Bonchapt 1.5 (kanker? part 2)
lanjutkan ya
putri sakit apa ya?
.
.
.
sampai di rumah sakit chanyeol meminta putri untuk duduk di ruang tunggu sementara dia mengurus segala pendaftaran yang dibutuhkan. tanpa putri ketahui, chanyeol langsung menyiapkan rawat inap untuk dirinya malam itu juga
"chan... kok aku malah di sini?"
"malam ini, dokter spesialis yang biasa nanganin ini lagi gak ada. baru ada besok pagi, aku sengaja buat kamu di rawat inap disini biar kamu istirahat dan juga kalau sewaktu waktu kamu sakit kepala lagi, kamu bisa cepet ditangani. aku temenin kamu disini jadi gak usah khawatir"
"tapi aku ngerasa sehat sekarang"
"sekarang kan? kita gak tahu beberapa jam ke depan kamu bakal ngerasain sakit kepala lagi atau enggak. aku gak mau ambil resiko yang berbahaya kalau itu menyangkut keselamatan dan kesehatan kamu"
raut wajah serius dan khawatir juga cemas yang ditunjukkan chanyeol pada putri malam itu sudah cukup membuat putri terdiam dan mengikuti segala perintah suaminya. saat ini, tak ada sosok chanyeol yang bercanda atau bergurau. dia benar benar menjadi sosok suami yang berusaha untuk melindungi dan menjaga istrinya dari entah apapun itu.
nada bicaranya seolah mengatakan bahwa dia sedang tidak ingin di bantah dan dipertanyakan lagi. cukup ikuti saja apa yang dia katakan.
.
.
.
--Skiipp--
semalaman chanyeol sama sekali tidak tidur, dia memang memeluk putri dan mencium istrinya seperti biasa hingga putri terlelap. tapi kemudian dia malah terjaga sepanjang malam sambil memeluk istrinya, pikirannya benar benar tidak tenang rasa cemas dan takut bercampur menjadi satu di hatinya.
'aku harap kamu baik baik aja sayang'
hingga begitu pagi datang, chanyeol menyiapkan segala yang dibutuhkan putri untuk melakukan rangkaian pemeriksaan yang memang di jadwalkan untuknya pagi ini. dimulai dari tes darah hingga CT-SCAN kepala untuknya.
dengan setia chanyeol terus mendampingi putri menjalani rangkaian perawatan itu, dia bahkan ijin pada manager untuk tidak ikut latihan hari ini karena tak ingin meninggalkan putri sendirian.
dokter Choi yang adalah ahli Onkologi ternama dan cukup senior disana menjadi dokter yang dipilih oleh chanyeol untuk menangani istrinya.
kenapa onkologi?
karena menurut hasil pemeriksaan awal, kemungkinan besar ada sesuatu yang berada di kepala putri. dan itu membuat dokter sebelumnya menyarankan untuk menunjuk seorang dokter spesialis onkologi untuk kasus ini.
.
.
.
"bagaimana kondisi istri saya dokter?"
"hormon nya tidak stabil. itu yang menyebabkan siklus bulanan nya juga tidak teratur. ada beberapa hal yang mempengaruhi hormon wanita hingga tidak stabil seperti ini. bisa karena stress atau tekanan pekerjaan yang berat atau juga karena ada sesuatu di dalam tubuhnya yang mempengaruhi hormon nya"
"lalu untuk sakit kepalanya? apa juga karena hal itu?"
"saya khawatir kemungkinan nya terdapat tumor yang tumbuh di kepalanya. karena rasa sakit di kepalanya datang bersamaan dengan siklus bulanan nya yang tidak teratur. bisa jadi, jika memang benar ada tumor yang tumbuh di kepalanya itulah yang menekan syaraf di kepalanya dan menyebabkan hormon nya jadi tidak teratur dan dia merasakan sakit kepala yang luar biasa. tapi kia tetap harus melakukan observasi mendalam untuk ini. saya harap diagnosa saya salah"
chanyeol terdiam, tak bisa di bayangkan bagaimana caranya dia harus menghadapi kenyataan jika memang putri menderita penyakit mengerikan itu. bukan karena dia akan meninggalkan putri, tapi dia tahu jika pengobatan untuk penyakit itu sendiri sangat menyakitkan.
dia tak bisa membayangkan bagaimana tersiksa nya putri jika harus menjalani ini semua.
langkah chanyeol begitu lemah dan berjalan kembali menuju kamar inap putri. dia tak tahu harus menjelaskan seperti apa pada istrinya
.
.
.
"chaaann..."
"iya sayang..."
"udah ketemu dokter? dia bilang apa?"
mata chanyeol menerawang menatap ke arah kedua manik mata putri, dia memeluk erat putri dan mendekap tubuh mungil istrinya sambil menelusup kan wajahnya ke ceruk leher putri
"dengerin aku ya, apapun yang terjadi sama kamu, sama aku atau kita berdua ke depannya. aku gak akan pernah ninggalin kamu apapun alasannya, aku bakal terus di samping kamu dan dampingi kamu sampai nafas terakhir aku. aku bakal perjuangin kamu dan ngejagain juga ngelindungin kamu selamanya."
"chan... kamu kenapa? aku sakit apa?"
chanyeol masih tak bisa menjawab pertanyaan putri, dia menatap lagi mata istrinya dan mengecup bibir putri perlahan
"aku cinta banget sama kamu"
ucap chanyeol menahan air matanya, dia berlutut dan memegangi kedua tangan putri erat. dia tak boleh sampai lemah di hadapan istrinya. dia harus kuat, seperti halnya putri yang selalu mempertaruhkan segalanya untuk menjaga dirinya. dia juga akan melakukan hal yang sama untuk istri yang begitu di cintainya
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
jangan pada takut dulu ya, bisa aja part depan gak se sedih bayangan kalian dan gak se menakutkan itu. aku cuma mau menunjukkan sisi dimana chanyeol berjuang juga untuk istrinya...
tunggu chapter berikutnya ya...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top