Bonchapt 1.3 (sajangnim is back VII)

Haii

Maaf baru nonton mubank makanya telat update

.

.

.

Siang ini, sesuai jadwal putri masuk ke ruangan nya dengan berbagai berkas yang menunggu nya. dia melihat dengan detail setiap laporan yang diterima dan memverifikasi semuanya

"Sajangnim, hasil penggeledahan kemarin sudah keluar"

"Hasilnya?"

"Kediaman anda seluruhnya aman, namun untuk kantor banyak sekali mata - mata disini sajangnim. Baik itu langsung atau pun tidak.. ini laporannya"

"Mereka semua, sudah siap untuk malam ini?"

"Seluruhnya siap sajangnim, kita akan memulai penyergapan malam ini. Seperti dugaan kita di awal, mereka akan mengadakan pertemuan malam ini"

"Daniel.. sebelum penyergapan dimulai, aku ingin menanyakan sesuatu padamu"

"Apa itu sajangnim?"

"Aku... Memiliki seluruh kesetiaanmu kan? Kamu, akan mematuhi setiap perintah dan keinginanku kan?"

"Sajangnim.. saya siap mempertaruhkan apapun untuk melindungi Anda dan keluarga Anda sebagai pengabdian saya pada Anda"

"Kalau begitu, tolong dengarkan aku kali ini. Aku mohon kamu bisa melakukan yang aku minta"

"..."

"Pergi dan lindungi chanyeol, apapun yang terjadi tetaplah berada di sisi nya. apapun yang terjadi nantinya entah itu padaku tetaplah berada di sisi chanyeol dan pastikan dia aman, minta mr. park untuk melindungi fariz sebagai pengawal utamanya. keselamatan mereka berdua adalah prioritas mu mulai detik ini"

"sajangnim, jika saya dan mr.park melindungi tuan chanyeol dan tuan muda... bagaimana dengan anda?"

"masih ada pengawal lain yang bisa menjaga ku. lakukan apa yang aku minta"

"anda... ingin mempertaruhkan diri anda sendiri untuk hal ini sajangnim?"

"jika ada yang harus terluka, maka itu harus diriku. bukan orang - orang yang ada di sekitarku. satu lagi, kau mr.park dan pengawal lain nya juga secret team dan sekretaris Jung kalian semua harus selamat dan bertahan. ini perintah mutlak dariku"

daniel terdiam, dia tahu dia bisa saja kehilangan sosok putri beberapa jam ke depan. orang - orang itu bukan orang sembarangan yang bisa dengan mudah ditaklukkan. mereka juga punya orang - orang terpercaya dan handal untuk bisa menghabisi setiap orang yang menghalangi ambisinya

dan putri, dia tahu persis tentang hal itu...

.

.

mata putri menatap kosong ke arah kerumunan orang disana, dia menunggu chanyeol di lokasi kerjanya. hari ini, sebelum semuanya dimulai...

dia ingin sebentar saja menyentuh suaminya... memeluk suami yang begitu dicintainya. di ponsel nya, masuk banyak laporan yang menyatakan bahwa beberapa orang yang menjadi kaki tangan musuhnya sudah berhasil dilumpuhkan oleh anak buahnya

melegakan... sekaligus menakutkan

karena putri seperti membangunkan singa yang sedang terlelap. tindakan nya yang dengan tiba - tiba menyeret orang - orang itu ke penjara dan menangkap mereka satu per satu lalu akan mengambil alih seluruh harta kekayaan mereka untuk mengganti kerugian perusahaan. mengganti posisi mereka yang strategis secara mendadak, dimana semuanya dilakukan putri hanya dalam hitungan hari

khas seorang putri sajangnim

'mereka akan memburu ku sekarang'

putri memejamkan matanya, sampai dia merasakan tangan besar chanyeol melingkar di tubuhnya.

"udah lama ya nunggu nya?"

putri tersenyum kecil dan menyisir rambut chanyeol sambil menatap sayu kedua manik mata chanyeol

"enggak kok, udah selesai? keringet kamu banyak banget"

putri menarik sedikit lengan kemeja yang dipakainya dan tangannya terangkat untuk menyeka keringat chanyeol yang menetes di dahi dan sekitar wajahnya. dia mengeluarkan tisu basah dari tas nya dan mulai menyeka lagi keringat suaminya, lalu mengusap kedua tangan chanyeol

"seger kan sekarang?"

"aku kangen kamu..."

chanyeol kembali memeluk putri dan menelusupkan wajahnya ke ceruk leher putri.

"aku juga... chan..."

"kita pulang bareng kan?"

"maaf ya, aku gak bisa... ada yang harus aku kerjain di kantor jadi aku gak bisa pulang malam ini. gak apa kan? kamu mau ke dorm aja atau gimana?"

"semuanya baik baik aja kan sayang? aku ke dorm aja kalo kamu gak dirumah"

.

.

.

'sajangnim, arah jam 3 ada seorang menggunakan masker yang mengikuti gerak gerik anda'

pesan itu membuat putri khawatir setangah mati, bukan tentang dirinya tapi karena dia sedang bersama chanyeol sekarang. artinya, suaminya bisa saja terluka. 

'bawa suamiku menjauh dari sini, lindungi dia sesuai dengan perintah ku dan permintaan ku padamu'

'baik sajangnim'

.

"sayang... aku balik ke kantor dulu ya"

"gak mau aku anter?"

"gak usah, kamu ikut yang lain aja ke dorm.. aku langsung aja, salam buat yang lain ya"

chanyeol mengecup kening dan bibir putri sebentar sebelum masuk kembali ke gedung untuk bertemu member lainnya, tanpa chanyeol ketahui putri bukannya menuju ke mobil tapi justru memutar untuk menghampiri lelaki yang menguntitnya

grepp

"mau kemana kamu? aku ada disini"

pria itu mengeluarkan sebuah belati kecil dari saku jaketnya dan menodongkan nya ke leher putri.

sreettt

putri menggenggam bagian tajam pisau itu hingga darah mengucur deras dari telapak tangannya. 

"aku tak akan mati semudah itu"

daniel yang menyadari pergerakan putri dan mengikuti nya cukup terkejut melihat yang dilakukan oleh putri, dia semakin terkejut melihat darah mengalir dari tangan putri

"sajangnim!!"

"pergi daniel! selamatkan suamiku"

"tap-.."

"AKU BILANG PERGI! KESELAMATANNYA ADALAH TANGGUNG JAWABMU!! INI PERINTAH"

dengan menahan rasa perih di tangannya, putri meminta daniel untuk mengikuti dan melindungi chanyeol, dia yakin suaminya lebih penting dari kondisinya sekarang. daniel berlari menuju ke tempat chanyeol berada, tentunya dengan merahasiakan kondisi putri yang sesungguhnya.

tanpa putri sadari, seseorang yang lain ada disana dan 

sreettt

"eeehhmmmff..."

putri merasakan ada sebuah benda tajam lain yang melukai lehernya, dia menahan teriakannya agar tak terdengar oleh chanyeol atau daniel.

"bagaimana jika berita esok hari adalah sajangnim yang meregang nyawa di sebuah tempat parkir setelah bertemu suaminya, putri sajangnim?"

air mata putri meleleh, dia menahan semua isak tangisnya. dia gak boleh mati atau pun lemah

tapi rasa sakit yang menjalar di tubuhnya begitu luar biasa, dengan mata berair dia melihat sosok chanyeol dari kejauhan berjalan bersama member lain menuju mobil mereka dan melaju ke arah dorm dengan mobil daniel di belakangnya mengikuti

senyum tipis mengembang di wajahnya yang penuh dengan peluh

"aku yang akan menang... kalian, tak akan bisa menyentuh keluargaku" 

.

.

.

LANJUT???

VOMMENT JUSEYO

gimana nasibnya putri?

koma? sekarat?

gimana chanyeol liat istrinya begitu?

wkwkwkwk

aku juga penasaran

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top