Bonchapt 1.7 (ngambek II)

lanjutkan ya

happy reading guys

.

.

.

chanyeol berusaha mengendalikan emosi dan perasaannya juga sambil memutar ingatannya, kesalahan apa yang dilakukan olehnya sampai membuat istrinya itu bertingkah seperti sekarang. 

'kayaknya aku gak salah apa apa ya, aku juga gak macem macem kok'

dengan tekad yang sudah bulat, chanyeol mulai naik ke lantai atas dan membuka pintu kamarnya. kosong... tak ada putri disana, padahal tadi terdengar jelas putri membuka pintu kamar di atas. hingga, chanyeol berpikir...

"masa iya dia di kamar tamu?"

dengan perlahan langkah chanyeol mendekat menuju ke kamar tamunya, dia melihat lampu kamar itu menyala pertanda ada seseorang di dalam sana.

'aku salah apa sih, sampai kamu semarah ini sama aku' - batin chanyeol

.

.

'tok tok tok'

"sayang, kamu di dalem?"

"..."

"sayang... aku masuk ya"

cklek

chanyeol melihat putri masih duduk sambil memasang headphone di kepalanya dan matanya yang tertuju pada sebuah buku novel yang ada di tangannya sekarang

"sayang.."

putri sedikit tersentak saat tangan chanyeol mengusap telapak tangannya yang masih memegang buku, dia memandang ke arah chanyeol dengan tatapan syok namun segera kembali menjadi tatapan yang datar.

"udah selesai makan? awas, aku mau beresin meja makan dulu"

putri menghempaskan tangan chanyeol dan segera akan keluar dari kamar itu. namun, dengan cepat chanyeol memeluk tubuh putri dengan sangat erat

"lepas yeol, aku mau beresin meja makan dulu"

"jelasin sama aku. kamu kenapa?"

"aku gak kenapa kenapa"

"sayang... kamu cuekkin aku"

"gak ada yang nyuekkin kamu, aku masih ngelakuin tugas aku sebagai istri kamu kan?"

"tapi kamu gak ngomong sedikitpun sama aku"

"barusan dan sekarang juga aku ngomong kok sama kamu"

chanyeol masih terus memeluk erat putri yang dia yakini masih sangat marah saat ini. entah karena apa

"kita udah janji buat terbuka kan?"

"gak ada yang aku tutupin dari kamu"

"alasan kamu begini, aku gak ngerti ngapain kamu harus masuk ke kamar tamu? bukan kamar kita?"

"aku mau tidur disini"

"malam ini kita tidur disini?"

"aku chan... aku yang tidur disini, kamu tidur di kamar sebelah"

degg

chanyeol terkejut dengan ucapan putri, dia membalikkan tubuh putri dan memegang bahu istrinya dan menatap wajah putri dengan lekat

"kamu masih gak mau bilang sama aku, kamu kenapa?"

"aku gak kenapa kenapa. aku udah bilang sama kamu"

"kemana ponsel kamu? kenapa kamu gak bisa dihubungi sama sekali? kenapa telpon rumah di jawab pakai mesin padahal kamu ada dirumah?"

putri diam, dia merutuki chanyeol di dalam hatinya. gak sadar apa? dia yang susah di hubungi malah nyalahin orang lain seenaknya sekarang.

"sayang.. jawab aku, aku khawatir sama kamu tahu? aku takut kamu kenapa kenapa, pikiran aku gak tenang karena kamu gak bisa dihubungi daritadi"

"baru sebentar kan, aku gak bisa dihubungi? gak usah terlalu panik, biasa aja"

"sayang... kamu tuh kenapa? biarpun cuma semenit kalau kamu gak bisa di telpon kayak tadi aku tetep aja khawatir banget"

"harusnya aku yang bilang gitu chan, bukan kamu"

air mata putri sudah tak bisa ditahan lagi, rasa cemas nya semalaman hingga tak bisa tidur dengan nyenyak dan rasa kesal karena chanyeol yang tak juga menyadari kesalahannya membuat hatinya penuh sesak.

"sayang... kamu nangis?"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top