92

ini jelang pernikahan mereka ya

warning

kemungkinan akan ada NC (mungkin)

chapter depan

happy reading guys

.

.

.

.

putri sekarang berada dipelukan chanyeol dan berbaring bersama di ranjang besar milik putri. tak ada percakapan disana, hanya chanyeol yang terus memainkan rambut putri dengan jarinya dan putri yang membenamkan wajahnya ke dada bidang chanyeol, menghirup aroma tubuh chanyeol yang begitu dirindukannya.

walau hanya seperti ini, tapi rasa nyaman yang putri danchanyeol rasakan sangat besar.

"kita nikah ya bulan depan"-ucap chanyeol memecah kesunyian

"ha? kok cepet banget? kan belum nyiapin apa apa"

"kamu maunya kita nikahnya kayak apa?"

putri terdiam sejenak, memikirkan seperti apa pernikahan yang dia inginkan. sejujurnya, sejak bertunangan dengan chanyeol dia bahkan belum memikirkan sama sekali konsep pernikahan mereka. kesibukan masing - masing dan kejadian yang menimpa mereka akhir akhir ini membuatnya berpikir.

'mungkin gak cepet nikah kali ya'

.

.

.

"kok malah ngalamun sih cantik? mau nya yang kayak apa?"

"yang sederhana aja. aku gak mau banyak banyak tamu, nanti capek"

chanyeol tersenyum mendengar jawaban putri. dengan kepribadian putri yang sangat sederhana dimata chanyeol, permintaan putri memang cukup masuk akal dan mudah ditebak

"outdoor?"

"kalo hujan gimana?"

"pake pawang hujan donk"

"ribet, deg deg an aja malahan"

"ya udah terserah kamu, aku ikut aja"

"gak mau kalo gitu"

"kok malah gak mau?"

"kita yang nikah kan yeol? masa aku aja yang mikir kamu terima jadi. kamu harus masukin pendapat dan keinginan kamu juga di pernikahan kita"

"iyaa iyaa sayangku" - chanyeol mengeratkan kembali pelukannya

namun, dengan tiba tiba putri melepas pelukan chanyeol dan duduk disamping chanyeol yang masih di posisi tiduran.

"gak bisa bulan depan sayang"

"kenapa gitu?"

"bajunya? tempatnya? temanya? undangannya? cateringnya? terus juga gimana ngabarin keluarga kitanya? juga souvenir dan-..."

chanyeol tersenyum melihat putri yang terus bicara tanpa jeda sambil berpikir tentang pernikahan mereka.

"sayang... hari ini kamu cerewet banget. tapi aku punya satu pertanyaan buat kamu"

"apa?"

"kalo kita nikah nanti, kamu mau jadi ibu rumah tangga atau tetep jadi sajangnim kayak sekarang?"

"aku nurutin kamu"

chanyeol menggeleng dan mengusap lembut pipi putri

"aku mau tahu keinginan kamu. dihati kamu yang sejujurnya"

"aku... masih bingung"

"kalo kamu jadi istri aku, kamu boleh tetep kerja tapi gak boleh ngelupain aku dan usahain jam kerja kamu dibawah jam kerja aku. kecuali di kondisi yang mendesak."

putri menatap mata chanyeol lalu tersenyum

"kalo gitu, aku mau.. tapi, nanti kalo aku mulai mengabaikan kamu... kamu harus minta aku buat lepasin semuanya"-jawab putri sembari tersenyum

"iya sayang..."

"jadi kapan kita nikahnya?"

"minggu depan?"

"sayaaang..."

"kita buat yang sederhana aja. kayak yang kamu mau, yang penting tetep elegan oke?"

"bisa gitu sebulan nyiapin semuanya?"

"bisa sayang, kita cari EO nya yang bagus ya"

putri mengangguk kecil membuat chanyeol mencubit kedua pipinya gemas

"sini yuk tidur... ngantuk"

"aku lapeerr chaannn"

"lahh kamu belum makan?"

"belum"

"kenapa gak bilang daritadi?"

"kan tadi aku abis dimakan sama kamu"-ucap putri sambil mengerucutkan bibirnya

"hahahaha... tadi bukan dimakan sayang, cuma dicium aja. kalo kamu mau tahu nanti kita udah nikah baru tuh aku bakal makan kamu habis"

putri mengernyitkan keningnya, jujur dia tak mengerti kemana arah pembicaraan chanyeol saat ini.

"maksudnya apa?"

"gak usah dipikirin. nanti juga kamu ngerasain sendiri kok"

"ngerasain apa?"

"gak papa"

"ihh chanyeol apaan?"

"apa sih, udah nanti juga kamu tahu"

"sekarang aja kasih tahu kenapa sih"

"nanti aja sayangkuuu"

perdebatan tidak penting mereka itu berlanjut sampai mereka memesan makanan dan makan malam bersama, bahkan saat mereka mau tidur putri terus menanyakan hal itu. karena penasaran

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top