Taking Care of My Sick Eldest Brother {2022 VERSION!}

╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗
Icy : "Buku ini akan berisi dua chapter yang sama namun berbeda. Chapter satu untuk cerita 'Taking Care of My Sick Eldest Brother' versi tahun 2022 (versi lama yang sama sekali belum ditulis/ketik/buat/revisi ulang), sedangkan chapter dua untuk cerita 'Taking Care of My Sick Eldest Brother' versi tahun 2024 (versi baru yang telah ditulis/ketik/buat/revisi ulang)"
╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝

______~♡~______

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Taking Care of My Sick Eldest Brother |BoBoiBoy|. © Sapphire_Ruby_21

BoBoiBoy/BoBoiBoy Galaxy. © Animonsta Studios/Monsta.

Requested by : niluhmartina NiluhMartina8 [Wattpad]

Rate : K-G.

Length : One-shot Story.

Genres : Siblings + High School!AU,Fluff,Family Life,Brotherhood (Siblings),Etc.

Warnings : No Pairings/Pairs/Ships/OTPs!!,No Super Powers,No Aliens/Robots/Etc,Brothers!Halilintar + Gempa,Out of Characters (OOCs),Standard Language (Bahasa Baku),Typo(s) Everywhere,If Ya Like My (Our) Story,Please Give Me (Us) Your Votes and Comments,If Ya Don't Like,Please Press the "Back" Button and Exit Well From This Story,I (We) Don't Take Any Profits/Materials From This Story,I (We) Do Not Accept Gossipers/Haters and Plagiarists/Copy Paste (Or Later,I (Icy) Will Take Care of Y'All Directly!!),Etc.

I (We) Have Warned Y'All,Baby~~!! <3

I (We) Hope Ya Like and Enjoy My (Our) Story~~!! ^^

Happy Reading,Mina-san~~!! ^^

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

'Taking Care of My Sick Eldest Brother.'

______~♡~______

"Huft~ hujannya lebat,sepertinya akan lama." ucap sang pemuda pelan.

Gadis di sampingnya melirik ke arah pemuda tersebut.

"Kau akan menunggu sampai reda??" tanya sang gadis pemakai headphone telinga kucing berwarna merah-hitam itu.

"Ck,aku tidak mau Gempa khawatir."

Sang gadis memutar bola matanya jengah. "Ternyata kau sayang juga dengan adikmu."

"Aku kakaknya,pastinya aku sayang padanya.Memangnya kau sendiri tak sayang pada kedua kakakmu??"

"Pastilah.Heh,sudah,sudah!!kenapa kita malah berdebat seperti ini.Kau mau menerobos hujan??masalahnya ini hujannya lebat,lho.Besok kau masih masuk sekolah."

"Tsk,aku tak akan mudah sakit,Icy."

Icy : "Ya,ya,ya.Sakarepmu wae lah,Hali."

Halilintar mengangguk,ia mengeluarkan jas tas anti air dan membalut tas sekolahnya,ia tidak mau buku-buku dan alat-alat sekolahnya yang lain jadi basah kuyup dan hancur.

Icy mendengus melihatnya. "Giliran tas saja ingat,diri sendiri malah kelupaan."

Halilintar : "Diam dan berkacalah kau,apa bedanya dirimu dan diriku??"

Terkadang Halilintar heran,bagaimana bisa ia berteman baik dengan gadis yang sifat + kepribadiannya 11-12 dengan dirinya sendiri.

Lebih tepatnya,hampir sama.Icy lebih dingin dan judes + bermulut pedas.Mana suram lagi.

Tolong ngaca dulu,Lin_-

Icy : "Syuh! Syuh! Pergi sana."

Halilintar : "Kok,jadi kayak ngusir hewan sama setan,ya??_- oh,ya.Kau tidak pulang??"

Icy menggeleng. "Kau tahu sendiri fisikku bagaimana,aku menunggu kak Hammy atau kak Vanilla menjemputku,kau bisa duluan.Aku yakin,adikmu Gempa sedang menunggumu dengan khawatir di rumah."

Halilintar : "Iya juga.Ya,sudah,aku duluan."

Melihat temannya mengangguk kecil,Halilintar langsung saja menerobos hujan yang sangat lebat tersebut dengan sedikit berlari.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Sudah sore,kak Hali belum pulang juga.Apa dia masih di sekolah gara-gara hujan,ya??" ucap sang pemuda yang di akhiri dengan pertanyaan.

Manik serupa logam emas mulia itu melirik jam dinding.

'Sudah mau maghrib.' batin pemuda tersebut.

Tok! Tok! Tok!

Lamunannya terbuyarkan,kala suara ketukan pintu mengintrupsi.

Dengan tergesa-gesa,ia berjalan ke pintu rumahnya.

Cklek!!

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam........YA,AMPUN,KAK HALI?!KAU NEKAT MENEROBOS HUJAN?!"

Sang kakak sempat meringis kecil,kalau mendengar teriakan adiknya.Ia pun menghela nafas. "Berisik.Daripada menunggu di sana,yang ada nanti baru bisa pulang pas malam."

"Masalahnya kau menerobos hujan yang turunnya lagi lebat,Kak!!"

Halilintar : "Ck,kau itu berisik sekali,Gem!!sudahlah,aku mau masuk.Minggir,Gem!!aku kedinginan,tahu!!"

Adiknya,Gempa,tersentak.Ia segera menepi,membiarkan kakaknya masuk.

Gempa : "Jangan lupa untuk mandi dengan air hangat dan keramas,Kak.Atau kau akan sakit nanti."

Halilintar : "Iya-iya."

Nyatanya,Halilintar hanya berganti pakaian dan langsung berbaring di atas ranjangnya,lalu terlelap.Melupakan apa yang Gempa katakan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Gempa : "Hah~~ aku tebak,kau kemarin tak mandi seperti yang kukatakan,ya??"

Sepertinya lain kali Gempa harus memastikannya dengan mata kepalanya sendiri.

Lihatlah sekarang,kakaknya sedang terbaring lemas di atas ranjangnya.

Handuk kecil untuk mengompres dahinya,wajah merah,keringat dingin yang terus menerus keluar dan mengalir,mata sayu,napas yang terengah-engah,sedikit suara batuk dan pilek,sering bersin-bersin.

Fiks,Halilintar demam tinggi.

Suara termometer berbunyi,segera Gempa ambil dari mulut sang kakak dan melihat suhunya.

40,8 derajat celcius.

Gempa : "Hm,cukup tinggi juga.Apa kita harus ke dokter??"

Sambil sesekali terbatuk,Halilintar menjawab, "Uhuk! Tidak perlu,Gem uhuk! Uhuk! Aku benci dok- uhuk! Dokter!!kau tahu- uhuk! Sendiri,'kan?? Uhuk! Uhuk!"

Gempa : "Ya,sudah.Gem ambilin obatnya,ya??kak Hali makan buburnya."

Halilintar : "Sebentar,kau tidak sekolah??"

Gempa menggeleng. "Bagaimana mungkin aku bisa belajar dengan tenang di sekolah,jika kau sakit begini??tenang saja,aku sudah membuat surat untuk kita berdua,kok.Sudah aku titipkan ke kak Icy tadi."

Halilintar : "Hah~~ baiklah,kau menang.Kau memang keras kepala."

Gempa terkekeh kecil. "Kita 11-12 kalau soal itu,Kak."

Halilintar tersenyum kecil.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Gempa : "Hm??habis??"

Ia memeriksa kotak obat sekali lagi,barang kali tertutup dengan obat lain.

Batin Gempa : 'Haduh,obat demamnya kak Hali habis lagi.Apa aku berikan saja obatku,ya??eh,iya.Memangnya dia mau??'

Duh,Gempa jadi dilema.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Halilintar : "TIDAK MAU~~"

Tuh,'kan.Apa Gempa pikir,kakaknya pasti menolak.

Gempa : "Obat punya kakak habis.Untuk sementara,lebih baik kakak minum yang punyaku dulu,ya??"

Halilintar menggeleng kuat,ia semakin merosot memasuki selimut. "Tidak mau,pahit!!Hali tak suka obat pahit!!"

Batin Gempa : 'Sifat childish dan manja-nya keluar juga akhirnya *Menatap Halilintar dengan datar*'

Walau harus Gempa akui,Halilintar yang seperti ini terlihat imut.Namun,tetap saja akan merepotkan nanti.

Gempa : "Ayolah,Kak,satu saja.Nanti aku belikan lagi obat untuk kakak."

Halilintar : "TAK NAK! TAK NAK! HALI HANYA NAK YANG RASA STRAWBERRY!!"

Batin Gempa : 'Dasar maniak strawberry.'

Memang pada dasarnya kakaknya ini tak bisa dipisahkan dengan buah merah asam-manis yang bentuknya hampir seperti hati itu barang sekejap saja.

Gempa menghela napas lelah. "Oke,Kak,kau menang.Baik-baik,aku belikan dulu obat yang kau sukai."

Menyembulkan sedikit kepalanya dari selimut,Halilintar mengangguk kecil sembari menatap Gempa dengan mata yang berbinar-binar senang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Icy : "Bagaimana??apa demam anak itu sudah turun??"

Gempa : "Sedikit,sih,Kak."

Saat ini,Gempa tengah menelpon teman dekat kakaknya,bahkan bisa dibilang sahabat.Jika saja kedua makhluk tsundere ini mau mengakuinya.

Icy : "Kau pasti kesusahan saat merawatnya,aku tahu seperti apa dia saat sedang sakit."

Icy ingat kejadian saat Halilintar demam dadakan selepas upacara bendera waktu itu.Mana cuacanya panas benderang lagi.

Pada dasarnya ia dan Halilintar sama-sama tak tahan dengan suhu dan cuaca dingin dan panas yang terlalu ekstrim.

Icy saja hampir mau pingsan saat itu.

Gempa : "Yeah~~ aku agak sedikit kesusahan karena dia jadi kekanak-kanakkan dan manja.Tapi,dia tetap kakakku."

Icy : "Semoga sukses menjaganya yang sedang sakit itu.Maaf aku tak bisa menjenguknya saat ini.Ah,aku harus segera masuk ke kelas,jam istirahat akan usai.Aku titip salam saja ke Halilintar,ya,Gem.Assalamu'alaikum."

Gempa : "Baiklah,salam kak Icy akan Gempa sampaikan ke kak Hali nanti saat dia bangun.Wa'alaikumussalam."

Sambungan telpon dimatikan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Gempa : "Waktunya makan dan minum obat,Kak."

Halilintar menatap Gempa dengan sangat intens,membuat yang ditatap mengernyit heran.

Halilintar : "Gem~~"

Gempa : "Hm??"

Batin Gempa : 'Apalagi yang dia mau sekarang??'

Halilintar : "Hehehe~~ suapin Lili,dong~~"

What the-?!

Gempa tersedak saliva-nya sendiri,ia melotot horror.

Apa kata Halilintar tadi??apakah Gempa sedang berhalusinasi saat ini??

Pertama,Halilintar tertawa.Kedua,minta disuapin.Ketiga,pakai nada manja khas anak-anak.Dan keempat atau yang terakhir,dia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'Lili'?!

Kok,makin lama,malah makin seram untuk Gempa,ya??ia sampai bergidik.

Apakah ini perasaan bunda mereka,saat pertama kali mengurus Halilintar yang sedang sakit dulunya??

Halilintar : "Hiks........Gem tak nak suapin Lili,ya??hiks........hiks........"

Oh,tidak-

Alarm tanda bahaya berbunyi nyaring di dalam kepala Gempa.

Gawat,kakaknya menangis!!

Gempa : "E-Eh,ti-tidak,kok.Gem suapin,ya."

Dengan pelan dan telaten,Gempa menyuapkan bubur tersebut ke dalam mulut Halilintar,yang dengan senang hati dimakan oleh si empunya mulut.

Halilintar : "Mnn~~ enak~~ pandai Gem masak~~"

Gempa tersenyum kecil,ia jadi seperti punya adik ketimbang kakak saat ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Selesai acara menyuapi Halilintar sampai bubur di dalam mangkuk tandas tak bersisa,ditambah dengan meminumkan obat demam sirup rasa strawberry kesukaan Halilintar,kini Gempa sedang mengusap pelan rambut Halilintar dengan perlahan.

Gempa : "Demamnya sudah mulai turun tadi,bisa dipastikan 1 atau 2 hari kemudian panas kak Hali baru akan sembuh."

Remaja laki-laki itu menghela nafas,ia memperhatikan wajah tidur Halilintar yang tampak tenang dan polos,tak eperti kesehariaannya yang datar dan keras.

Meski sifat dan kepribadian Halilintar sering disalah artikan dengan sudut pandang yang buruk,Gempa tak peduli,ia tetaplah mennyayangi kakak sulungnya itu.

Karena hanya Halilintar sajalah tempatnya untuk mencurahkan isi hati,berlindung,bermanja,dan menjadi batu sandaran untuknya ketika rapuh.Begitu pun sebaliknya.

Kakak sulungnya,Halilintar,adalah rumahnya yang sesungguhnya.Begitu juga dia,yang merupakan rumah bagi Halilintar.

Menyingkirkan poni rambut Halilintar,lalu mengecup pelan kening sang kakak,Gempa pun berbisik,

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Thank you for taking care and loving me all this time,Brother.For me,you are my eldest brother who is the best in the world.I love you,Brother.Rest and get well soon,okay ^^ (Terima kasih sudah menjaga dan menyayangiku selama ini,Kak.Bagiku,kau adalah kakak sulung laki-lakiku yang terbaik di dunia ini.Aku menyayangimu,Kak.Istirahatlah dan semoga lekas sembuh,ya ^^)"

Menyempatkan diri untuk mengecup pula kedua pipi Halilintar,Gempa segera keluar dari kamar sang kakak.

Tanpa menyadari bahwa sebuah senyuman kecil terukir indah di bibir sang empunya kamar.

-

-

-

-

-

'Taking Care of My Sick Eldest Brother [TCoMSEB].'

'End.'

______~♡~______

╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗
Taking Care of My Sick Eldest Brother |Gempa + Halilintar| © Hammy_Vanilla_02 (Me)

Requested by : niluhmartina NiluhMartina8 [Wattpad]

Status : DONE!/END!/FIN!/FINISH!/COMPLETED!✔
╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top