Bonchapt 1.7 (ngambek III)

lanjut lagi ya

wkwkwk

ini part aku bikin pendek pendek

happy reading guys

.

.

.

"sayang... kamu nangis?"

putri mengusap air matanya dan berusaha menetralkan lagi suaranya. dia sama sekali tak menatap ke arah chanyeol, karena bagaimanapun juga dia bisa lebih menangis jika harus memandang wajah suaminya.

"aku gak apa apa. aku beresin meja makan dulu"

grepp

"putri.. sayang, aku mohon.. jangan bersikap seolah gak ada masalah apapun tapi kamu menghindari aku begini"

"emang gak ada masalah kan chan?"

"sayang.. liat aku"

chanyeol menyentuh dagu putri dan membuat wajah mereka berhadapan. sambil menghela nafas panjang, dia berucap pada istrinya dengan sangat lembut. tatapan matanya juga sanagt teduh, tak ada rasa marah di sana.

"aku minta maaf, karena aku sama sekali gak tahu kesalahan apa yang udah aku perbuat sampai kamu se marah ini sama aku. tapi, apa kamu masih gak mau ngasih aku penjelasan tentang semuanya? biar semuanya jelas. jangan menghindari aku kayak gini"  

"kamu tadi khawatir sama aku?"

"iya..."

"kenapa?"

"kamu gak bisa dihubungin sama sekali. telepon, chat semua nya gak ada yang masuk"

"gimana perasaan kamu waktu kamu gak bisa hubungi aku?"

"panik lah, khawatir takut kamu kenapa kenapa, pikiran aku juga udah macem macem. aku pengen cepet pulang ke rumah buat tahu keadaan kamu gimana"

"itu juga yang aku rasain semalaman chan, sampai sore tadi. persis kayak gitu yang aku rasain"

chanyeol diam, dia mulai mengerti apa yang membuat putri hingga seperti ini. dia baru saja mau menjelaskan situasi dan kondisinya pada putri. namun, putri sudah keburu merajuk dan marah seperti ini. pikiran chanyeol yang khawatir pada putri juga membuatnya agak lupa untuk menjelaskan dari awal tentang yang sebenarnya terjadi

"aku minta maaf, aku gak maksud buat kamu jadi-"

"aku tahu kok kamu sibuk banget, aku juga ngerti kegiatan kamu yang luar biasa banyaknya. tapi, apapun yang jadi alasan di balik tindakan kamu itu. bisa gak kamu sadar satu hal? aku disini setengah mati khawatir sama kamu yang jauh disana."

"kamu, segimanapun khawatirnya kamu ke aku kayak tadi. kamu udah pasti tahu keberadaan aku di rumah, kamu bisa dengan mudah nyuruh orang ngecek kondisi aku di sini. tapi aku? aku harus mikir ribuan kali kalau harus hubungi orang orang disekitar kamu, karena aku gak mau ganggu konsentrasi kamu. kamu lagi kerja, aku gak mau di anggep jadi istri yang gak ngertiin pekerjaan suaminya."

"aku gak mau jadi istri yang posesif, yang selalu ngecek tiap waktu kondisi kamu ke semua orang dan bersikap kayak sasaeng yang mungkin bikin kamu sendiri jadi illfeel sama aku. aku berusaha dewasa dan memahami kamu chan... aku pernah bilang sama kamu, apapun itu bilang. biar aku gak khawatir. toh, setelah kamu bilang aku juga gak akan ngerecokin kamu kan? aku gak akan cerewet bolak balik hubungin kamu karena aku udah tahu posisi kamu gimana"

chanyeol masih terus diam sambil menatap mata putri, terpabcar rasa marah dan khawatir disana. tak ada niatan chanyeol untuk menghentikan amukan putri sedikitpun.

"kamu tahu? aku gak bisa tidur, aku sampai nge stalking kamu cuma buat tahu gimana kondisi terbaru suami aku. apa kamu cukup tidur atau enggak? udah makan atau belum? kamu sehat atau enggak? aku percaya kamu gak akan macem macem. tapi, aku khawatir sama kondisi kamu. sebagai istri kamu, apa aku salah punya perasaan begitu?"

sekarang air mata putri kembali mengalir lagi lebih deras dari sebelumnya.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top