91

haiii

author kembali

hahaha

.

.

.

"haahhhh... akhirnyaaaaa"

chanyeol menghempaskan tubuhnya ke kasur dirumah mamah park, dia memang pulang dulu ke rumah mamah park sementara apartment mereka dibersihkan. selama dua tahun menjalani wajib militernya putri memang terkadang datang ke apartment mereka

tapi dia tidak diijinkan untuk membersihkan apartment nya sedikitpun, siapa lagi kalau bukan perintah dari chanyeol. yang tetap memasang mata dan telinganya melalui sekretaris Jung, fariz sampai member EXO dan orang tua keduanya. mereka selalu memberi kabar pada chanyeol tentang kondisi putri, kecuali satu hal

rambut panjang putri

"mah, sejak kapan rambutnya putri sepanjang itu? cepet banget. chanyeol gak pernah liat rambutnya sebelum ini"

"dari lama... mau kasih kejutan mungkin buat kamu, dia kan dikasih perawatan khusus sama fariz buat rambutnya"

"hmm... cantik"

ucap chanyeol sambil memandang langit langit kamarnya, mamah park tersenyum melihat putranya yang terlihat begitu bahagia

"chanyeol mau nikahin putri secepatnya ya mah"

"lebih cepat lebih bagus kalo kalian udah siap"

"siap mah, mau cucu berapa nanti mah?"

"nikah juga belum udah nawarin cucu ke mamah"

"tenang aja mah, nanti chanyeol kebut kok"

"hus! kasian putri donk kalo gitu"

"hehehehe"

"kamu gak main ke tempat putri? kok malah langsung kesini"

"kangen sama putri banget mah, cuma kalo aku nemuin dia dulu sebelum nemuin mamah, yang ada aku bakal diusir dia buat pulang dulu kesini. jadi ya, aku kesini dulu"

"menantu mamah emang paling ngerti ya"

"mamah ih, udah ah chan mau tidur dulu. ntar malem aku ke tempat putri ya mah"

"ya terserah kamu"

.

.

.

.

"dek, mami sama papi harus balik ke Indonesia sore ini."

"kok mendadak mi?"

"iya, papi tuh biasa suka gitu kan. seenak hatinya sendiri begitu"

"yahhh"

"kan udah ada chanyeol, biar dia nginep sini aja nanti malem. fariz kan piket"

"hmm ya mi"

.

.

--Skiippp--

--19.25 P.M.--

chanyeol sudah berada di rumah putri malam itu dan bertemu fariz yang tengah bersiap siap untuk berangkat ke rumah sakit. mereka saling menyapa dan berbincang sebentar

"piket faa?"

"iya, ntar kamu nginep sini ya. temenin putri mami sama papi udah balik ke indonesia soalnya"

"okee faa siap"

"semangat aja kalo urusan berduaan sama putri kamu"

"hahahah"

"jangan macem macem dulu, belum sah"

"iyaaa tenang aja"

ucap chanyeol sambil langsung beranjak masuk ke kamar putri di lantai dua.

.

.

.

cklek

"sayang... dimana?"

"kamar mandi... sebentar"

putri yang baru saja mandi keluar dengan memakai celana pendek dan kaus besar nya, dengan rambut yang masih basah membuat chanyeol menelan ludahnya kasar

'astaga... khilaf nih kalo gini'

"sayang? kok gitu ngeliatinnya?"

"kamu... kok pake baju gitu?"

"kenapa? biasanya juga gini kan?"

"iya sih, tapi bikin aku panas dingin tahu gak"

"kamu tuh ya, dateng dateng udah mesum"

chanyeol menghampiri putri dan memeluk pinggang putri, membuat tubuh mereka berhimpitan. dengan handuk yang masih berada di kepala putri.

"cantik banget.. aku kangen sama kamu"

chanyeol mulai mengecup setiap bagian wajah putri, dari mulai kening, pipi, hidung, mata, dan berakhir di bibir mungil gadis itu. chanyeol melumat bibir kecil itu dan menghisapnya cukup kuat. putri sampai mengalungkan tangannya ke leher chanyeol. dia tidak memungkiri bahwa dirinya sangat merindukan ciuman chanyeol dan sentuhan lembut kekasihnya itu.

"ehmmmhhh..."

tubuh putri melemas, jika saja chanyeol tak menahan tubuhnya dengan kedua tangannya mungkin dia sudah merosot sekarang. chanyeol lalu menggendong putri dan membuat gadisnya duduk dipangkuannya tanpa melepas ciuman mereka sedikitpun.

"i love you putri"

ucap chanyeol seraya tersenyum kecil, dia menempelkan ujung hidungnya dengan hidung putri dan mulai mencium kembali gadis kesayangannya yang amat sangat dirindukannya selama dua tahun ini.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top