan bikin gregetan ><
Gak tega bikin NC kalo sama mereka 😂 unyuk banget soalnya 😂😍
Jookyun 💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top