Bonchapt 1.5 (kanker? part 3)
ini mungkin part terakhir malam ini
author besok tetep usahain update tapi belum pasti ya
doain aja dapet ide dan waktu buat update
happy reading guys
.
.
.
tubuh putri membeku seketika begitu dia mendengar diagnosa dokter padanya. chanyeol juga hanya diam, dia tahu istrinya sangat terpukul dengan diagnosa dokter padanya, walaupun dia jauh lebih hancur saat ini.
"kita tes darah untuk memastikan apakah ini kanker atau bukan dan akan kami lakukan biopsi untuk lebih meyakinkan nya"
mata chanyeol terpejam saat proses biopsi dilakukan, rasa sakit yang putri rasakan dan bagaimana istrinya menangis menahan kesakitan yang di rasakan olehnya begitu mengiris hati chanyeol. dia terus memegang erat tangan putri dan berkata bahwa semua baik baik saja dan putri harus kuat.
tapi, di sisi lain... chanyeol merasakan dirinya sudahhancur berkepin keping mendengar tangis kesakitan istrinya.
"sabar ya... "
"sakit chaan...sakit banget"
"iya aku tahu... kamu yang tenang, kamu kuat aku tahu itu"
.
.
.
tatapan mata chanyeol yang kosong menatap ke arah tubuh putri yang tergeletak lemah di ranjang rumah sakit, sementara tangannya terus memegang erat tangan mungil putri yang terasa begitu dingin. dia mengecup lagi tangan istrinya untuk menghangatkan tangan itu
"ahhh..."
"kenapa sayang?"
"sakitt chan.. kepala aku, sakit lagi"
putri memegangi kepalanya dan mulai meremas kuat rambutnya. chanyeol mendekat dan memegang tangan putri sambil berucap
"sayang, jangan... jangan di gituin rambutnya nanti tambah sakit"
"ini sakit banget chan..."
putri mulai menangis karena kepalanya terasa begitu sakit seperti tertusuk ribuan jarum
"AAARGGGHH...SAKIITT...."
rasa sakit yang dirasakan putri begitu besar sampai tanpa sadar dia berusaha memukul mukul kepalanya atau membenturkan kepalanya ke semua benda untuk mengurangi rasa sakitnya. chanyeol masih terus memegang tangan putri
"sayang udah... udah stop... jangan sakitin diri kamu lagi, udah sayang..."
"lepasin!! ini sakiiittt"
"pukul aku aja ya, lakuin apa aja ke aku tapi jangan pukulin kepala kamu sendiri.."
"lepasin chan!! aarrrgghhh...hiks...sakiitt...hiks..."
chanyeol memanggil perawat dan dokter yang langsung masuk ke ruang rwat putri, mereka meminta chanyeol keluar sementara mereka menangani putri.
sumpah demi Tuhan, suara teriakan putri terdengar sampai keluar dan membuat chanyeol lemas. seluruh daya dan tenaganya hilang seketika begitu mendengar putri berteriak kesakitan sambil menangis.
'ya Tuhan... tolong istriku... apapun penyakitnya, angkat penyakitnya ya Tuhan'
.
.
.
--Skiipp--
hampir 1 jam berlalu dan akhirnya dokter keluar dari ruangan putri
"hasil pemeriksaan akan keluar malam ini, jika istri anda memang positif mengidap kanker maka dia harus tetap disini untuk meneruskan perawatan nya"
chanyeol melangkah kembali masuk ke dalam ruangan putri, bau alkohol dan obat obatan menyeruak disana. ada beberapa perawat yang menyuntik kan obat ke infus istrinya. sementara putri, dia terlelap dalam keadaan yang kacau.
"obat apa itu?"
"ini pereda rasa sakit dan ada obat tidur juga antibiotik"
chanyeol perlahan meraba tangan dingin putri, bibirnya yang mengering dan wajahnya begitu pucat. air mata chanyeol kembali tumpah melihat kondisi istrinya. dia berlutut di samping ranjang putri dan memebenamkan wajahnya ke tangan putri sambil menangis terisak
"sayang... mana yang sakit?"
"jangan sakit..."
.
.
.
sebuah kertas bertuliskan angka dan hasil tes darah di terima oleh chanyeol. perasaannya campur aduk, dia begitu ketakutan melihat hasil pemeriksaan istrinya. dengan tanagn yang gemetar dia perlahan membuka kertas itu dan membacanya
'negatif'
satu kata itu membuat tubuh chanyeol melemas seketika
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top