Bonchapt VII (tears... :'(( )

sekarang author lagi sakit hati banget

banget banget sampe nangis

jadi, part kali ini... aku mau numpahin semua yang ada di hati aku

.

.

.

rasa sakit hati kini menangkup perasaan putri. bukan karena chanyeol, tapi karena beberapa sasaeng fans yang masih saja mengganggu kehidupannya bahkan setelah pernikahan mereka selama ini.

putri terus menerus mendapat umpatan dan teror yang ditujukan langsung padanya, bukan melalui sosial media. namun melalui direct message baik instagram maupun twitter pribadi miliknya.

selama ini, putri tak pernah mengucapkan sepatah katapun pada chanyeol tentang hal ini. dia berusaha untuk mengatasi ini sendirian karena berpikir bahwa nantinya ini akan berhenti dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

namun, perkiraan nya salah. semakin lama... ucapan mereka semakin kasar dan menjadi

'dasar cewek gak tahu malu! gak punya muka! sok cantik, sok pinter... '

'dia pake topeng pake baja kali ya, makanya sampe gak punya malu begitu dampingan sama chanyeol??? gak malu apa, cuma modal harta orang tua aja belagu !'

'bisanya apa sih? cuma mampu mecatin orang sama ngehancurin karier orang aja bangga!'

'cewek munafik ! sok baik, padahal tukang hancurin hidup orang lain'

'pengen muntah liat mukanya yang sok manis, member EXO dikasih sihir apa sama dia coba?'

.

.

.

kata kata semacam ini terus berdatangan selama bertahun tahun sejak putri dan chanyeol masih menjadi sepasang kekasih hingga saat ini hampir satu tahun usia pernikahan mereka.

jujur, putri ingin sekali berlari ke pelukan chanyeol dan mengungkapkan segala perasaan dihatinya, segala yang menimpa dirinya, semua ucapan yang tertuju padanya

tapi, dia memahami posisi chanyeol yang juga sulit. beban chanyeol sebagai bagian dari resiko pekerjaan nya yang juga pasti sangat berat untuk seorang chanyeol. dan putri, tak ingin menambah beban suaminya meskipun ia tahu ini juga merupakan tanggung jawab chanyeol sebagai kepala keluarga.

putri membaca lagi setiap pesan yang masuk dan kembali menitikkan air mata nya. entah sebuah keberuntungan atau kesialan untuk putri karena di saat seperti ini chanyeol tengah tak berada disampingnya.

'power... power...'

ponsel putri berdering, tanpa melihat siapa yang meneleponnya. putri yang tengah meringkuk sambil menangis mengangkat telepon itu dengan segera.

dia berusaha menetralkan suaranya yang sedikit terisak

"sayang..."

degg

suara yang didengar putri membuat seluruuh pertahanan putri runtuh seketika

"hmm?? hiks.."

"sayang kamu kenapa?"

"enggak.. aku gak papa"

"sayang, bilang aja kamu kenapa? ada yang sakit? kamu ngerasain apa? aku pulang sekarang ya. tunggu bentar"

"gak usah, selesaiin kerjaan kamu dulu"

"tapi kamu kenapa?"

"aku... gak papa... hiks, beneran... mungkin, aku lagi sensi aja karena aku lagi hamil"

"sayang... kamu tuh gak bisa bohongin aku. aku tahu mana nangis karena sensitif atau karena ada masalah.. aku ngerti kamu kayak apa..."

"chaaannn...."

"setelah ini selesai aku langsung pulang... tunggu ya"

"iya..."

"i love you"

"i love you too"

.

.

.

--Skipp--

begitu sampai ke rumah, chanyeol langsung mencari putri yang masih meringkuk di kamarnya dan tertidur. chanyeol mengusap lembut rambut istrinya dengan perlahan agar tak membangunkan putri. terlihat jelas bagaimana wajah putri yang benar benar kacau setelah menangis.

chanyeol kemudian mengambil ponsel istrinya yang terus di genggam erat oleh putri, saat nada peringatan muncul disana.

dia melihat sebuah notif pesan yang baru masuk

mata chanyeol membulat seketika begitu membaca setiap pesan yang masuk ke direct message milik putri. tangannya mengepal keras dan raut wajahnya menegang

'ya Tuhan... putri'

chanyeol meletakkan kembali ponsel putri dan memeluk tubuh istrinya dengan air mata yang mengalir deras.

"maafin aku ya sayang..."

.

.

.

MAAF AUTHOR BELUM BISA LANJUTIN LAGI

MATA AUTHOR NANGIS TERUS KAYAK GINI

SORRY...


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top