Bonchapt II (auuuw!)
haiii
tak adakah yang mau kasih ide buat bonchapt?
pusing deh akuuhhh
.
.
.
--01.15 P.M.--
seorang wanita berdiri di meja dapurnya, memegang penggorengan dan kawan kawannya. waktu menunjukkan dini hari dan dia masih di rumah sendirian karena suaminya yang masih belum kembali dari bekerja
glutuk..
"lapeeerrr... baby channie mau makan apa sih?"
ucap putri sambil mengusap perutnya yang masih rata. dia merasa kelaparan mendadak malam ini, tapi dia tak ingin pesan makanan dan ingin memasak. namun, baru saja dia menuangkan minyak untuk memasak. tiba tiba selera makannya lenyap entah kemana
dia berjalan menuju kamarnya dan mengambil handphone nya. menghubungi lelaki yang bertanggung jawab penuh pada kondisinya sekarang
'tuutt tuuuttt'
"ya sayang?"
"belum selesai ya?"
"belum cantik. masih ada beberapa lagi. kenapa?"
"hmm gak apa"
"kamu butuh sesuatu? kamu gak apa kan?"
"iya, gak papa. gak kok gak butuh apa apa"
"cantik kenapa belum tidur?"
"kebangun aja"
putri yang entah kenapa melihat pemotong kuku yang tergeletak di meja rias nya, kemudian mengambil pemotong kukunya dan memotong kukunya. dia me loud speaker telponnya.
"bobok donk sayang, udah malem ini"
"iya... kalo udah ngantuk lagi"
"ya jangan donk. coba sekarang kamu baring terus pejamin mata kamu"
"biar apa?"
"biar bisa tidur. jangan kecapekan. kamu mau apa? aku beliin sebelum pulang nanti"
"mau kamu"
chanyeol terkekeh di ujung telepon sana
"segitu kangen nya sama aku?"
"iya... baby channie mau daddy chanyeol disini"
"tunggu sebentar ya sayang... baby channie juga tunggu sebentar ya... daddy lagi kerja, buat kamu sama mommy. jangan buat mommy kebangun ya sayang..."
"chaaannn"
"aku rindu kamu... sangat, tapi aku belum bisa pulang sekarang. tunggu aja, kamu bobok ya"
"gak bisaaa... auuuw!!!"
putri yang merajuk tanpa sengaja memotong daging di jari manisnya dengan pemotong kuku yang di pegang nya
"sayang, kenapa?"
"...."
"halo? sayang?"
"gak papa kok. matiin aja telpon nya"
chanyeol tak percaya begitu saja, dia tak mematikan telponnya dan mendengar suara gemerusuk di ujung telepon nya
'duuhh... pake acara kepotong daging nya lagi. berdarah kan jadinya, mck'
ucapannya yang setengah bergumam itu justru didiengar jelas oleh chanyeol
"PUTRI!"
"astaga, sayang belum dimatiin telepon nya?"
"sayang, kamu gak apa? kenapa? ada apa?"
"aku? aku gak papa kok"
"itu tadi apa yang kepotong? yang berdarah apa?"
"oohh... tadi aku lagi motong kuku aku gak sengaja kena dagingnya terus keluar darahnya gitu"
bip
chanyeol memutus saluran telepon nya sepihak dan membuat putri keheranan
'kenapa sih dia? aneh'
.
.
.
.
--1 jam kemudian--
gubrakk
chanyeol dengan nafas terengah masuk ke kamar nya dan melihat putri masih duduk di kasur dengan meminum susu hamilnya yang hangat.
"udah pulang?"
chanyeol berlari ke arah putri dan melihat jemari putri satu per satu sampai menemukan salah satu jari putri yang terbalut hansaplast kecil
"sakit?"
"ha?"
"ini.. jarinya sakit ya?"
putri menggeleng kecil
"gak sakit gimana? orang berdarah gini kok gak sakit sih"
"tadi sakit... tapi sekarang enggak kok"
chanyeol kemudian mengecup jari putri yang terluka dan memeluk istrinya
"aku khawatir sama kamu"
"aku kangen sama kamu"
chanyeol terkekeh dengan jawaban putri
"katanya baby channie... yang kangen sama daddy"
"mommy nya juga kangen kok"
chanyeol mengecupi wajah putri dan tersenyum
"udah pagi ayo bobok"
"gak mandi dulu?"
"aku bau?"
putri menggeleng cepat
"ya udah gak usah mandi. sini daddy chanyeol pengen banget meluk mommy dan baby channie"
putri tersenyum dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang chanyeol yang kemudian mulai tertidur.
.
.
.maaf ya gak ngefeel
author rada ngantuk
nua new story nya mulai besok ya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top