Bonchapt IV (good bye chanyeol part III)

Haiii

Yang nunggu story ini mana suaranya

Sekali lagi, jangan lupa support story baru aku juga ya yang udah aku publish
.
.
.
.

Putri menangis tersedu, dia ingin lepas dari pelukan Chanyeol tapi tubuhnya berbuat sebaliknya. Tangannya justru menggenggam erat tangan chanyeol yang memeluknya

"Lepasin aku Yeol"

"Gak akan pernah"

"Chanyeol tolong..."

Chanyeol mengeratkan pelukannya dan mengusap perut putri. Sialnya untuk putri atau malah beruntung untuk chanyeol karena janin itu langsung bereaksi begitu chanyeol menyentuh perutnya

Seolah dia ingin mengatakan bahwa dia sangat merindukan ayahnya

"Aku... Aku gak akan melepaskan bayi ini, kamu boleh menikah lagi dengan siapapun tapi biarin dia sama aku"

"Demi Tuhan tolong jangan bilang ini puu... Entah kamu atau bayi kita aku gak akan lepasin siapapun"

"Kamu selingkuh..."

"Aku gak selingkuh puu, aku tahu aku salah karena gak terbuka sama kamu dari awal... Tapi sumpah demi Tuhan aku gak pernah selingkuh... Bahkan berpikir untuk itupun gak sama sekali sayang"

"Cukup Yeol... Apa yang aku liat itu udah lebih dari cukup untuk tahu semuanya"

Putri beranjak dari tempat duduknya namun kembali Chanyeol menahan nya

Chanyeol berlutut dihadapan putri, memegang erat tangan putri berusaha memeluk istrinya sambil berlutut

"Andwae... Aku mohon..  tolong dengerin penjelasan aku puu, sekali aja aku mohon"

Putri berusaha keras menurunkan ego nya dan mengangguk kecil

Chanyeol pun menceritakan seluruh kejadian yang sebenarnya terjadi hingga terjadi kesalahpahaman pahaman ini

"Kamu bohongin aku..."

"Aku minta maaf, aku salah puu"

"Tolong biarin aku sendiri Chan.. aku masih belum bisa Nerima semuanya begitu aja... Aku-... Aku belum bisa percaya sepenuhnya sama kamu"

"Aku harus apa? Bilang sama aku, apa yang harus aku lakuin supaya kamu maafin aku dan percaya sama aku?"

Putri diam

"Pergi Chan... Hati aku masih sakit... Seharusnya kamu pikirin ini dari awal sebelum bertindak. Aku mohon, pergi Chan... Pergi dari aku dan bayiku..."

"Apa aku harus mati untuk membuat kamu percaya sama aku puu?"

"Lakukan itu jika kamu mau melihat nisan ku disebelah milik mu"

"Putri aku mohon.. jangan ucapin apapun tentang kematian"

"Kamu dulu yang mulai Chan!"

"Aku minta maaf..."

"Lepasin aku, pergi dari sini... Jujur, aku memang sangat merindukan kamu. Tapi, hati aku sakit sama semua kebohongan kamu chaannn..."

"Apa kamu bisa bahagia kalau aku pergi?"

"Setidaknya... Saat ini iya"

Chanyeol mengecup kedua tangan Putri dan mengecup perut putri

"Daddy pergi dulu ya sayang... Jangan nakal sama mommy ya nak, Daddy sayang kamu"

Chanyeol menatap putri yang menunduk

"Aku... Aku cinta kamu selamanya. Sampai kapanpun ga akan berubah, aku bakal nunggu kamu sampai kamu siap maafin aku dan percaya lagi sama aku"

"Aku gak janji untuk kembali"

"Aku tahu... Aku akan tetap menunggu kamu puu"

Putri hanya diam dengan air matang mengalir deras dadanya terasa sangat sesak

"Jangan nunggu aku.. Chan.."

Hati Chanyeol remuk, seluruh hidupnya seperti dicabut dan dirampas dari dirinya. Dia terus menahan tangisnya meskipun air matanya berkhianat padanya

Chanyeol berjalan menjauh dari putri, kepalanya terus tertunduk menyesali segala sikapnya kemarin

Hingga tiba2

Grepp

"Hati aku tambah sakit kalau kamu jauh chann..."

Pelukan putri menghentikan langkah chanyeol dan kembali terisak

"Maaf... Maafin aku"

.
.
.
.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Ini cerita Sampek part IV ya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top