Bonchapt I (salah :'(( )
haiii
siapa yang nunggu bonchapt nyaaa
mana suaranyaaa????
.
.
.
"terserah kamu. sana main aja terus, gak usah ngurusin aku"
bip
putri membanting telpon nya ke sembarang arah, lalu dia merasa mual yang luar biasa hingga berlari ke toilet dan muntah muntah
entah sudah berapa kali dia mengeluarkan isi perutnya hari ini, padahal dia sama sekali belum mengisi perutnya sedikitpun bahkan dengan seteguk susu hangat sekalipun.
chanyeol?
dia sangat sibuk belakangan ini, membuat putri uring uringan luar biasa. bukan karena pekerjaannya yang banyak tapi karena interaksi nya dengan beberapa wanita yang membuat putri meledak ledak jika mengingatnya
sebenarnya apa yang dirasakan dan dialami oleh putri merupakan hal yang wajar mengingat kehamilannya yang masih muda. dari mulai morning sickness sampai emosi yang naik turun tak terkendali
.
.
.
.
putri memencet remote televisi dan menemukan teaser drama terbaru chanyeol yang akan tayang sebentar lagi. matanya membulat seketika begitu melihat ada adegan kissing disana. sebenarnya, chanyeol sempat meminta ijin putri saat itu, dia tak akan melakukan kissing jika putri tak mengijinkan.
dan putri memang tak mengijinkan hal itu terjadi, tapi ini???
"nyebelin banget sih!!! chanyeoll nyebeliiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnn!!!!!!!"
putri menunduk dan mulai menangis
.
.
--Skipp--
"ada masalah hyung?"
"ada. kayak nya putri lagi ngambek deh"
"wajar yeol, kan dia lagi hamil jadi emosi nya gak ke kontrol"
"iya sih... tapi"
"habis kita kelar latihan langsung balik aja yeol, daripada kepikiran"
"hmm, makasih hyung"
chanyeol menyelesaikan latihannya dengan pikiran yang terbagi menjadi dua, untungnya dia tak mengacaukan latihan hari itu dan masih bisa berkonsentrasi walaupun agak sulit. dia segera melesat pulang ke rumah untuk melihat kondisi putri yang terakhir tadi marah padanya. telepon yang terus diabaikan juga pesan nya membuat chanyeol semakin khawatir
.
.
.
"ya Tuhan... ini kenapa?"
chanyeol masuk ke rumah yang kondisi nya gelap dan sepi, televisi di ruang tengah masih menyala tapi tak ada satupun orang disana.
"puu.. sayaangg... aku pulang"
tak ada jawaban
chanyeol segera masuk ke kamar dan mengecek keberadaan istrinya yang ternyata sedang tertidur meringkuk di ranjang. ada bekas susu hamil yang baru separuh diminum dan tisu bekas bertebaran dimana mana
'beda banget kayak biasanya'
kehamilan istrinya ini memang merubah putri cukup drastis, wanita yang sangat suka bersih dan rapih sekarang jadi seenak hatinya sendiri menaruh barang dan malas membereskan rumah. untuk chanyeol, bukan jadi masalah selagi putri masih merasa nyaman.
"sayang... udah tidur ya..."
chanyeol mengusap kepala putri, membuat istrinya terbangun. matanya yang sembab menandakan dia baru saja menangis
"kamu nangis?"
putri menepis tangan chanyeol yang hendak mengusap pipinya
"gak usah pegang pegang!"
"astaga sayang... aku salah apa sih, kenapa daritadi kamu ngambek gini?"
"pikir sendiri, gak usah urusin aku"
"sayang... kalo aku ada salah bilang, jangan kayak gini. aku bukan cenayang yang bisa baca pikiran kamu kan?"
"tapi bisa bohongin aku"
"bohongin kamu? kapan? bohong apa?"
"pikir sendiri. udah ah sana!"
chanyeol menghela nafasnya, dia menahan emosinya dan mencoba memahami situasi yang dirasakan putri saat ini
"sayang..."
chanyeol mengusap pundak putri, membuatnya beringsut menjauh. hingga akhirnya chanyeol dengan agak paksa membalikkan badan istrinya dan menarik tubuh putri ke pangkuannya. tangannya memeluk pinggang putri dan membuat putri tak bisa lepas dari dekapannya
"masih gak mau mandang aku?"
"gak perlu"
cupp
ciuman chanyeol seketika membuat putri membuka matanya dan berusaha melepaskan diri
"bilang sama aku sekarang, aku bohong apa sama kamu? apa yang buat istri aku yang cantik sampai marah kayak gini? hmm..."
"pi-"
cupp
"aku butuh penjelasan sayang, aku manusia biasa bukan Tuhan yang tahu isi hati kamu begitu aja. aku gak akan berhenti cium kamu sampai kamu jelasin sama aku semuanya"
"kamu ciuman sama cewek lain dibelakang aku chan!"
mata chanyeol mengerjap? ciuman? dia? sama siapa? kepikiran aja gak ada sama sekali
"sama siapa?"
"tuh! drama baru kamu, kamu bilang gak akan kissing tapi apa coba? teaser aja kamu udah gitu. ntar drama nya kayak apa?"
chanyeol menunduk, menahan tawanya dan tersenyum sebentar sebelum kemudian menatap kembali wajah istrinya yang memerah karena marah. menggemaskan.
"gak ada yang kissing kok"
"bohong!"
"kamu tahu permainan kamera gak?"
"ha?"
"ya.. jadi kalo kita berada di posisi tertentu dan di potret di sisi tertentu bakal keliatannya kita kissing walaupun gak sama sekali."
"tapi itu nempel kok"
"kata siapa?"
"teaser nya gitu"
"sayang... denger yaaa... aku udah ijin sama kamu waktu itu dan kamu gak ijinin aku, aku hargain keputusan kamu dan gak ngelanggar itu. aku tetep profesional dan minta ke sutradara gimana caranya biar gak perlu kissing walaupun ribetnya setengah mati karena posisi aku dan kamera harus sesuai. aku lakuin itu semua buat kamu. buat jaga perasaan istri aku"
"jadi gak ada ciumannya?"
chanyeol menggeleng
"serius?"
"iya cantik..."
"kamu gak lagi bohong biar aku maafin kan?"
"hmm... bohong gak yaa"
"tuh kaannn"
"hahahah... gak sayang, sumpah demi Tuhan aku jujur sama kamu. perlu aku telpon tuh sutradara biar kamu percaya?"
putri menggeleng cepat
"duuhh.. istri aku kalo cemburu nggemesin ya, nyeremin juga. jangan gini donk. kan aku jadi kepikiran..."
putri hanya diam
"udah makan?"
"udah"
"makan apa?"
"tuh..."-putri menunjuk gelas susu hamil nya
"itu minum sayang, bukan makan"
"gak pengen yang lain"
"kamu mau makan apa?"
"gak mau, percuma nanti juga keluar lagi kalo diisi"
"no, gak boleh gitu. kamu harus inget sama baby channie. sekarang kamu tunggu sini biar aku masakin makanan kesukaan kamu atau sup ya"
"chaannn..."
"hmm?"
"ikuuutt... gak mau dikamar sendirian"
saat itu juga chanyeol menggendong putri dan mendudukkan istrinya ke meja dapur yang dekat dengan kulkas, mirip anak kecil yang di dudukkan di meja dengan kaki menggantung
"oke, princess mau makan apa?"
"nasi goreng pedeeeeessssss banget"
"nasi goreng oke tapi gak pake pedes"
"yaaahhh"
"no babe... gak sekarang ya... jangan ngerengek karena aku gak mungkin tahan denger suara kamu yang kayak gitu"
"chaaannnn... pliiissss"
"no... big no"
"ya udah gak jadi makan!"
chanyeol mendekat lagi dan mengusap perut putri
"baby channie sayang... tolong bilang mommy buat nurutin papi sekaliiii aja"
"curang!"
cupp
"tunggu ya, aku masak dulu. jangan sentuh sembarang benda disini yang bahayain kamu atau bisa melukai kamu. oke sayang?"
putri mengangguk kecil
.
.
.
GIMANA BONCHAPT PERTAMA?
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top