Bab I

Marry tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya begitu suara orang bernama Zero tadi menyuruhnya untuk bangun.

"Mimpi...?" Gumamnya pelan seraya memegangi keningnya yang basah akibat keringat.

"Kurasa bukan. Percakapan kami tadi itu... terasa sangat nyata..."

Marry melirik sedikit ke arah jam weker miliknya yang ada di atas nakas.

Jam 23.50

"Masih tengah malam... sebaiknya aku kembali tidur..."

Saat Marry baru memejamkan matanya dan hendak untuk kembali tidur, tiba-tiba saja indra pendengarannya menangkap suara nyanyian yang amat merdu.

I could never find the right way to tell you
Have you noticed I've been gone?
'Cause I left behind the home that you made me
But I will carry it along

Nyanyian itu membuat Marry hanyut dalam setiap melodinya. Ia kembali mengingat masa kecilnya yang amat bahagia. Saat dimana sosok yang ia panggil ayah itu masih hidup dan bersamanya.

Tanpa ia sadari, ia mulai turun dari kasurnya dan berjalan keluar rumah mengikuti asal nyanyian tersebut.

And it's a long way forward, so trust in me
I'll give them shelter, like you've done for me
And I know, I'm not alone, you'll be watching over us
Until you're gone

Entah kenapa, nyanyian yang dinyanyikan oleh suara tersebut terasa penuh akan kesedihan dan kebencian. Hal itu membuat hati Marry terasa sakit. Sangat sakit sampai rasanya Marry ingin menangis.

Mendadak, suara tersebut menghilang dan hanya menyisakan keheningan malam. Dan pada saat itu juga, Marry baru menyadari bahwa ia kini tengah berada di depan sebuah bangunan perpustakaan kecil yang nampak sudah tua.

"Ini... dimana...?"

Marry menatap sekelilingnya yang penuh dengan pepohonan. Satu hal yang bisa ia simpulkan, ia kini berada di dalam hutan samping rumahnya. Tiba-tiba saja pintu perpustakaan tersebut terbuka dengan sendirinya, seolah meminta Marry untuk masuk ke dalamnya.

Karena penasaran, Marry pun berjalan masuk ke dalam perpustakaan itu. Sesampainya di dalam, ia langsung dibuat takjub oleh deretan rak berisi aneka buku yang berjejer rapi. Saking takjubnya, Marry pun akhirnya memutuskan untuk berkeliling sebentar.

Saat tengah berkeliling, Marry tiba-tiba saja mendengar suara benda yang jatuh. Buru-buru, ia segera mencari asal suara tersebut. Suara itu rupanya diakibatkan oleh sebuah buku tebal berwarna biru yang jatuh dari raknya dan kini tergeletak di atas lantai perpustakaan.

Ragu-ragu, Marry meraih buku tersebut. Ia menatap sampul bukunya yang terlihat tua tapi masih tetap terawat kualitasnya. Ketika Marry hendak membukanya, tiba-tiba saja buku tersebut terbuka pada bagian tengah buku dengan sendirinya.

"Apa yang-"

Sebelum Marry sempat melanjutkan perkataannya, buku itu mendadak mengeluarkan cahaya putih yang sangat menyilaukan.

Dan perlahan, cahaya putih tersebut mulai menghilang. Begitu pula dengan Marry.

*****

Marry mengerjapkan matanya sambil menatap sekitar. Langit yang cerah, hutan yang rimbun, danau yang tenang, serta air terjun terasa begitu asing dimatanya.

"Sebenarnya... INI DIMANA SIH?!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top