Prolog

°°°

Choi Yeonjun mengatur napasnya yang mendadak lebih sesak. Setiap tanah menanjak dengan lapisan rerumputan tipis yang dirinya pijak, terselip memori episodik yang meruak. Embusan angin yang bertiup pagi itu seakan tidak mampu membuat rongga dadanya menyendat. Itulah mengapa dirinya memerlukan keberanian besar untuk mendatangi tempat tersebut.

Jika ditetapkan berdasarkan tahun, mungkin sudah tiga ratus enak puluh enam hari lebih Yeonjun belum lagi menginjakkan kakinya di tanah itu. Selain tepat di hari berkabung. Memporak-porandakan seluruh isi hatinya hingga tidak terbendung. Mengeluarkan seluruh perasaan sedih, kecewa, menyesal dengan cucuran air mata dan jeritan suara. Hari yang begitu meninggalkan bekas, hingga Yeonjun tidak sanggup untuk mengulang kembali hal yang dahulu.

Akan tetapi, tidak ada setiap waktu terbuang bahkan satu detik saja terlewati tanpa memikirkan orang tersebut. Keinginan kuat untuk bertemu yang menyiksa diri. Yeonjun pikir setelah sekian lama, perasaan dan ingatannya akan berubah, tapi nyatanya tetap sama. Kosong dan hampa.

Sekarang ia hanya mampu menatap nanar batu nisan di hadapannya. Perih. Sampai menelusuk jauh ke dasar hati. Sejatinya Yeonjun ingin tegar, tapi gagal. Pertahanannya ambruk dengan kedua lutut menyentuh tanah rerumputan. Tubuhnya lemah, tidak bertenaga. Bahkan bunga yang ia bawa terhempas begitu saja. Semua telah hancur. Semangatnya, impiannya, dan kehidupannya.

“Kenapa kau harus pergi?” lirihnya dan mulai menangis lagi.

°°°
Jangan lupa votmen juga.
Terima kasih sudah membaca.
Next, ya.

4 Oktober 2021

°°°

Btw, guys. Ini itu versi revisi, ya.
Kalau mau baca yg versi kemarin lagi, langsung aja cek ke gwp dengan akun nuranuna26
Di sana udah ada 12 part.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top