Bonchapt 1.9 (crack date? II)
aku lanjutkan ya
.
.
.
'ting nong,...'
cklek
"loh, kamu yeol?"
"iya faa, putri mana?"
"putri? di kamarnya tuh masih tidur"
"dia beneran sakit ya faa"
"iya.. gitu lah, kok kamu bisa tahu? kayaknya dia belum kasih tahu ke siapapun termasuk kamu tentang ini kan?"
"iya... aku tahu dari noona"
"ah.. iya, kemarin sempat ketemu di rumah sakit gak sengaja waktu kakak kamu lagi check up kayaknya"
"dia sakit apa faa?"
"cuma radang sama gejala tifus kok. udah langganan dia kalo sakit begitu sih, dari kecil emang suka begitu kalau kecapekan atau banyak pikiran"
"tapi, dia udah gak apa apa kan ya?"
"ya udah mendingan sih, naik aja kalau mau ketemu"
"oke makasih faa"
"eh, yeol... tolong suapin sekalian ya. kamu tahu kan dia anti banget sama makanan lunak terutama bubur? padahal dia lagi tifus. tolong ya"
"tenang aja, aku bakal jagain dia kok"
.
.
chanyeol akhirnya berlalu dan segera naik ke lantai dua dimana kamar putri berada. dengan perlahan dia membuka pintu kamar itu dan menemukan bahwa lampu kamar masih begitu gelap dan tirai yang masih tertutup rapat.
chanyeol menyalakan lampu tidur di samping ranjang putri dan mencium kening gadis itu yang tampak masih meringkuk di ranjang. wajahnya pucat dan suhu tubuhnya masih tinggi. bibir chanyeol bisa merasakan itu ketika mencium kening nya tadi.
"eummhh.."
"sayang..."
"loh, chan... kok kamu bisa disini? dari kapan?"
"baru aja. ya Tuhan sayang... kamu sakit apa?"
"oh... cuma radang sama gejala tifus aja kok. udah biasa ini kayak begini"
"biasa? sakit kayak gini kamu bilang biasa?"
"dari kecil juga aku sering sakit gini yeol. beneran"
"sakit tuh jangan di jadiin kebiasaan donk sayang"
"hehehe... kamu udah ketemu mamah? bukannya hari ini kamu harusnya kesana?"
"aku udah kesana. kamu keterlaluan deh, masa iya yoora noona tahu kamu begini dan udah jenguk kamu tapi aku malah baru aja tahu?"
"maaf ya, aku cuma gak mau kamu khawatir. lagian aku mau kamu ketemu mamah papah dulu sama eonni... lagian ini juga sakit biasa, paling 4 hari juga udah clear kok"
"mck, kamu tuh... tahu gak? perasaan aku gak tenang beberapa hari ini. aku panik banget waktu denger kamu sakit. kamu malah begini"
"maaf..."
"ya udah, mulai hari ini aku bakal jadi perawat tetap kamu"
"sayang.. gak usah, kamu mending pulang aja ketemu mamah, kan kita janji ketemu dua hari lagi buat kencan. aku jamin dua hari lagi aku udah sehat kok"
"sayang, gimana bisa aku tenang ke rumah mamah setelah aku tahu kamu lagi nggeletak lemes disini? muka pucat, badan panas banget sampai aku ngerasa bisa goreng telur di kening kamu. udah gitu, kamu pasti juga susah makannya karena gak suka makanan lunak sementara kamu lagi tifus. kamu masih mikirin kencan kita? masih nyuruh aku pulang ke rumah mamah?"
"aku gak apa apa chanyeol sayang"
"gak ada, kita batalin kencan kita kalau kamu masih keras kepala begini. dan soal mamah, aku juga udah pamit kok"
"kok batal kencan sih? kamu gak liat tuh di lemari aku udah nyiapin baju buat kencan kita? jahat banget sih, ngomong batal kencan nya gampang banget gak mikir dulu?"
putri yang tadinya masih menanggapi santai chanyeol pun sekarang mulai meringkuk lagi dan membelakangi chanyeol. dia mati matian untuk bisa secepat mungkin sembuh supaya rencana kencan mereka tidak sampai gagal dan chanyeol? dengan enaknya bilang batal.
'duhh... salah ngomong nih aku'
"sayang... jangan marah donk"
"..."
"sayang, maaf deh. bukan maksud aku mau seenaknya batalin kencan kita, tapi kan..."
"aku berusaha buat sembuh biar kita bisa kencan chan"
"iya... aku tahu, maaf ya"
putri membalikkan badannya dan melihat chanyeol yang masih terlihat cemas dan khawatir. ada rasa bersalah di hati putri atas sikapnya pada chanyeol barusan. dia tahu chanyeol hanya khawatir padanya.
"kita jadi kencan kan?"
"jadi.. tapi kamu harus sembuh dulu dan nurutin kata aku. asal kamu sembuh, kita jadi kencan"
"beneran?"
"iya..."
.
.
.
--Skiipp--
"ayo sekali lagi. buka mulutnya... aaaa"
"udah chan.. udah kenyang"
"baru 4 sendok sayang, kamu kan belum makan dari pagi"
"tapi aku udah kenyang, lagian rasanya pait. aku gak suka"
chanyeol menyendok sedikit bubur nya dan mencicipi bubur itu
"apanya yang pait? enak gini kok."
"pait chan.. lagian lembek banget sih, eneg tahu... aku gak suka"
"ya pasti lembek lah, namanya juga bubur. kalo besi tuh baru keras"
"gak boleh apa aku makan nasi kayak biasanya?"
"no. gak boleh, pokoknya kalau kamu mau kencan. kamu harus nurut dan makan bubur sementara waktu"
"chaannn... pliiiisss"
"no sayang, aku gak mau kamu lebih parah nantinya karena aku tergoda sama rayuan gombal kamu buat gak makan bubur."
"mck, chanyeol curang"
cupp
"gak usah sok ngambek ya... kita udah bikin perjanjian tentang ini sebelumnya."
"bodo. aku mau ngambek"
cupp
"chanyeol ! kok cium cium terus sih?"
"selagi kamu gak nurutin aku dan susah makan bubur juga ngambek begini. aku gak bakal segan buat ciumin kamu dan makan kamu sampai aku puas"
putri bergidik ngeri membayangkan ucapan chanyeol yang mau memakannya.
"chan..." - putri menusuk nusuk lengan chanyeol dengan telunjuk kecilnya
"hmm"
"kamu beneran chanyeol pacar aku kan?"
"iyalah, kenapa emang nya?"
"oh.. kirain kamu alien yang kayak di film film yang suka makan orang. heheheh..."
"ya ampun sayang, bukan gitu maksud aku buat makan kamu... haduuhhh, pacar akuu... ya Tuhaaaannn... kamu kalau sakit begini banget sih"
"hehehe.. kan memastikan chan"
"ya kali alien ganteng kayak aku"
"bisa aja, kayak kim soo hyun oppa tuh"
chanyeol mencubit gemas pipi putri dan mengusak rambutnya
"kamu sakit aja masih bisa begini ya sama aku. awas aja kalau kamu udah sembuh, habis kamu sama aku"
"gak takut,.. wlee"
hari itu, chanyeol yang menemani putri dan merawat gadis itu akhrnya bisa tersenyum setelah melihat putri yang sekalipun masih pucat, dia masih bisa berinteraksi dengan nyaman seperti ini hingga tertawa lepas.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top